Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚!
Setelah kejadian pemerkosaan Kazutora mengalami trauma. Untungnya dia masih bisa menyembunyikan rasa trauma nya. Kazutora duduk di pojok sel penjara. Para tahanan lainnya melihat nya.
"Eh itu bukannya tahanan baru ya?"-tahanan 33.
"Iya kemaren dia baru datang cuma dia langsung lawan (m/n)."-tahanan 21.
"Ah masa?"-tahanan 33 tidak percaya.
"Kemarin lo ga denger desahan dia?"-tahanan 21.
"Denger sihhh tapi gw rada ragu."-tahanan 33.
"Itu desahan bocah kemaren dia berhubungan intim dengan (m/n)."-tahanan 21.
"Busett gile bettt tuh bocah berani banget lawan dia, dah tau (m/n) itu raja penjara."-tahanan 33 terkejut.
"Wehhh baru sekarang lo percaya...hadeuh..."-tahanan 21.
Para tahanan itu berbicara satu sama lain. Kazutora yang mendengarkan gosip mereka cuma menahan emosi. Ia menutup telinganya seolah-olah tidak mau mendengarkan gosip dari mereka.
Tang tang!
"Kalian keluar dari sel penjara kumpul di lapangan!"-polisi.
"Yahhh padahal gw mau gosip."-tahanan 21.
"Yodah kita lebih baik keluar aja daripada di pentung ama pak polisi."-tahanan 33 bergegas ke luar dari jeruji.
Semua tahanan keluar dari sel penjara, Kazutora melihat mereka. Si kepala pisang ga ada niatan untuk keluar tapi karena polisi sudah melotot mau tidak mau dia keluar.
●
●
●
●
●
Tepat pukul 09.00 pagi para napi berkumpul di lapangan. Mereka berbaris dan mendengarkan interupsi dari polisi. Polisi mulai bicara tentang rehabilitasi dan pertobatan, itupun kalo mereka mau berubah. Tapi saat berbicara ada salah satu seseorang nyolot.
"Emg lo udah beres???"-sarkas (M/n) ke polisi.
"Kamu diam saja!"-tegas polisi.
"Lah gw kan bilang kenyataan dan fakta, lagian gw pernah denger kasus lo meniduri anak dibawah umur."-(M/n) mengatakan dengan lugas dan lantang.
