Zayana melangkahkan kakinya memasuki gedung tinggi tempatnya bekerja selama kurang lebih 6 bulan ini.
"pagi pak Uta" sapa Zayana ramah kepada satpam yang menjaga pintu lobby kantornya pagi ini.
"pagi mbak Zayana, pagi sekali datangnya?" balas pak Uta tak kalah ramah.
"iya pak biar gak macet. oh iya ini ada sedikit makanan untuk bapak sarapan sekalian teman-teman bapak yang lagi jaga juga" Zayana menyodorkan paper bag berisi nasi goreng yang tadi pagi ia buat dengan porsi banyak.
"yaampun terimakasih banyak mbak" air muka senang pak Uta menular kepada Zayana. Ia cukup tahu bahwa para satpam mungkin belum sarapan karena jadwal jaga yang belum berganti.
"iya pak sama-sama. kalau begitu saya masuk dulu ya pak, assalamualaikum"
Zayana terdiam di lift yang sepi menuju lantai 21 tempat divisinya berada. memang ini tujuannya, menghindari keramain.
Sampai di lantai divisi keuangan berada, Zayana memasuki ruangan sekat yang didalamnya terdapat meja kerjanya. Ruangan yang telah di design senyaman mungkin olehnya sehingga seperti tampak sudah lama ditinggali padahal baru dua bulan kebelakang Ia menempati tempat ini.
"ada orang disini?" Albyan, general manager, melongokkan kepala di pintu sekat.
"eh" refleks Zayana saat mendengar suara yang mengejutkannya.
"kamu dateng sepagi ini?" tanya Albyan lagi.
"iya pak"
"tumben" Zayana mengernyitkan dahi, memang Ia biasanya datang jam segini.
"kamu Zayana anak baru kan?" Albyan bertanya lagi, yang hanya dijawab anggukan Zayana.
"tolong buatin saya minum kalo gitu" Zayana menurut saja, bukan pekerjaan sulit, lagian Ia juga memang akan ke pantry untuk mencuci piring bekasnya sarapan.
"minum apa pak?"
"di kitchen set itu ada bubuk matcha, gulanya satu sendok susunya dua sendok" jawaban itu membuat Zayana mengangkat kedua alisnya, ada juga lelaki penyuka matcha.
"ditunggu pak" setelahnya Ia melengang pergi.
Beritanya, Albyan juga belum lama menjadi ketua di divisinya itu. Berita lainnya lagi, Albyan adalah anak dari CEO dan founder narely group ini.
Zayana melaksanakan perintah ini dengan senang hati. Apa masalahnya? lagi pula ini pekerjaan mudah.
"Pak Albyan silahkan" beruntung Albyan berada di kursi kumpul tengah, bukan di dalam ruangannya.
"terima kasih Zayana"
"kembali kasih pak" ketimbang 'sama-sama', Zayana lebih memilih penggunaan kata 'kembali kasih'. Dan itu kesan yang mengesankan bagi Albyan. Ia suka perempuan bertutur bagus.
"saya tidak menawarkan karena saya sudah melihat kamu sarapan tadi" ujar Albyan kepada Zayana yang duduk agak jauh dengannya. Kursi kumpul tengah ini adalah meja bundar yang ditengahnya terdapat pohon bonsai besar.
"pak Albyan benar" jawab Zayana. Jawabannya aneh tidak ya? lagian Ia tidak tahu harus membalas apa. Zayana bukan tipe orang yang memiliki banyak kata untuk mengobrol dengan orang yang tidak dekat dengannya.
"lagi kerjain projek apa?" Albyan bertanya lagi. Zayana sedikit mengangkat kedua alisnya. Setau Zayana, Albyan bukan tipe orang yang sering bertanya.
"laporan penghasilan hari kemarin produk blouse kita yang baru keluar"
"ah ya, bagaimana hasilnya? dari awal keluar produk itu penghasilannya terus naik kan?"
"betul pak, namun untuk kali ini menurun dari hari sebelumnya tapi masih mencapai target" Albyan mengangguk-anggukkan kepalanya. Merasa tidak ada lagi yang ingin ditanyakan dari Albyan, Zayana kembali melanjutkan pekerjaannya.
Zayana tetap di luar menemani Albyan, tidak enak rasanya jika Ia berada di dalam ruangan tetapi atasannya sendiri berada di luar ruangannya.
"Assalamualaikum pak Albyan selamat pagi" Sapa para penghuni divisi keuangan yang baru memunculkan batang hidungnya. Zayana baru menyadari bahwa sebentar lagi jam kantor dimulai.
"waalaikumsalam" balas Albyan.
"wehh ada Zayana juga, udah berduaan aja nih pagi-pagi" Farah dengan godaannya dan alis yang di naik-turunkan.
"Kebetulan far" jawab Zayana.
"Iya deehh kebetulan, mau masuk gak?" tanya Ardi.
"Iya bang, duluan" Zayana memanggil bang karena memang umur Ardi terpaut 4 tahun di atasnya. Dan memang Ardi sendiri yang meminta agar dipanggil bang saja alih-alih mas atau semacamnya.
...
komen dong!
biar seneng gw
KAMU SEDANG MEMBACA
addicted to you
ChickLitmenyukai sosok yang -menurutmu dan menurut orang yang mengetahuinya- sangat sempurna. kaya? tentu tampan? sangat pintar? jangan ditanya nilai plus? hafal 30 juz kenyataan itu yang membuat Zayana mundur dan hanya bisa mengharapkan kepada sang pencipt...