I

499 45 3
                                    

"YAAAK!! KIM MINGYU!!"

Dobrakan dari pintu kelas mengagetkan seluruh penghuni kelas duabelas B, bahkan Jeonghan yang sedang tertidur pun tersentak kaget dan bangun dari kursinya secara tiba tiba.

Semua penghuni menatap wakil ketua kelas mereka, selaku pendobrakan pintu kelas, lalu menghampiri seseorang yang sangat ia benci akhir akhir ini.

Seungcheol -selaku wakil ketua kelas- menarik kerah Mingyu -ketua kelas-, dan menatap sengit laki laki yang berkulit lebih gelap dari nya itu.

"YAK KIMING SYALAN, LU SENGAJA PERGI KAN TADI BIAR GK DISURUH GURU.. BRENGSEK KENAPA JUGA GUA KUDU JADI WAKIL LU NYING"

Kejadian seperti ini bukan rahasia umum lagi untuk seluruh penghuni kelas duabelas B, bahkan diluar kelas pun semua murid tau jika ketua dan wakil kelas mereka itu tidak pernah akur dan selalu meributkan hal apapun.

"Sadar Cheol, anak orang"

"YANG BILANG DIA ANAK DUGONG JUGA SIAPA HAH?!" Seokmin terperangah, niatnya ingin membantu melerai, tetap ia justru terkena semburan juga.

Sedangkan Mingyu sendiri sebagai korban kekerasan Seungcheol hanya diam pasrah, ia sudah biasa mendapatkan semburan seperti ini, ia sudah biasa mendapatkan itu sejak dini ngomong ngomong, sebab mereka juga tetangga.

"Udah udah cheol, suara lu kedengeran sampe ke kelas sebelah tau"

Joshua yang baru saja masuk kelas, menghentikan acara Seungcheol untuk memukul pria di hadapannya itu, kembali menatap kesal pada Mingyu yang juga menatapnya seperti mengejek dan jangan lupakan cengiran tak berdosa nya itu.

"Apa lu nyengir nyengir?!"

Mingyu reflek menghindar saat Seungcheol terlihat seperti ingin memukul kepalanya, tapi tidak jadi.

"Gemesin ya" ucap Mingyu pada Seokmin saat setelah wakilnya itu kembali ke tempat duduknya, Seungcheol duduk di depan sedangkan ia duduk di belakang, sangat bertolak belakang.

Seokmin menatap Mingyu heran. "Gemes apanya anjiiir, serem yang ada.. udah lu gk usah aneh aneh dah ming, nanti di sembur lagi sama wakil Cheol"

"Ah lu mah gk ngerti sih"

"Dih?!"

Pintu kelas kembali terbuka, menampilkan sosok wali kelas mereka dengan membawa sebuah maap, entah apa isi nya, berdiri di depan menghadap semuanya.

"Ber -"

Ucapan Mingyu terhenti saat sang wali kelas mengisyaratkan untuk tidak perlu memberi salam, dan menyuruhnya kembali duduk.

"Engg.. ini bulan baru, jadi bagaimana jika kita kembali mengacak tempat duduk"

Seketika suasana kelas penuh dengan suara keributan, mengeluh tempat duduk kembali di rubah. Sampai sang wali kelas harus menggebrakkan penggaris besar ke papan tulis untuk menghentikan kebisingan itu.

"Ayo semuanya berdiri dan ambil gulungan kertas ini, lalu pindah ke tempat duduk yang baru"

-----

"Nasib gua buruk banget, hah" bisik Seungcheol tapi masih bisa di dengar oleh Soonyoung, mereka berdua saat ini menjadi teman sebangku untuk sebulan kedepan.

Menghela nafas pelan lalu menolehkan kepalanya ke samping, disana ada Minghao dan juga Seokmin, setidaknya Minghao duduk di dekatnya. Sedangkan di belakang Minghao ada Jeonghan juga Jihoon, tidak masalah.

Pandangannya beralih lagi, kini berpindah pada bangku samping Jeonghan atau yang duduk di belakangnya, Seungcheol menghela nafas sejenak mencoba untuk bersabar saat melihat wajah orang ini.

Ketua & WakilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang