Apa yang lebih menyenangkan dari hari libur? Ialah jam kosong di sekolah!
Seorang guru dengan dua jam pelajaran yang masih cukup pagi itu tidak bisa datang ke kelas Hinata karena anaknya sakit. Ia pun memberikan tugas yang di pertemuan selanjutnya akan dibahas bersama-sama.
Kelas Hinata bisa dikatakan sebagai kelas MIPA yang cukup ambis. Tapi dalam hal ini, kelasnya sama saja dengan kelas kebanyakan. Karena tidak ada kewajiban dikumpulkan saat itu juga, jadi bukannya mengerjakan tugas, tapi mereka malah menikmati jam kosong dengan kesibukan masing-masing. Hehehe, jangan ditiru, ya.
Ada berbagai kesibukan di kelas Hinata saat ini. Ada yang tertidur di meja masing-masing, ada yang sedang mengobrol, ada yang ke kantin, ada yang sedang membuat video tik tok, ada juga yang sedang benar-benar mengerjakan tugas tadi.
Anak laki-laki kebanyakan sedang fokus menonton video yang sedang ditayangkan di layar LCD kelas. Sebuah video fail---Hinata menyebutnya seperti ini--- membuat mereka tertawa terpingkal-pingkal. Entahlah, mereka senang sekali melihat orang-orang jatuh dari jungkat-jungkit ataupun terlempar sebuah bola dan lain-lain.
Hinata sendiri sedang di bagian belakang kelas bersama Kiba dan beberapa siswa lain. Kiba memainkan gitar dengan Hinata yang bernyanyi, yang lain sesekali juga ikut ataupun kadang merekam momen dengan ponsel canggihnya.
"Ah, udah ah. Takut terlalu berisik ke kelas sebelah," kata Hinata ketika Kiba akan membawakan lagu lainnya.
"Ta, kapan-kapan tampil lagi lah kita. Akustikan di acara sekolah," kata Kiba yang tak benar-benar membalas kalimat Hinata sebelumnya.
Hinata mengangkat bahu, "Gimana nanti deh, kalo aku gak kewalahan sama teater."
"Taeter tampil mulu ya tiap ada kegiatan sekolah."
Memang, tapi sebenarnya lebih ke Hinata yang belum berminat memberikan fokus lain selain ke kelas dan klub teaternya.
Setelahnya mereka benar-benar mendengarkan saran Hinata untuk berhenti akustikan dan malah mengobrol hal-hal random sepanjang jam kosong.
Hianta masih menikmati momen tersebut, hingga tangannya yang gabut malah membuka akun instagram dan melihat-lihat unggahan berbagai orang yang ia ikuti di sana.
.
.
.
Hinata tidak merasa asing ketika ada kakak kelas yang mengirimkan request follow di akun instagramnya. Ketika ada akun dengan username @karinuzu Hinata langsung menerimanya dan melakukan follback, seperti apa yang ia selalu lakukan pada kakak kelas lain.
Hinata tidak pernah benar-benar memperhatikan apa yang biasanya Karin unggah di akun instagramnya, tapi kali ini ia mau tak mau memberi perhatian pada unggahan sang kakak kelas karena Hinata baru saja melihat snapgram Karin yang berisikan foto si gadis Uzumaki dengan Sasuke.
Keduanya berdiri bersampingan, Sasuke menghadap kamera dengan senyum kecil khasnya dan Karin yang juga tersenyum namun lebih lebar bersama pose dua jari, peace. Keduanya mengenakan seragam anak futsal, dilihat dari itu dan keadaan sekitar yang menjadi background foto sepertinya foto itu diambil saat karnaval kemarin, sebelum karnaval dimulai.
Jangan tanya perasaan Hinata sekarang!
Kesal? Pasti!
Marah? Apalagi!
Cemburu? JELAS!
Seketika Hinata melakukan tangkapan layar alias screenshot lalu bersiap mengirim screenshot tersebut pada Sasuke. Tangannya sudah mengetik 'duh mesranya... ' ketika ia juga berhenti secara tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE EPIPHANY [SASUHINA]
Fiksi PenggemarSASUHINA FANFICTION HIGH SCHOOL FLUFFY ROMANCE Hinata merasa apa yang dia miliki bersama Sasuke sudah cukup. Tapi benarkah? Naruto © Masashi Kishimoto