Kekanak - Kanakan

86 8 0
                                    

Suatu hari kami berjanjian untuk pergi bersama ke suatu tempat, tetapi janji itu diingkari oleh Laura, karena Laura lebih ingin bermain bersama teman - temannya dan melupakan janjinya. Aku yang merasa sangat emosi akan hal itu lebih memilih untuk mengalah agar tidak terjadi pertengkaran diantara kita.

Malam itu Aku menelfon Laura dengan penuh emosi, tetapi Laura tidak merasa salah sama sekali terhadapku. "KAMU TUH KENAPA LEBIH MILIH TEMEN TEMEN KAMU DIBANDING AKU?" ucapku dengan nada penuh amarah. Laura yang mendengarkan ucapan tidak enak dariku pun membalas "INI JUGA KAN KARENA KAMU NGIZININ AKU BUAT MAIN SAMA MEREKA". Lalu akupun menjawab "KALO KAMU PUNYA OTAK KENAPA KAMU NGGA MILIH AKU? KITA JUGA UDAH JANJIAN UNTUK PERGI BERSENANG SENANG HARI INI, TAPI KENAPA KAMU LEBIH MEMILIH TEMEN TEMEN KAMU ITU?". Laura diam karena Ia merasa terpojok, lalu dia menjawab dengan datar "terserah lo aja deh, gue udah cape sama sifat lo yang kekanak kanakan gini". Lalu Laura langsung menutup telfonnya.

Setelah itu selama 2 hari kita tidak berbicara sama sekali, dan pada suatu hari Laura menelfonku. "ethan, kayaknya kita gak bisa lanjutin hubungan ini, hubungan ini udah gak sehat" Setelah mendengarkan perkataan itu dari mulut Laura akupun terdiam dan tidak bisa berbuat apa apa, lalu aku pun menjawab "apa ini semua gak bisa diomongin dulu ra? kok tiba tiba kamu mau langsung putus gini?". Lalu Ia menjawab "karena aku udah cape banget than sama sifat kamu yang masih kekanak kanakan gini". Lalu aku menjawab dengan lantang kepada nya "kekanak kanakan gimana? aku selalu merasa kalo kamu cuma jadiin aku tempat kedua setelah temen - temen kamu, aku pengen lebih merasa diperhatiin sama kamu, aku selalu bilang kalo aku pengen diperhatiin sama kamu, tapi kamu malah bingung sama apa yang harus kamu lakuin. aku selalu ngalah sama apa yang selalu kamu mau lakuin, walaupun itu hal yang bikin aku kadang ngga suka sama apa yang kamu lakuin. semenjak kamu berteman sama mereka, sifat kamu berubah banget. kamu bukan laura yang aku kenal. kamu egois, kamu merasa diri kamu adalah orang yang ingin melakukan hal sesukamu, tapi kamu ngga pernah mikirin aku sebagai pasanganmu, kamu selalu mikirin diri kamu sendiri dan teman - teman kamu itu. aku selalu sabar sama apa yang kamu lakuin, aku sebenernya capek sama sifat kamu yang sekarang. aku selalu nutupin semua rasa capek aku ke kamu karena aku ingin terus bertahan di hubungan ini karena aku sayang sama kamu, aku ngga pengen kehilangan kamu begitu aja, kamu satu satunya orang yang bisa bikin aku sesayang ini. aku selalu berfikir kalo kamu pasti akan berubah, tapi nyatanya selama 2,5 tahun aku menunggu itu ngga ada hasilnya" ucapku dengan emosi dan kecewa. Setelah itu Laura pun langsung menutup telfonnya tanpa mengatakan sepatah kata pun dari mulutnya.

Akupun terdiam sambil menatap langit - langit karena hal yang baru saja terjadi kepadaku. Sedih dan kecewa menyatu di dalam diriku sekarang ini, aku tidak tahu apa yang Laura pikirkan sampai mengudahi hubungan yang sudah kita bangun begitu lamanya. "3 tahun yang sudah kita bangun susah payah berasa sia sia" ucapku dengan tatapan kosong. Akupun berusaha untuk tidur dan melupakan hal yang baru saja terjadi itu, tetapi aku sama sekali tidak bisa tidur karena terus memikirkannya. Malam itu pertama kalinya aku merasakan hal yang paling menyakitkan di dalam hidupku.

TBC

Kisah Cinta Remaja Yang RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang