Chapter 4

69 6 0
                                    

°♡°

Jam istirahat aku pergi ke toilet dan membersihkan nya sendirian, aku terus menggosok gosok noda yang ada di toilet dan setelah itu mengepel dengan soklin lantai, biar toilet nya harum.

Setelah selesai aku kembali ke kursi ku, dan Tina menepuk pundak ku "Apakah sudah selesai?" tanya Tina.

"Ya dan itu sangat luar biasa nya melelahkan" aku tersenyum.

"Xuli, Kamu sudah bekerja keras" kata Tina.

Tidak lama setelah itu Mr.Ray mendekati ku "Apakah hukuman mu sudah kamu selesaikan?" tanya Mr.Ray.

"Ya saya sudah melakukan nya"

"Bagus, dan jangan terlambat"

"Baik, akan saya ingat"

Ditengah tengah pekerjaan ku gojo menelepon ku, apa yang dia lakukan aku sedang bekerja dan dia menelepon ku apa apaan dia, aku sedikit kesal tetapi meskipun begitu aku tidak ingin marah kepada nya tanpa alasan yang jelas.

"Ada apa?"

"Maaf sayang, apakah aku menganggu pekerjaan mu?"

"Ya kamu sangat menganggu" aku tanpa berfikir dulu mengatakan itu kepada gojo.

"Ah baiklah maafkan aku, aku ingin mengatakan sesuatu tapi mungkin nanti saja saat aku menjemputmu"

Kemudian aku menutup telepon nya, dan melajukan pekerjaan ku "Tidak boleh marah tidak boleh emosi harus tenang, aku harus tetap tenang" aku berbicara dengan diriku sendiri dan membuang nafas panjang.

°♡°

Aku menunggu jemputan, dan akhirnya mobil gojo datang dia membukakan aku pintu mobil seperti biasanya, dalam perjalanan dia hanya terdiam, katanya dia ingin mengatakan sesuatu.

"Gojo katanya kamu ingin mengatakan sesuatu?" tanya ku.

"Ah ya, apakah kamu menyukai hewan?"

"Kenapa kamu mengatakan itu?"

"Tidak ada, aku hanya ingin tau apakah kamu menyukai hewan?"

"Ya aku sangat menyukai nya apalagi kucing, mereka sangat menggemaskan"

"Baiklah, ketika kita sampai rumah ada sesuatu yang menunggu mu"

"Sesuatu apa maksudmu?"

"Itu rahasia" kata gojo dengan senyuman.

Sesampainya di rumah, gojo menyuruh ku untuk membuka pintu duluan, dan aku membuka pintu aku terkejut saat ada seekor kucing yang berada di depan ku.

"Kucing?"

"Itu benar, dan ini adalah kejutan dariku" gojo tersenyum.

Aku langsung mengelus kepala kucing itu, bulunya lembut kemudian aku menggendongnya, kucing ini tidak ganas malahan dia menyukai ku.

"Apakan ini untuk ku? Sungguh?"

"Itu benar sayang, kucing itu untuk mu"

"Wah, terimakasih" aku mencium bibir gojo.

"Ah ya, sama sama" pipi gojo memerah.

"Gojo apa kamu sudah menamai kucing nya?"

"Belum, aku ingin kamu yang menamai nya"

"Umm apa ya" aku berfikir sejenak memikirkan nama yang cocok untuk nya, kucing nya laki laki berarti namanya harus yang gagah.

"Apa namanya Satria aja?" aku memberikan pendapat ku.

{End} My Married Life With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang