Saat di tengah perjalanan menuju UKS, tak sengaja Giel berpas Pasan dengan El yang masih memegangi bagian pelipis matanya.
"Loh El, lu kenapa ?" Tanya Giel saat melihat tangan El yang sudah berlumuran darah dengan posisi menutup sebelah matanya.
"Gua gapapa kok, gua duluan yaa" ucap El menghindar kemudian berjalan menuju UKS dengan terburu buru
Tak berselang lama Giel pun kembali bertemu dengan teman sebaya nya, yaitu Cynthia dan Anin. "Ehh.... stop stop kalian berdua ngapain sih lari larian di lorong sekolah pagi pagi buta gini" ucap Giel seraya memberhentikan kedua temannya tersebut
"Banyak tanya deh udah mending ikut kita bantuin El" ucap Cynthia dengan nafas yang masih terengah engah
"Oh iyaa... tadi gua ketemu El, dia kenapa ?" Tanya Giel keheranan, "dia abis di pukul sama Sello, di parkiran tadi" kini giliran Anin yang menjelaskan, hal tersebut membuat Giel terkejut dengan cepat ia segera berlari menuju UKS menyusul temannya.
Sesampainya di UKS El langsung masuk kedalam, terlihat sudah ada Callie yang selalu berada di UKS, "permisi...." Ucap El sopan
Callie yang mendengar suara tersebut langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu UKS, terlihat jelas El yang sedang menutup sebelah matanya dengan kedua telapak tangan yang sudah penuh dengan cairan berwarna merah.
"Lohhh..... El ? kamu kenapa lagi ?" Tanya Callie panik, "sini masuk biar aku cek luka nya" lanjutnya menyuruh El untuk duduk di sofa yang berada di dalam UKS tersebut
El pun dengan segera menuruti perintah Callie, ia berjalan menuju sofa kemudian mendudukkan dirinya di atas sofa tersebut.
"Bentar yaa aku ambil perban dulu" ucap Callie pergi sudut ruangan tersebut ia pun segera membuka lemari yang berisi obat obatan dan kebutuhan medis lainnya.
Setelah mendapatkan apa yang dia butuhkan, Callie pun kembali ke sofa tempat El duduk, dengan telaten ia membersihkan bagian pelipis mata El yang mengeluarkan darah tersebut.
Saat sedang sibuk membersihkan luka di pelipis Elin, tiba tiba saja datanglah 3 orang yang terlihat terengah engah seperti habis berlari.
"Callie.... ada El ga disini" ucap Giel yang terlihat sangat lelah sembari memegang lututnya sebagai penopang badanya
"Ada nihhh, masuk aja sini" ucap Callie yang masih teliti membersihkan luka di mata Elin
Giel yang mendapat jawaban tersebut langsung masuk ke dalam UKS, kemudian berjalan ke arah sofa, terlihat disana Callie sedang sibuk mengobati Elin.
"Masih pagi begini lu udah berdarah aja El, ada apa ?" Tanya Giel keheranan, El pun hanya diam, ia tidak mau memberi tahu temannya tersebut.
"Orang di tanya malah diem" ucap Giel sedikit kesal, Giel pun kini menatap ke arah Cynthia dan Anin, Cynthia dan Anin yang di tatap pun paham dengan maksud dari tatapan Giel tersebut.
"Jadi tadi tuh di parkiran ada salah paham, tiba tiba aja El di pukul sama Sello" ucap Cynthia, Giel yang tak paham pun masih menatap kearah mereka berdua "Sello kira Michie nangis gara gara El, mangkanya dia langsung mukul El di tempat" sambungnya menjelaskan lebih detail kejadian pagi itu.
"Wahh nih orang di diemin malah makin menjadi, harus gua bales nih" ucap Giel penuh emosi, saat ia ingin melangkahkan kakinya tiba tiba saja lengannya di tahan oleh El.
"Mau kemana lu ?" Tanya El menahan lengan temannya tersebut, Giel yang merasa di tahan pun langsung menoleh ke arah El yang menarik lengannya tersebut.
"Gua mau ke parkiran, mau gua datengin si bangsat itu" ucap Giel penuh emosi, dengan tangan yang terkepal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anarchist in Love
Novela Juvenilgatau apa deskripsi nyaa kalian baca aja yaa semoga menghibur 🌊🌊🌊🌊