•
•
•
•Malam, seusai sang mantan kekasih mengatakan kata 'putus' di tempat umum Alora termenung di atas ranjang sambil mendengarnya lagu galau. Lampu yang padam dan hanya menyisakan lampu tidur saja yang terang benderang, lalu ia menangis tak siap untuk meninggalkan kenangan yang tiba-tiba saja pupus setelah 2 tahun lamanya.
Alora mengambil ponselnya menuju ke beranda untuk menekan aplikasi Spotify, mencari lagu yang pas untuk suasana yang begitu tragis untuknya di malam ini.
Namun nomor tak dikenal tiba-tiba muncul di notifikasi WhatsApp Alora, ia tersadar apakah itu laki-laki yang ia tabrak tadi atau bukan.
085****
||P
Siapa?||
||Kenalan dulu dong, gue Haikal Pradipta
Alora||
||Ok udh gue ganti nama lo, jam segini masih melek? ngapain?
Kepo banget sih? Aku mau tidur besok ada kelas pagi||
||Sama gue juga, gue mahasiswa Unnes fakultas ekonomi
Kok kita sama kampus? Aku fakultas
Sastra Inggris||
||Besok gue jemput, ga ada kata penolakan! Last chat di gue aja!
Alora mulai tersenyum sedikit demi sedikit tak tahu harus bagaimana lagi entah sedih atau bahkan senang.
°°°•••°°°
Haikal tertidur pulas sampai alarm jam berbunyi pun ia tak mendengarnya, kemudian Mas Rafka sudah tidak heran lagi dengan kelakuan Haikal yang mulai dari jahil, telat bangun pagi dan lain sebagainya.
Jam lima lewat sepuluh menit Janu terganggu dengan jam alarm Haikal yang terus berbunyi tanpa henti, Janu dengan sengaja mengambil segelas air putih di campur garam dan mencipratkannya ke wajah Haikal tanpa bersalah sedikitpun.
"Apa-apaan ini asin banget."
"Brisik tau nggak alarm mu."
Hoahhh
Haikal tak memperdulikan Janu sedang menceramahi dirinya hanya menguap dan berteriak keras, sangat menjengkelkan bukan? Ya itulah sifat Haikal di keluarga bapak Haryono ini.
Sembari menggaruk-garuk kepalanya, Haikal mengambil ponselnya melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 05.30. Haikal mendelikan matanya segera mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi yang sebenarnya masih waktu bergiliran, tepat di hadapannya ada Mas Rafka yang sedang menunggu Nata mandi namun karena Haikal sudah berjanji kepada Alora untuk menjemputnya pagi ini ia memberanikan diri untuk menyelinap masuk ke kamar mandi setelah Nata membuka pintu kamar mandi, sebenarnya takut dengan Mas Rafka namun waktunya sudah mepet.
"WOI KURANG AJAR, ra sopan koe."
"Sek Mas aku buru-buru, maaf."
Dan benar saja, siapa yang tidak kenal dengan Mas Rafka ini yang terkenal dengan tubuhnya yang pendek namun kemarahannya mungkin bisa membuat semua orang takut kepadanya, tapi siapa sangka Mas Rafka yang galak itu tetap menyayangi keluarganya tetapi cara sayangnya yang beda dari yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semarang City and Memories With Him [On going]
Fiksi Remaja"Ra, kamu tau indahnya langit senja dan fajar kan? Begitupun yang kamu lihat indah itu hanya akan datang sesaat, langit senja dan fajar akan indah dalam sekejap mata lalu keindahannya itupun lenyap begitu saja seperti halnya manusia yang memberi har...