'23'

5 1 0
                                    

Pov : Dewangga Atmadja

*Papah*

Jadi papah memang gak gampang ya.. Harus banyak ngalahnya.

✨DEWANGGA ATMADJA✨
__________________

*KRINGG!!!*

Suara nyaring alarm membangunkan gw dari mimpi indah,

*Click* 

Alarm telah berhenti berbunyi. Lalu gw menoleh ke samping, dengan niat ingin memeluk istri dipagi hari ini, tapi ternyata sebelah gw kosong.

Gw pun bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, mungkin hanya sepuluh menit gw ngabisin waktu untuk membersihkan diri. Setelah itu gw menuruni anak tangga untuk ke lantai satu, menuju kamar anak gw karena feeling gw sih istri ada disana. 

Gw buka perlahan pintu kamar nya dan melihat anak gw yang lagi mainan sendirian di keranjang tidur nya, gw pun mendekati nya dan langsung memeluk nya
"Morning pangeran Papah~" 

Raden terlihat senang karena tersenyum lebar, dia menunjukan mainan yang tengah ia mainkan, gw pun mengangguk seraya menoleh ke setiap sudut ruangan kamar nya untuk mencari istri gw. 

"Aden liat Bunda gak?" Pertanyaan gw dijawab dengan gelengan kepala, gw pun mengendong Raden dan membawa nya mengelilingi rumah untuk mencari keberadaan istri gw. 

"Duh bunda kemana ya den, gak biasa nya bunda ngilang pagi-pagi gini." 

Raden ikutan melihat sekeliling rumah, lalu kami pun melewati taman rumah dan disitulah ternyata Ayu berada. Kami pun berjalan mendekati nya yang tengah telponan dengan seseorang. 

"Ndaa ndaa~" Ucap Raden seraya merentankan kedua tangannya, meminta untuk digendong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ndaa ndaa~" Ucap Raden seraya merentankan kedua tangannya, meminta untuk digendong. Ayu pun menoleh lalu mengambil alih gendongan Raden. 

"Siapa?" Gw bertanya dengan berbisik, lalu Ayu pun menjawab dengan bisikan juga "Dinar." Gw pun mengangguk paham, lalu gw berjalan mengitari taman dengan niatan olahraga ringan aja sambil nunggu Ayu selesai telponan nya. 

"Ay, kamu udah sarapan belum?" Ayu bertanya seraya duduk diatas rumput hijau dan mengusap rambut Raden, gw pun menoleh dan ikut duduk disamping nya seraya merangkul pundak nya.

"Belum, aku nunggu kamu." Ayu menyenderkan kepala nya di dada bidang gw

"Aku mau sarapan pakai roti bakar boleh?" Gw menganguk dan mengusap surai lembut nya

Dewangga Atmadja [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang