CHAPTER 03 (highlight)

4.7K 18 3
                                    

“Kamu tidak mau memberitahu Daddy alasan kamu senyum-senyum sendiri setelah selesai menjawab panggilan dari Irina, hm?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kamu tidak mau memberitahu Daddy alasan kamu senyum-senyum sendiri setelah selesai menjawab panggilan dari Irina, hm?”

Shopia menoleh. Menghela napas panjang. Ingin sekali mencakar wajah pria dewasa di hadapannya saat ini yang sudah menatap lebih dulu dengan tatapan hangat. Kilatan di iris bola mata terangnya seolah menghipnotis untuk membuat Shopia jujur.

“Jujur, Dad. Aku lelah sekali Daddy selalu ingin tahu semua tentangku. Aku muak.”

“Tidak apa-apa kamu muak kepada Daddy asalkan jangan ben—”

“Benci juga,” kata Shopia memotong cepat ucapan Papa tirinya. Mulut yang seakan kelu kini sudah dapat berbicara. Pandangan yang semula kosong kini terisi kekesalan serta amarah.

“Daddy sudah kelewatan. Daddy bukan orang tua sambung untukku. Daddy orang gila yang merusak remaja sembilan belas tahun hanya karena obsesi!”

“Lalu? Apakah Daddy peduli? Tidak.” Christof menggeleng tanpa beban.

“Itu yang semakin membuat Daddy tidak layak untuk dipanggil orang tua sambung,” jawab Shopia mantap. Mengunci pandangan pria dewasa tersebut. “Jangankan punya rasa peduli, membedakan hal baik dan buruk pun Daddy tidak bis—arghh!”

Shopia meringis tatkala kedua pipinya tiba-tiba saja dicengkeram kuat oleh Christof. Keduanya saling bertatapan tajam.

“Dengar, Daddy tidak merusakmu karena kamu sudah masuk batas legal untuk bercinta. Daddy juga tidak memaksa kamu untuk mau bercinta. Kamu sendiri yang menikmati. Jangan memutar balikan fakta seolah-olah Daddy memperkosamu di saat kita berdua sama-sama saling menikmati.”

Shopia terdiam. Seharusnya ia tahu jika Christof dapat menjawab ucapannya dengan fakta. Pria dewasa berusia empat puluh dua tahun itu memang pandai dalam mengolah kata untuk menjawab lawan bicara.

 Pria dewasa berusia empat puluh dua tahun itu memang pandai dalam mengolah kata untuk menjawab lawan bicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

so, what do you think? suka? merasa masih kurang puas?

kamu masih dapat pesan novelnya di instagram @pandoramedia.id

dan pegang ucapan saya, kamu tak akan pernah merasa menyesal membaca karya-karya berbayar milik saya.

dan pegang ucapan saya, kamu tak akan pernah merasa menyesal membaca karya-karya berbayar milik saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

terima kasih banyak sudah baca, have a great day baby!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

terima kasih banyak sudah baca, have a great day baby!!!

best regards; christian🖤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐒𝐓𝐄𝐏𝐃𝐀𝐃 𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍; 𝙗𝙤𝙤𝙠 𝙫𝙚𝙧𝙨𝙞𝙤𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang