21.🦉

3 2 0
                                    

Shirel mengintip dari balik tangga, melihat apakah masih ada anak-anak yang lewat.

Kosong.

Diparkiran hanya ada motor anak-anak yang eskul. Melihat motor River, juga pesan darinya bahwa hari ini ekskul, jadilah Shirel berjalan dengan langkah lebar ke ruang musik.

Disana hanya ada River, mengetes senar gitar sambil sesekali bersenandung.

"Yang lain mana kak?" tanyaku mengamati sekitar.

"Lagi nyari inspirasi buat bikin lagu. Dua hari lagi tenggat waktunya. " ucap River sambil meletakkan gitarnya.

Lelaki itu mendekat ke arah Shirel dan mengambil tas gadis itu untuk diletakkan di kursi, bersebelahan dengan tasnya.

"Gue butuh suara lo, buat bikin lagu. Kita sekelompok, ingat?" beritahu River sambil menarik tangan gadis itu dan menyuruhnya berdiri di depan mic.

Shirel satu kelompok dengan River untuk membuat lagu di pengumuman grup musik, sebenarnya eskul musik tidak punya guru pembimbing, anak-anak disini lebih berminat dengan olahraga seperti basket, Voli, dll.

River lah yang menjadi ketua sekaligus pembimbing anak-anak yang ikut.

River memberikan sebuah kertas HVS dengan teks berisi lirik lagu yang dibuat oleh lelaki itu. Shirel mencoba menyanyikan bagiannya sesuai instruksi dan arahan River.

Mode kritis Shirel aktif, ia menatap River tajam. Shirel tidak bisa membedakan yang mana suara River dan yang mana Rahes.

Tapi gadis itu tau, bahwa Owen memiliki suara merdu yang menggoda pendengarnya untuk selalu mendengarkan suara lelaki itu.

"Apa kak Rahes, ikut ekskul music juga?" tanya Shirel ketika bagiannya telah selesai semua.

"Kalau Rahes, dia ikutnya eskul Basket sama Badminton." jawab River sambil mengecek rekaman suara.

"Kalau gitu,... apa kak Rahes bisa nyanyi?" tanya Shirel lagi.

"Bisa." balas River singkat, lelaki itu mengerutkan keningnya lalu menatap adik kelasnya itu.

"Bagus gak suaranya?"

River merasa sedikit, kesal? Kenapa gadis didepan nya terus menanyakan Rahes?Apakah mereka punya hubungan khusus hingga dirinya terus diinterogasi?

"Kalau soal bagus atau enggak nya, cuma lo sendiri yang bisa nilai."

"Ah, maaf kak River. Gue banyak tanya. Boleh nanya lagi?" ucap Shirel merasa tak enak melihat raut wajah River yang murung.

River menghembuskan nafasnya, lalu mengangguk.

"Kak Rahes pernah buat lagu sendiri gak?"

River terdiam, mengalihkan pandangannya ke samping. Kemudian lelaki itu,

.

.

.

menggeleng. "Gak bisa, dia jarang nyanyi, gak suka nyanyi juga." jawab River dengan jujur.

Shirel tersenyum penuh arti, River memiringkan wajahnya, kebingungan.

"Owen minta gue buat cari satu lagi bukti dan gue baru teringat ini."

"Owen bisa nyanyi dan River Rhys juga bisa. Ternyata setelah di ingat-ingat, kak River juga ikut lomba nyanyi waktu itu." ujar Shirel dengan nada tegas. Mata gadis itu menatap Rhys dengan senyum penuh percaya diri.

Shirel memperhatikan wajah River, dari yang murung, tiba-tiba tersenyum dengan menawan.

"Shirel,"

"Ya?" jawab Shirel dengan jantung mulai berdegup semakin kencang. Keringat dingin mengucur di pelipis nya. Dengan perasaan takut, ia menunggu balasan River.

"Selamat, kali ini kamu benar!"

***

🦩🌺🌸

Ini adalah lagu ciptaan Mas Rhys

White in red- River Rhys, ft. Shiren♥

Dimana semua ini tercipta?

Apakah ketika memulai?

Ataukah ketika menjalankan?

Pilihan hanya dua dan aku hanya berharap keduanya adalah untuk memilih, .... kamu

🎶

Bahkan jika merah menghantui kita berdua, tetaplah menjadi putih yang ku kenal.

Red or white, red or white, Do you be my white?

Red or white, red or white, Read or write?

🎶

Tentukan lah pilihanku? Bersamamu untuk sekarang atau bersama denganmu sekarang dan selamanya?

Ah, no! Lemme choice

Aku lebih memilih Kita menulis dan membaca bersama!

***

Arti lagu ini tuh, kayak cowo yang ngasih pertanyaan jadi yang mencintai atau yang dicintai, nah si cewek milihnya mereka berjuang bersama.

AYMO(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang