My relationship

144 18 0
                                    

𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠!
𝐁𝐮𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚 𝐚𝐝𝐞𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧, 𝐠𝐨𝐫𝐞 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡𝐚𝐧. 𝐁𝐚𝐠𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐢 𝐤𝐮𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐜𝐚.

 𝐁𝐚𝐠𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐢 𝐤𝐮𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐜𝐚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚!



Sudah satu bulan berlalu, Kazutora menjadi budak (M/n). Tiap hari dia selalu diperkosa membuat dirinya stress dan depresi. Tapi demi mengetahui masa lalu (M/n), Kazutora berusaha menahan diri.

Hubungan Kazutora ama (m/n) tidak berjalan lurus. Kazutora selalu aja dianiaya oleh (m/n). Bahkan beberapa tahanan udah nganggep dia pelacur (m/n).

Brukkk!!!

"Kumohon maafin gw!"-Kazutora menahan serangan (M/n).

"Lo telah melakukan kesalahan."-(M/n) mengepalkan tangan.

(M/n) mengambil garpu...

"Uhhh...uhhh maaf..."-Kazutora mulai ketakutan.

"Ga ada kata maaf di kamus gw!"-(M/n) langsung mendukung tangan Kazutora.

ZRAKKK!

"ARGHHH AGHHH!!! GO-GOMEN!!! AHH HUHUHU!"-Kazutora.

(M/n) terus membantai Kazutora tanpa belas kasihan. Sementara si kepala pisang meronta-ronta kesakitan. Ia mengeluarkan air mata deras, begitu juga dengan darahnya mengucur.

'Kumohon berilah arahan ke gw...gw sudah tidak bisa menahannya lagi...'-batin Kazutora yang pada akhirnya dia pingsan.

PLAK!

DUAGH!!!

???

"Segini aja lo udah pingsan? DASAR BUDAK LEMAH!"-(m/n) marah ia langsung memukul Kazutora lagi.

Kazutora udah pingsan tetep aja disiksa. Emg gila tuh (m/n) ga ada otak sama sekali.

"Woi bangun...tora bangun..."-Ran menggoyangkan tubuh Kazutora.

Goncang goncang...

"Bangun woi! Waktunya kita makan cok!"-Ran memberikan sedikit tamparan ke pipi Kazutora untuk menyadarinya.

"Aniki, lo bego bangettt...tuh orang udh sekarat malah dipaksa bangun."-Rindou.

"Tapi kan tora punya sembilan nyawa cok, buktinya aja bisa bertahan idup bersama (m/n) selama sebulan."-Ran.

KAZUTORA X S!(M/N) || INMATE || FANFIC TOKREVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang