Bab 2: Bayangan Jejak Sejarah

2 1 0
                                    


Di pagi hari berikutnya, Kota Lama Semarang terlihat lebih ramai dari biasanya. Suara pedagang kaki lima, suara klakson, dan aroma kopi dari warung-warung tua menciptakan suasana yang khas. Iwan Baskoro, dengan buku catatan dan kamera di tangannya, berjalan memasuki sebuah bangunan tua yang dikenal sebagai "Rumah Lestari". Bangunan ini adalah salah satu dari sedikit bangunan bersejarah yang tersisa dan berada dalam daftar pembangunan yang akan datang.

Saat memasuki bangunan, Iwan disambut dengan suasana sepi dan sunyi. Keadaan bangunan yang kuno dan memprihatinkan seakan berbicara tentang masa lalu gemilangnya. Dinding retak, cat yang mengelupas, dan furnitur-furnitur tua yang tersimpan dengan rapuh menceritakan tentang kisah yang pernah ada.

Iwan mulai mengamati setiap detail bangunan, mencatat dan memotret setiap sudutnya. Ia merasa sedih dan terpukul melihat keadaan bangunan ini yang kini terlantar. Namun, rasa sedihnya berubah menjadi semangat ketika ia menyadari betapa pentingnya pelestarian kawasan ini.

---

Sementara itu, Raisa dan Reza melanjutkan kampanye online mereka. Dengan foto-foto Kota Lama yang mereka kumpulkan, mereka membuat akun media sosial dengan nama "JejakKotaLama". Mereka memulai dengan memposting foto-foto dan sejarah singkat tentang bangunan-bangunan bersejarah di Kota Lama.

"Kita harus membuat orang-orang sadar akan keindahan dan sejarah yang tersimpan di Kota Lama ini," kata Raisa, semangatnya tak berkurang meskipun ia tahu perjuangannya belum selesai.

Reza menyetujui, "Kita bisa mengajak warga lokal untuk berpartisipasi dalam kampanye ini. Kita bisa mengadakan tur sejarah atau workshop fotografi di Kota Lama."

Raisa tersenyum, "Itu ide yang bagus, Reza! Kita bisa mengajak Pak Iwan untuk menjadi pemandu tur sejarah."

---

Sementara itu lagi, Rizky memutuskan untuk mengadakan konser kecil di salah satu taman di Kota Lama. Ia ingin menggunakan musiknya sebagai sarana untuk mengenalkan kembali keindahan dan kebudayaan Kota Lama kepada masyarakat.

Dengan gitar di bahunya, Rizky berjalan menuju taman tersebut. Saat ia tiba, ia mulai memainkan lagu-lagu ciptaannya yang terinspirasi dari suasana dan sejarah Kota Lama. Tak lama, orang-orang mulai berkumpul, menikmati musik yang dibawakan oleh Rizky.

---

Kembali ke rumah keluarga Baskoro, setelah hari yang panjang, Iwan duduk di ruang tamu dengan wajah letih. Namun, ia merasa puas dengan apa yang ia lakukan hari ini. Ia berbagi informasi dan hasil penelitiannya kepada keluarganya.

"Saya telah mengumpulkan informasi mengenai 'Rumah Lestari' hari ini. Saya yakin, jika kita bisa menyelamatkan bangunan ini, kita bisa memberikan contoh kepada pihak lain tentang pentingnya pelestarian sejarah," ujar Iwan, mencoba menenangkan hati Siti yang cemas.

Siti mengangguk, "Aku yakin kita bisa, Pak. Dengan usaha dan dukungan dari masyarakat, kita pasti bisa mempertahankan jejak sejarah Kota Lama."

Keesokan harinya, keluarga Baskoro memutuskan untuk mengadakan pertemuan dengan warga sekitar dan komunitas pecinta sejarah untuk membahas langkah-langkah selanjutnya dalam pelestarian Kota Lama. Mereka sadar bahwa pekerjaan ini memerlukan kerja sama dan dukungan semua pihak.

---

.

Jejak Keluarga di Kota LamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang