Sebuah Rahasia

20 9 2
                                    

*Bruk!

Saat itu Arestha melemparkan tas sekolahnya dengan sangat kencang ke sisi meja belajarnya.

"Astaga! Sangat melelahkan!" Keluh dan kesal Arestha sembari menarik rambut bagian depannya hingga ikat rambutnya itu terlepas.

"H-hei? Kenapa pulang-pulang kelihatan emosi?" tanya seorang remaja lelaki yang sedang duduk di sofa kamar milik Arestha, dan tampak sangat sibuk dengan ponselnya.

Orang yang saat itu sedang berada di kamar Arestha adalah seorang adik lelaki satu-satunya yang bernama Zavier Turren.

Setelah itu pun yang terjadi hanyalah keheningan. Arestha belum menjawab apapun dari perkataan adik lelakinya yang masih berusia 15 tahun itu.

"Daripada gua stres di sini,"
"kita kumpul, yok! Karena katanya nanti bakal ada sebagian yang datang." Ucap Arestha kembali, dan bergegas mengikat rambutnya ala samurai yang sebelumnya sempat terlepas.

Zavier berpikir sesaat. "Hm ... gua malas," balasnya tanpa ekspresi.

"Dah lah! Ayo buruan!" ajak Arestha memaksa.

Zavier kembali lagi berpikir. "B-baiklah, lagian ... sekarang juga bakal ada calon anggota baru yang mau gabung geng Syron." Jelas Zavier lalu bangkit dari duduknya, dan segera memakai jaket hitamnya.

Arestha sedikit menampilkan ekspresi terkejut. "Loh!? Kok gua nggak tau kalo bakalan ada anggota baru yang mau masuk?" tanyanya heran.

"Ya, anak-anak yang lain cuma bilang ke gua doang," balas Zavier santai.
"dan sekarang ... mungkin sisanya biar lo yang urus." Sambung remaja lelaki itu sembari mengambil kunci motor miliknya.

"Ya, harusnya lo langsung bilang dan konfirmasi ke Kakakmu ini, dong ..." lanjut Arestha.

"Dia baru menyatakan gabungnya tadi siang, kok," balas Zavier.

"Hm ... yaudah ... lo gak usah bawa motor,"
"biar kita berdua naik motor yg sama." Ujar Arestha, lantas segera mengambil kunci motor sport miliknya.

"G-gak usah, deh!" tolak Zavier.

"Lo kenapa, sih? Udah ... ayo! Berdua aja!" ajak Arestha merasa tidak enak pada adiknya itu.

Di waktu sore hari menjelang malam itu pun mereka berdua dengan cepat bergegas supaya dapat segera meninggalkan kediamannya, dan berangkat menuju tempat perkumpulan geng Syron.

****

*Brum~!

*Scek!

Saat itu Arestha memarkirkan motor sport hitamnya di suatu halaman belakang pada sebuah mansion kosong yang merupakan rumah mewah kuno bekas hunian keluarga Turren.

Suasana waktu malam di mansion itu sangatlah sepi bagaikan rumah bekas pada umumnya, terutama mansion tersebut berada di sisi hutan.

Saat itu terdapat daun-daun kering yang bertebaran karena jatuh dari sebuah induk pohonnya yang sudah mati. Keadaan tembok-tembok yang sudah retak dan dililiti oleh lumut, tentu saja membuat mansion tersebut menjadi terlihat sangatlah kuno serta tidak layak huni.

Mansion bekas yang tampak terkutuk itu nyatanya masih dimiliki oleh seorang yang juga pemilik dari marga Turren yang bernama Arestha. Gadis itu pun memanfaatkan mansion bekas keluarga besarnya tersebut menjadi sebuah hunian untuk pekumpulan bagi para anggota geng motor yang telah didirikan olehnya.

"Ayo turun!" suruh Arestha kepada Zavier, lantas remaja lelaki itu pun turun dari motor sport milik kakak perempuannya tersebut.

"Ayo, Kak ... cepetan kunci motornya," ujar Zavier, akan tetapi Arestha terus mengecek motornya itu.

My Crush Is An Ice ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang