BAGIAN I: CARAMEL

55 2 0
                                    

Jakarta sudah diluluhlantahkan dan ditelan api. Raksasa-raksasa setinggi gunung telah bangkit dari tidur lelapnya di dalam liang kubur. Jelaga sesak memenuhi dada para tentara yang ketakutan bersembunyi di balik mobil tua. Harapan terakhir manusia adalah peri cantik kota ini, aku, Peri Caramel! Tongkat ajaibku melesat membelah cakrawala dan mendarat tepat di mata raksasa jahat. Tongkat yang penuh dengan warna merah muda itu sayangnya tak sanggup menerima kekuatan sang raksasa. Tiba-tiba, ada pahlawan super yang menghampiriku dan membantuku mengalahkan raksasa itu.

"Yey ayah kalah! Aku sama mama yang menang!" Tawaku kegirangan.

"Besok kita main lagi ya, ayah sudah harus berangkat ke kantor. Sampai jumpa anak kesayangan ayah yang cantik!" Ia memelukku dengan pelukannya yang begitu hangat yang tak bisa kulupakan.

Tanggal: 18 September, 2023

Dear Diary, 

Bayangan 10 tahun itu masih terekam jelas di ingatanku. Semua orang ada di rumah untuk menghabiskan waktu bersama. Bermain boneka-bonekaan bersamaku, dan membantuku membasmi kejahatan di kota kecil dalam kamarku, kamar yang masih penuh dengan mainan dan kebahagiaan itu.

Aku sekarang sudah berumur 16 tahun, sedang berada di kelas 11, memikirkan masa depan yang terasa tak ada ujungnya. Ada jutaan tugas yang memburu, ekspektasi dari orang lain yang begitu tinggi, semua hal yang harus serba direncanakan dengan matang. Tidak ada yang pernah mengatakan bahwa menjadi dewasa semenyebalkan ini! Siapa sih yang siap untuk tumbuh menjadi dewasa? Aku tidak tahu sebenarnya apa tujuanku kedepannya. Yang pasti, aku sangat ingin bisa kuliah di luar negeri. Apapun itu akan aku lakukan demi bisa jauh dari rumah ini.

Aku tak mengerti mengapa ibuku sangat memaksaku untuk sekolah yang tinggi. Aku sangat dikekang jika ingin bermain bersama temanku. Yang harus kulakukan adalah belajar, belajar, dan belajar. Aku pernah mendapatkan nilai 90 di ujian matematika. Bagiku, itu sudah angka yang sangat baik, melihat materinya sudah tergolong sangat sulit untuk dipahami. Namun sepertinya aku tidak pernah cukup untuk memenuhi ekspektasi ibuku. Nilai 90 memang nilai terendah yang pernah kuraih di semester ini, tapi aku bukan robot yang bisa terus meraih segalanya dengan sempurna.

Aku rindu ayah. Sekarang ia harus menjalankan bisnisnya di Amerika. Aku tidak boleh ikut, karena masih harus sekolah di sini dan ada banyak tanggung jawab yang tidak bisa aku tinggalkan. Tapi 2 tahun lagi aku sudah bisa menyusulnya! Aku sangat tidak sabar!


Tanggal: 28 November, 2023

Dear Diary, 

AAAAA aku sangat senang! Tadi ayah menelponku dan mengatakan bahwa ayah akan pulang di natal kali ini!! Aku sangat tidak sabar akan merayakan natal dengan lengkap lagi. Kata ibu, kita akan menghabiskan waktu liburan bersama di rumah, karena usaha ayah sedang dalam keadaan yang buruk. Bagiku itu tidak apa-apa, karena yang terpenting adalah rumah ini kembali ramai. Mungkin nanti aku akan rehat sebentar dari urusan persiapan kuliahku yang tidak kunjung selesai.

Aku sepertinya sudah harus menyiapkan ide-ide kegiatan yang bisa dilakukan di akhir tahun ini. Mungkin menonton film bersama akan seru kali ya? Atau bisa juga bermain board game yang aku miliki, atau mungkin sekedar meluangkan waktu untuk mengobrol bersama di ruang tamu seperti dahulu kala.

Ya Tuhan, tolong buat natal kali ini bahagia ya...

Jalan PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang