Radit duduk di depan meja Pak Masrum dengan wajah yang penuh kecemasan. Sisi ruangan yang biasanya hanya ditempati oleh siswa yang melanggar aturan kini menjadi saksi bisu atas kegundahan hati Radit. Teman-temannya, Rizky, Andi, dan Lina, duduk di bangku tunggu di luar ruangan, menunggu giliran mereka untuk masuk."Pertama, Radit, aku ingin tahu alasanmu menyelinap ke MTsN 2 Kudus," kata Pak Masrum dengan nada tegas namun lembut.
Radit menelan ludahnya. "Maaf, Pak. Saya ingin melanjutkan misi kocak saya dan juga ingin meminta maaf kepada Ustadz Faiq."
Pak Masrum mengangguk. "Dan kenapa kamu tidak melaporkannya kepada guru atau kepala sekolah di SMP 2 Mejobo?"
"Karena saya takut mendapat hukuman, Pak," jawab Radit jujur.
Pak Masrum menghela nafas. "Radit, saya mengerti bahwa kamu ingin menjadi lucu dan menarik perhatian teman-temanmu, tapi kamu harus tahu batas. Tindakanmu bisa mengganggu ketertiban sekolah dan juga bisa menimbulkan masalah. Kamu harus bertanggung jawab atas tindakanmu."
Radit menundukkan kepalanya. "Saya minta maaf, Pak. Saya tidak akan mengulangi lagi."
Pak Masrum menatap Radit dengan tajam. "Baik, Radit. Saya akan memberikanmu kesempatan terakhir. Jika kamu melakukan hal-hal semacam ini lagi, kamu akan mendapat hukuman yang lebih berat. Sekarang, silakan panggil teman-temanmu untuk masuk."
Radit mengangguk dan keluar dari ruangan. Rizky, Andi, dan Lina segera masuk setelahnya.
Setelah selesai dengan sidang, Radit duduk di bangku taman sekolah sambil menghela nafas lega. Rizky, Andi, dan Lina duduk di sebelahnya.
"Andaikata Pak Masrum memberikan hukuman, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Rizky.
"Saya tidak tahu, mungkin saya akan minta maaf dan mencari cara untuk memperbaiki kesalahan saya," jawab Radit.
Lina tersenyum. "Tapi kamu harus berhenti dengan tindakan kocakmu yang berlebihan, Radit. Kita semua suka tawa, tapi kamu harus tahu kapan waktu yang tepat untuk bercanda."
Radit mengangguk setuju. "Saya janji, saya akan berubah."
Mereka semua tersenyum dan merasa lega. Meskipun banyak kejadian lucu dan kocak yang mereka alami, mereka tahu bahwa pentingnya bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Di kejauhan, matahari mulai tenggelam, memberikan tanda akhir dari hari yang panjang dan penuh petualangan. Meskipun ada rintangan dan cobaan, Radit dan teman-temannya yakin bahwa petualangan kocak mereka belum berakhir. Dan mereka siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.
---
![](https://img.wattpad.com/cover/366555941-288-k404018.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kocak
HumorRadit, bocah 13 tahun yang selalu sial, terpeleset di audisi "Orang Paling Sial di Indonesia" dan malah diundang kembali oleh produser yang melihat potensi lucunya. ---