akhir segalanya

124 14 2
                                    

"El bangun El" ucap Michie yang menangis di sebelah ranjang rumah sakit.

"Michie udah yaa jangan nangisin Elin teruss, dia udah tenang disana" ucap Cynthia seraya mengelus pelan punggung Michie.

"Gamungkin Cyn, Elin gamungkin ninggalin kita kan" tolak Michie masih menangis tak terima.

"Tapi ini kenyataanya, kamu gabisa ngelawan takdir Michie" kini Anin yang berusaha menenangkan sahabatnya tersebut.

"Gamungkin Nin gamungkin" Michie semakin terlarut dalam tangisnya, ia tak bisa menerima kenyataan bahwa orang yang ia cintai kini terbaring tak bernyawa di hadapannya.

Tiba tiba saja pintu ruangan tersebut terbuka, memperlihatkan Lyn dengan wajah yang tak bisa di artikan.

Lyn pun kemudian berjalan mendekati ranjang tempat Elin di letakan, "gamungkin ini gamungkin Elin kan" ucap Lyn menahan tangis setelah melihat cucu nya terbaring tak berdaya.

"Siapaa yang bikin kamu begini de siapa" ucap Lyn semakin histeris seraya mengusap kepala Elin dengan lembut.

"Permisi Tante, Tante siapa nya Elin ?" Tanya Cynthia yang keheranan melihat Lyn yang tiba tiba ikut menangis.

"Tante Omanya Elin, kalian temannya kan ? Apa yang terjadi sama Elin ?" Ucap Lyn kemudian memegang kedua bahu Cynthia meminta penjelasan.

"Kita gatau kejadian sebenarnya tante, cuman menurut saksi mata di sekitar, Elin di tabrak sama mobil dari belakang" ucap Cynthia menjelaskan semua kronologi yang ia tau.

"Siapa yang berani beraninya bikin cucuku seperti ini" ucap Lyn tak terima, perasaanya campur aduk sakit sedih semuanya ia rasakan.

"Elin masih bisa selamat kan ?" Ucap Lyn bertanya, sayangnya taada jawaban dari Michie, Cynthia, ataupun Anin.

"Kalian kenapa diam saja ? Elin hanya luka saja kan ?" Tanya Lyn sekali lagi memastikan.

"Maaf Tante, tapi Elin baru berpulang 5 menit yang lalu" ucap Anin sembari menundukan kepalanya.

Bagaikan tersambar petir, Lyn tak bisa bereaksi apapun, ia hanya diam terpaku tak bisa berbicara sedikitpun bahkan untuk bernafas saja ia tak bisa seperti ada yang mencekik lehernya.

"Kenapa hal ini bisa terjadi sama kamu sih Dee" ucap Lyn kembali memeluk tubuh Elin.

"Permisi dengan keluarga pasien ?" Ucap seorang dokter.

"Saya Oma nya dok" jawab Lyn, "maaf nyonya Pasien sudah tidak bernyawa, biarkan kita mengurusnya yaa" ucap sang dokter.

Lyn pun tak bisa menolaknya, Elin harus segera di bersihkan dan segera di makamkan agar ia bisa tenang.

"Baiklah dok, tolong yaa" ucap Lyn, sementara Michie masih menangis tak terima.

Ranjang Elin pun kini sudah di bawa keluar untuk memindahkannya ke ruangan lain.

Michie hanya bisa menangis, ia tak terima dengan kenyataan ini, ia terduduk kaku di lantai ruangan itu.


























"Huaaa" teriak Michie yang terbangun dari tidurnya, hal tersebut sontak membuat seisi kelas terkejut lalu menatap ke arah Michie.

"Michie ada apa ya ?" Tanya pak Anom.

"Aaa gapapa paa maaf saya mengganggu waktu pembelajaran bapak, saya izin ke toilet sebentar yaa pak" ucap Michie dan mendapat anggukan dari pak Anom.

Sesampainya di toilet, Michie langsung membasuh wajahnya, seperti nya ia hanya bermimpi tadi.

Saat ia sedang sibuk membasuh mukanya, tiba tiba ada Cynthia yang muncul dari belakang nya.

"Dorrr" ucap Cynthia mengejutkan Michie, " aaaa apaan sih kamu Cyn kebiasaan banget" ucap Michie kemudian mengelus elus Dadanya untuk menetralkan detak jantungnya.

"Kamu kenapa ? Ada yang di pikirin ?" Tanya Cynthia saat melihat wajah Michie yang seperti memikirkan sesuatu.

"Gapapa, gua cuman mimpin Elin aja tadi pas di kelas" ucap Michie.

"Kamu kangen dia ? Mau jenguk dia nanti sepulang sekolah ?" Tanya Cynthia

"Bolehh dehh, nanti kita liat dia yaa" ucap Michie antusias dan di angguki oleh Cynthia.













Sepulang sekolah

"Haii, ayoo jadi mau jenguk El ga ?" Tanya Cynthia seraya berlari menghampiri Michie yang sudah menunggu nya di parkiran sekolah.

"Ayoo, ehh Anin juga ikut ?" Tanya Michie yang melihat sosok Anin bersama Cynthia.

"Iyalah kenapa ? Gaboleh ?" Tanya Anin judes, "biasa aja kali kan aku cuman nanya" ucap Michie sembari membuat wajah melas.

"Yaudah ayoo kita jenguk Elin, takutnya kesorean" ucap Cynthia lalu masuk ke dalam mobilnya.

Mereka bertiga pun kini sudah meninggalkan pekarangan sekolah.

Kini mereka sudah sampai di tempat yang mereka tuju, "ehh yang manasih tempatnya" tanya Michie sembari mencari tempat Elin.

"Ituu yang warna putih tuh" jawab Cynthia sembari menunjuk ke arah yang di tuju, mereka bertiga pun segera berjalan kesana.

"Kamu ngomong duluan deh sana Chie" ucap Cynthia, Michie pun hanya mengangguk.

"Haii El, aku Dateng lagi nih kesini sama Cynthia sama Anin, kamu gimana kabarnya pasti asik yaa disana" belum sempat melanjutkan ucapannya, Michie sudah terlebih dahulu menangis.

"Lanjutin dong, masa kamu ngomong sama Elin setengah setengah" ucap Anin seraya mengelus punggung sahabatnya itu.

"Aku kangen banget sama kamu, kenapa pertemuan kita singkat banget, kenapa kamu pergi duluan disaat aku udah ada rasa sama kamu".

"Aku emang salah gapernah lirik kamu dan terus terusan ngeliat ke mantan aku, aku nyesel sekarang" tak kuat menahan tangisnya, kini Michie benar benar menangis meluapkan semua kesedihan yang sudah ia pendam di sekolah tadi.

"Aku kangen banget sama kamu, kamu gamau Dateng ke mimpi aku ? Kenapa kalo aku tidur yang aku inget cuman kejadian itu, kenapa ga kamu yang Dateng dengan senyuman kamu"

"Aku cape banget, padahal ini udah 3 bulan setelah kamu pergi, tapi kejadian itu terus terusan membayangi hidupku, aku masih belum bisa ikhlasin kamu"

"Semoga kamu disana selalu bahagia yaa, aku bakal selalu doain kamu dari sini, kamu juga perhatiin aku terus yaa" Michie sudah selesai, ia mengelap air matanya yang jatuh menggunakan tangannya.


Tapi semuanyang kau cinta
Akan pergi
Maka tunjukan cintamu
Sebelum terlambat

~END~






Oh iyaaa author mau ngasih tau nih, buat yang love at school kayaknya ga lanjut deh, author udah lupa sama alurnya, kemungkinan author bakal lanjutin cerita yang baru heheh


Kalo author rajin, author bakal post tiap hari, tapi kalo author lagi ga rajin kemungkinan ini bakal di up 3 kali seminggu di hari Senin Rabu Sabtu

Byee gayss.. maaf kalo endingnya harus begini wheheheh kalian pasti kesel yaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anarchist in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang