10

752 57 3
                                    

Episode 06

Di kediaman Jirose.

"Mom Ji an ingin ice cream." Ucap Ji an dengan wajah berkaca-kaca. Karena Seo-ah sudah mendapat keripik impiannya ia juga ingin ice cream.

Rose menggaruk kepalanya karena bingung. "Besok saja ya Ji an, malam ini stok nya habis, atau mau dibuatkan yang lain? Mau camilan lain?" Ji an menggeleng keras.

"Ji an mau nya ice cream." Mendengar itu Rose menatap Jimin.

Jimin membawa Ji an dalam gendongannya. "Ji an, sekarang sudah gelap, lihat orang juga sudah tidur dan malam biasanya ada orang jahat memakan orang jadi lebih baik di rumah." Ji an terdiam.

"Hiks...Ji an ingin ice cream Dad." Ucap Ji an.

Rose menghela nafas. "Aku rasa kita bisa membuatnya, tapi kamu tau cara membuat ice cream?" Tanya Rose.

Jimin menggeleng. "Jin Hyung yang selalu mempersiapkan semuanya, aku bagian mempercantik piringnya jadi ya you know lah." Rose terduduk sesaat.

"Baiklah aku akan cari di internet, kebetulan di dapur ada bahannya." Ucap Rose.

Setelah itu ia mempersiapkan semuanya, Jimin yang merasa Rose kesulitan dengan sigap ia membantu menyiapkan bahannya dan memulai membuat ice cream.

Beberapa menit mengulang sampai ke tiga kali baru mereka mendapat hasil memuaskan karena yang sebelumnya begitu cair dan sudah tidak bisa di makan.

"Akhirnya...tapi perlu waktu untuk membeku, apa Ji an bisa bersabar?" Tanya Rose.

"...."

Rose dan Jimin menoleh ke arah Ji an dan Seo-ah yang ternyata sudah tertidur di karpet dengan kripik yang berantakan.

Rose maupun Jimin terkekeh dan mereka menggendong Ji an dan Seo-ah menuju kamar mereka. Setelah selesai Jimin dan Rose membereskan ruang tamu.

"Aku tidak tau sangat melelahkan menjadi peran orang tua." Ucapan Rose membuat Jimin terkekeh. "Aku pun tidak pernah membayangkan sebelumnya. Karena dulu aku merasa Eomma dan Appa baik-baik saja." Jawab nya.

Rose mengangguk setuju.

Sedangkan di kediaman Liskook.

"Seol, kembalikan pengering rambut Mama!" Lalisa pun mengejar Seol yang sangat berani mengerjainya.

Seol berlarian mengelilingi Jungkook agar terhindar dari amukan Lalisa. "Mama jahat kenapa gak kasih adik ke Seol?" Lalisa memutar bola mata malas.

"Jungkook sunbaenim, tolong jelaskan padaku kenapa Seol bisa berbicara hal yang mustahil, dia seharusnya bicara begitu pada orang tua aslinya!" Kesal Lalisa.

Jungkook mengangkat bahu tidak tau.

"Dia menanyakan rasanya punya adik, lalu aku jelaskan punya adik itu bentuk kedewasaan seseorang yang mampu menyayangi dan membagi kasih sayang orang tua. Semakin dia menerima artinya dia pria sejati." Lalisa melotot.

Lalisa bingung dengan situasinya, ia lantas berjongkok. "Seol...kemari lah!" Seol pun mendekat ke arah Lalisa dan segera Lalisa menarik pengering rambutnya dan menggelitik pinggang Seol hingga anak itu tertawa lepas.

HOUSE WITH BLACKBANGTAN LIFE(short Story')EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang