Malam hari ini memang terasa dingin namun, berbeda di kediaman keluarga Jiraiya mereka sedang asik berkumpul bersama, makan hidangan hangat, menyeduh teh hangat dan berbincang-bincang bersama.
"Nak, apa kau mau tambah lagi?" Tanya salah satu wanita paruh baya di sana.
"Eh, ini sudah cukup ibu" jawab Orochimaru dengan sopan.
"Baiklah, Jiraiya tadi kemana ?"
"Sepertinya bermain kartu bersama ayah di dalam"
"Oh begitu, ibu mau ke dapur dulu ya untuk mencuci piring" ucap wanita itu dan segera berdiri menuju dapur.
"Ibu, aku akan membantu membereskan nya" Orochimaru segera menyusul ke dapur.
"Tidak perlu repot-repot ibu bisa sendiri nak" ucap wanita itu dengan senyuman manis yang kentara di wajahnya.
"Tidak apa-apa ibu aku senang bisa membantu disini"
"Iya, setelah ini kau harus segera istirahat hari sudah mulai malam"
"Baik ibu"
Mereka melanjutkan kegiatan tersebut hingga selesai, namun Jiraiya masih asik bermain kartu bersama ayah dan adik laki-laki nya tanpa memperdulikan waktu.
"Haha, aku menang lagi dasar payah kalian" ucap Jiraiya dengan bangga karna telah menang berkali-kali.
"Cih dasar kakak yang sombong" kata adik Jiraiya
"Biarlah kan memang aku jago" timpal Jiraiya
"Sudah-sudah hari mulai malam sebaiknya kalian istirahat saja, ayah ingin tidur" ucap ayah Jiraiya dan langsung pergi ke kamar begitu saja.
"Benar kata ayah kita tidur saja kak"
"Hm, baiklah"
Jiraiya segera pergi ke kamarnya ia juga sangat ingin memeluk Orochimaru saat ini (hawa dingin bruh).
"Ceklek"
Pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Orochimaru yang baru saja keluar dari kamar mandi."Loh Jiraiya sudah main nya?" Tanya Orochimaru.
"Sudah" Jiraiya menjawab nya dengan singkat karna terpana dengan kondisi Orochimaru saat ini.
"Kalau begitu ayo tidur ini sudah malam" Orochimaru sudah bersiap menaiki kasur.
"Tunggu" cegah Jiraiya
"Kenapa?"
"Hari ini sangat dingin, aku ingin memelukmu saat tidur"
(Cocwettt)"Ehh, kemarilah Jiraiya peluk aku selama kau tidur" Orochimaru terkejut dengan sikap Jiraiya yang tiba-tiba manja namun, ia membuka lebar tangannya siap untuk memeluk Jiraiya.
.
.
."Badan mu wangi" ucap Jiraiya yang kini posisinya sudah memeluk dan mendusel di dada montoks (angjay) serta menggesek mukanya ke dada Orochimaru.
"Ini sabun milik ibu lho tadi aku memakai nya hehe"
"Hmmhh leher mu juga wangi" Jiraiya terus mengendus leher Orochimaru dan menghisap nya.
"Ah Jiraiya janganhh, kita masih di rumah ibu" Orochimaru mencoba agak menjauh dari Jiraiya namun, Jiraiya malah merapat kan pelukannya.
Perlahan-lahan tangan Jiraiya ikut serta melakukan aksi nya, mulai dari memilin, mencubit serta menggosok puting Orochimaru kini tangan nya mulai melucuti celana nya.
"Jiraiya sudahh ahh, jangan ku mohonhh emmh"
Orochimaru takut jika suara mereka akan terdengar oleh keluarga Jiraiya, di sini kamarnya 3 berjejer semua, dan kamar Jiraiya berada di tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
JiraOro - One Shoot
RomanceOne shoot aje char tetap milik masashi kishimoto. Slow up