terdengar isakan seseorang di dalam ruangan yang gelap banyak serpihan kaca dimana dimana, terdapat seorang perempuan terduduk di lantai yang sedang menangisi kehidupannya.
ya, dia adalah aluna perempuan dari sepasang kekasih bernama heri dan yani mereka memiliki tiga anak yaitu indah, aluna dan juga suci mereka selalu memperlakukan aluna secara tidak adil dalam hal sekecil apapun.
aluna selalu berharap dia disayangi dan diperlakukan secara adil oleh keluarga nya hanya itu yang dia mau.
aluna hanya ingin di perhatikan apalagi kedua orang tuanya sering berpergian keluar kota sekalinya pulang hanya kaka dan adik nya saja yang di perhatikan dia juga mau.
dan yang sangat aluna inginkan adalah dekat dengan ayahnya karna ayahnya terlihat sangat membencinya sedari kecil dia selalu diabaikan.
"benci hiks BENCII HIKS BENCII SEMUA ORANGG BENCII ARGHHH".
aluna pun pingsan di tempat dengan keadaan yang sangat kacau rambut berantakan dan ada beberapa sayatan di tangannya.
indah dan suci yang mendengar itupun mengabaikan nya saja mereka bodoamat mau mati sekalipun ga peduli.
"cih lama lama gila tu anak cuma di pukul sama bapa aja depresi berat apalagi di buang mati tuh pasti" indah sudah cukup hapal karna setiap kali orang tua mereka pulang aluna pasti selalu seperti itu.
pasti selalu ada kejadian aluna di banding bandingkan hingga aluna mencoba melawan dan tentunya langsung dapat tamparan dari bapanya hal itu sudah biasa terjadi di keluarga mereka dan berakhir seperti apa mereka sudah hapal.
dan yani? yani selalu membela aluna dia menyayangi aluna walaupun itu tak terlihat karna yani hanya bisa diam dia selalu merasa bersalah akan semua yang terjadi di keluarganya.
tok
tok
tok
"aluna ini mamah maaf hiks buka pintunya al"
"al, aluna buka nak, kalo kamu gamau buka yaudah gapapa jangan marah lama lama ya sayang mamah mau pergi lagi malem ini" yani hanya bisa pasrah dia tidak bisa berbuat banyak untuk aluna.
💤💤
"kapan ayah kandung nya menjemput aku muak rasanya melihat anak itu aku benci aku semakin mengingat perselingkuhan kamu dan dia, sebenernya siapa sih ayahnya hah akan aku temukan mereka" .
heri sangat marah besar karna aluna telah berani memeluknya ditambah lagi yani menasihatinya agar mau menerima aluna di keluarganya sangat tidak sudi.
"aku mohon mas terima anakku di keluarga ini aku sangat menyayangi anakku dan berhenti berbuat kasar lagi padanya aku mohon.. dan maaf atas kesalahan ku di masa lalu".
"tidak aku tidak mau biarkan saja dia dan jangan kamu coba coba buat menasihati saya dan ingat anakmu bukan hanya aluna tetapi indah dan suci, ingat itu!!".
aluna lahir atas ketidak sengajaan karna waktu dulu saat heri kerja beberapa bulan diluar kota yani selingkuh hingga hamil, heri marah besar pada yani tetapi karna cintanya yang besar dia mencoba menerima semuanya.
awalnya dia biasa saja terhadap aluna tetapi karna yani yang terus saja memperhatikan aluna heri menjadi sangat marah karna putrinya indah terabaikan.
indah juga menjadi sangat membenci aluna karna saat aluna lahir mamahnya tak pernah menyayangi nya lagi.
disaat itulah heri dengan sengaja ingin membawa aluna kepanti asuhan tetapi tertangkap basah oleh yani, yani memohon bersujud kepada heri agar aluna tidak di bawa kepanti asuhan.
dan ya atas pertimbangan yang berat heri setuju aluna tinggal di rumahnya tetapi dengan syarat jangan memperdulikan anak itu dan yani harus selalu ikut saat heri bekerja maupun keluar kota.
hingga suci lahir aluna tidak lagi mendapatkan kasih sayang orang tuanya sejak umur 5 tahun semakin hari orang tuanya sering memarahinya dan memukul nya.
aluna sangat dibenci oleh keluarga nya dia berharap suatu saat dia keluar dari rumah ini dan memulai hidup baru, tetapi dia harus menunggu hingga lulus sekolah sma dia akan bekerja dan pindah keluar kota itu tujuannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA
Teen Fictionaluna itu lugu, polos aluna juga lucu sebagian orang sangat menyayangi aluna tapi sebagian besar aluna sangat di benci terutama oleh keluarganya.. hingga kenyataan pahit yang aluna harus terima, tapi kenyataannya pahit itu akan kah membawa aluna pa...