[SPECIAL] everything will be okay

2.4K 204 18
                                    







"caine! Kau adalah kepala keluarga juga disini! Kau sudah begitu tau tentang keluarga ini dan tentang rencana kita, aku tidak ingin bersangkutan dengan polisi, caine! APA YANG KAU LAKUKAN CAINE APA YANG KAU LAKUKAN? KAU MELALUKAN RENCANA INI SENDIRIAN TANPA BERDISKUSI DENGAN AKU ATAU ANAK ANAK? Aku benar benar kecewa denganmu"- rion hampir menonjok caine karena emosinya yang begitu memuncak sekarang. namun ia menahannya, ia tidak ingin membuat luka pada tubuh caine sedikitpun, rion keluar rumah dengan matanya yang memerah menahan tangisnya. ingin sekali rion mengobrak abrik dunia sekarang, perasaannya begitu berantakan saat mengetahui seseorang kesayangannya itu memiliki rencana beresiko yang tidak ia ketahui sama sekali, bahkan anak anak tidak tau tentang hal ini.

Anak anak yang melihat pertengkaran antara papi dan mami mereka itu hanya bisa terdiam. jujur, mereka kecewa kepada caine karena ia menyembunyikan hal sebesar ini dari mereka, namun di satu sisi, mereka mengerti bahwa caine hanya ingin yang terbaik untuk keluarganya walaupun caranya salah

Caine meneteskan air mata dengan senyuman pilu di wajah manisnya, pertama kali mereka melihat caine menangis setelah sekian lama mereka bersama. Caine keluar dari rumah dengan diam, ia berjalan ke arah pantai dan bersenandung sambil menikmati angin yang dingin seakan menusuk kulitnya, tapi ia tidak memperdulikan itu, ia hanya menghela nafas berkali kali sambil memeluk dirinya sendiri
"Maafkan aku... Aku hanya ingin keluargaku selamat dan bahagia meskipun nyawaku yang menjadi jaminannya"

Berbeda dengan Caine, Rion berkendara dengan kecepatan penuh, wajahnya memerah dan ia memukul stir nya berkali kali dengan keras
"Caine... Kenapa kau melakukan ini? Aku tidak ingin melakukan hukuman itu kepadamu caine... Jika rencanamu gagal, kita akan kehilangan sosok yang begitu berarti bagi keluarga ini" rion bermonolog sambil terus berkendara, ia tidak peduli dengan apa apa lagi saat ini, pikirannya begitu kacau.

Kembali pada keadaan di rumah, keadaan di rumah tidak kalah kacau, anak anak ikut emosi dan kecewa, hampir semua dari mereka menangis. Mereka memang sering menghadapi kemarahan rion, namun kali ini begitu berbeda, dunia seakan berputar. Key, istmo dan riji berusaha mendinginkan suasana di rumah, gin berusaha menghubungi rion dan echi menghampiri caine

AT BEACH
"Mami... Are you okay? Everything gonna be okay mi, setelah ini kita omongin baik baik ya mi?"- echi, suaranya bergetar namun ia tidak ingin menangis di depan sang mami, belum lama ketika dirinya, aenon dan gin mendapat hal serupa dengan ini, ia melihat caine berkeliling untuk menenangkan anak anaknya termasuk dirinya. Echi berpikir, jika maminya selalu bisa menjadi penenang bagi anak anak, siapa yang menjadi penenang dan tempat bersandar mami jika hal seperti ini terjadi?

"I'm okay echi, don't worry, This is the consequence I took"- Caine tersenyum dan menatap echi, melihat hal itu, echi menangis dan memeluk Caine dengan erat, bahkan di saat seperti ini caine masih bisa tertawa dan berusaha membuat dirinya tidak khawatir

"You're not okay mi, mami ga usah kayak gini, harusnya echi yang nenangin mami, bukan mami yang nenangin echi"- mendengar hal yang diucapkan echi, caine tersenyum kecil, ternyata masih ada yang mau peduli padanya walaupun ia telah membuat semua orang kecewa padanya

"I'm okay echi, semua ini udah aku pikirin matang matang dan aku udah siap dengan konsekuensinya. Don't be worry, i know everything will be okay, trust me"- caine

"Mamiii"

Waktu terus berjalan, suasana masih sama bahkan setelah 45 menit berlalu, rion kembali ke rumah setelah gin berhasil menghubungi nya dengan embel embel ayam woku sebagai sarapan besok pagi

LIVING ROOM (please stay)
"Hahh... Ayo, kita selesain semuanya baik baik"- rion duduk di sofa sambil menatap caine

"Penjelasannya dulu mami"- selia membuka suara, ia menggenggam tangan caine begitu erat dan dibalas anggukan oleh Caine

"Aku tau ini beresiko besar dan aku siap terima konsekuensinya, seperti yang kalian ketahui kalo sg susah banget buat di handle sama kita sendirian, maka dari itu aku minta bantuan pak makomi, cerita kenapa harus pak makomi itu panjang dan bakal aku jelasin setelah ini. Back to topic, aku cuma mau lindungin keluarga aku dengan caraku sendiri, aku sengaja ga kasih tau kalian tentang hal ini karena memang aku menunggu waktu yang pas, rencanaku sudah 70% berhasil walaupun masih ada kemungkinan gagal, tapi aku percaya rencana ini bakal berhasil "- caine dengan lantang memberikan penjelasan karena ia memang sudah menyiapkan ini dari waktu yang begitu lama

"Tapi rencana itu bisa gagal tiba tiba, caine. Aku cuma ga mau harus kehilangan anggota keluarga kita, harusnya kamu kasih tau dulu ke kita supaya setidaknya kita bisa bantu kamu"- suara rion begitu dalam dan tulus, semua orang yang mendengarnya akan tau bahwa ia bersungguh sungguh saat ini

"Apa yang dibilang si bapak bener, kita sebagai keluarga ga mau mami kenapa kenapa pastinya, resiko yang mami tanggung terlalu berat buat ditanggung sendiri. mami punya kita yang bisa bantu mami, mungkin memang perbedaan pendapat antara mami dan papi, papi sama sekali gamau berurusan dengan polisi sedangkan mami yang face to face sama polisi"

"Tapi key yakin, kalo ini di bicarain kita pasti bisa bantu sampai selesai, kita lakuin rencana ini bareng bareng. Kita peduli sama mami, apalagi si bapak"- key, anak perempuan pertama yang selalu membantu mendinginkan suasana

"Kalo gitu, ayo lakuin sisa rencana ini sampai berhasil bareng bareng, kita buktiin ke shadow garden kalau mereka pantas menerima balasan berkali kali lipat atas perbuatan yang mereka lakukan kepada kita"- mendengar penuturan riji, semua mengangguk setuju

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

LITTLE BIT BETTER

Masalah belum clear, namun setidaknya mereka sudah berbincang bersama. Untuk mengucapkan selamat tinggal untuk permulaan dan mengucapkan selamat datang untuk kejayaan, mereka merayakannya dengan coklat panas dan nyanyian merdu dari rion dan caine

"And i...."
"Grew up thinking i would have to"
"Fight all of this alone"

Suara merdu nan lembut memenuhi ruangan itu, lantunan musik dan suara caine benar benar cocok dengan lagu tersebut

"But now you hold me in the darkness"
"Hold me 'til it hurts less, you"
"Tell me that I'm alright"
"Show me where the light shines through"
"Please, stay, love me through the weather"
"Please, say this will be forever"
"Hold me in the darkness"
"Even when it's hard with you"

Suara berat dan berwibawa milik rion mengiringi suara lembut caine.

Lagu tersebut memiliki makna bahwa seseorang yang merasa dirinya lebih baik ketika bersama orang yang dicintainya. Lirik lagu yang begitu indah dan penuh makna, sangat menggambarkan keadaan keluarga Noir saat ini.

"It's a little bit, little bit better"

Lagu tersebut diakhiri oleh perpaduan harmoni indah dari Rion dan Caine, begitu nyaman di dengar dan begitu menyentuh hati

"Kita lakukan ini bersama ya?"- Rion menatap caine dan semua anaknya bergantian

"Tidak ada tempat untuk pulang selain keluarga ini, maka kita harus tetap bersama"- kata kata sederhana yang di lontarkan caine berhasil membuat semuanya tersenyum dan berteriak bahagia.

Hahh.... Akhirnya keluarga ini kembali hangat, tolong jangan pergi ya.... Kita harus membuktikan pada dunia bahwa masalah yang diberikan mampu kita selesaikan dengan baik bersama keluarga ini

PLEASE SAY, THIS WILL BE FOREVER




•••••New Chapter Unlocked•••••







Hilorrr, heheeee masalah yang lagi hangat nichh. jujur aku niat buat angst di chapter ini tapi kalo di sengaja agaknya jadi maksa gitu ya:(. Semoga kalian enjoy sama ceritanya, kata mami jangan ovt, kita nikmati saja alur cerita yang mereka buat.

Noir's Godfather and GodmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang