Enjoyy for reading
♡♡♡
"HARVEY!" aku terkejut mendengar suara teriakan ayah dari dalam rumah, aku yang sedang asyik melihat bunga bunga disekitar taman langsung bergegas masuk kedalam rumah.
"Iya ayah?" Jawab ku, ayah langsung membanting kertas dan ternyata itu adalah kertas ujian ku dengan nilai merah yang tercantum di situ.
"Apa ini, mengapa nilai mu semua merah? Mengapa kau sangat bodoh, Harvey?" Aku hanya menunduk sembari melihat kertas kertas itu.
"Kau menulis hal hal bodoh di situ, apa kau tidak punya otak?! Kau sudah besar, sia sia aku mengeluarkan uang untuk mu. Ikuti aku." Aku hanya menuruti apa kata ayah, aku mengikuti langkah besar itu, aku dan ayah menuju ruangan kerja nya.
Didalam aku di hajar habis habisan, aku terjatuh, darah mengalir dari sudut bibir ku.
"DASAR ANAK BAJINGAN! KAU SUDAH MENGHABISKAN UANG KU SIALAN, ANAK PENYAKITAN!" Umpatan terus dilontarkan pada ku tetapi apalah daya ku, aku tak tahu apa arti nya, anak bajingan? Apa lagi itu?
Aku diam, ayah terus menghajar ku. Ayah pergi, luka di mana mana, rasa perih ada di sekitar tubuh ku, air mata ku perlahan jatuh.
"Harvey tidak boleh menangis, nanti Ayah marah lagi jika Harvey cengeng, Harvey kan anak kuat!" dengan cepat aku menepis air mata yang terjatuh, aku bangkit meski sempoyongan, ku menuju kamar ku dan mengobati luka luka yang ada di tubuh ku. Bekas luka dan luka baru ada dimana mana, aku meringis saat mengobati luka ku yang cukup besar terkadang aku menangis.
Tiba tiba saja pintu kamar terbuka dengan kasar, aku menoleh dan mendapati Geo membawa makan siang.
"Ada ap-"
"Nih makan." Kalimat ku terpotong saat Geo sedikit melempar makananya, karena lemparan itu makanan menjadi berceceran. Aku pun memakan makanan yang di beri serta ceceran nasi yang sudah di lantai, dengan menu yang sama, nasi dan lauk bekas.
Aku memakan nya dengan lahap karena sedari pagi aku belum makan. Setelah selesai aku pun turun untuk mencuci piring. Dibawah aku melihat bahwa Ayah, Bunda, sedang memarahi Geo, aku hanya fokus mencuci piring saja tak berani untuk ikut campur. Setelah nya, Geo menuju kamar bersamaan dengan ku, aku menghampiri nya; berniat untuk menanyakan apa yang terjadi.
"Ada apa kak? Mengapa kakak di marahi tadi?" Tanya ku, aku ingin menyentuh bahu Geo tetapi di tepis oleh nya.
"Jangan sentuh sialan!" Marah nya, aku pun menahan Geo saat ia ingin pergi dihadapan ku.
"Aku hanya bertanya, apakah tidak boleh? Mungkin kakak mempunyai masalah, apakah kakak butuh pelukan?" Aku merentangkan kedua tangan ku dan menampilkan senyuman pada wajah ku, tetapi Geo justru mendorong ku sehingga aku terjatuh.
"Jijik! Musnah kau sialan." Ucap Geo kepada ku lalu membanting pintu kamar nya dengan kasar. Aku pun terdiam, lalu bangkit dan mengelus punggung ku yang terasa sakit karena terbentur dinding.
"Baiklah, mungkin kakak butuh waktu." Aku pun menuju kamar, didalam aku hanya duduk di meja belajar sembari menggambar dan menulis hal hal konyol, di salah satu buku diary ku aku menulis sesuatu.
Mengapa aku tidak boleh memeluk seseorang? Apakah aku semenjijikan itu? Padahal aku hanya ingin memberi kenyamanan untuk semua orang.
4 - 3 - 2023
Tiba tiba kantuk menyerang ku, mata ku terasa berat. Aku pun meletakan kepala ku di meja belajar dan tertidur.
●
●
"Harvey.." aku mendengar suara seseorang yang memanggil ku, suara nya terasa sangat lembut. Aku mencari suara itu, melihat sekeliling tetapi yang ku lihat hanyalah putih.
"Harvey.." lagi lagi ada yang memanggil nama ku, aku mencari asal suara itu tetapi tidak ada.
Tiba tiba saja aku melihat seseorang menghampiri ku, wajah nya terlihat tampan dan gagah.
"S-siapa kau?" Tanya ku sedikit takut, tiba tiba saja orang itu merentangkan kedua tangan nya, aku melihat senyuman yang terpampang di wajah nya sangat nyaman untuk dilihat.
"Butuh pelukan?" Ucap orang itu, tak tahu apa yang terjadi tiba tiba saja raga ku seperti ditarik untuk masuk kedalam pelukan pria itu. Orang itu memeluk ku dengan usapan lembut pada surai coklat ku. Sangat nyaman, sampai sampai bulir bulir air mata perlahan turun dari pipi.
"Tak apa, menangis lah.." kata nya dengan lembut, tangisan ku semakin kuat, aku menangis seperti anak kecil, aku pun membalas pelukan nya dengan erat. Aku tak sanggup untuk berkata kata, bahkan pikiran ku seperti di kuras, sangat tenang.
Pria itu tiba tiba melepas pelukan nya, aku menatap orang itu. Sangat familiar bagi ku, tapi aku tak tahu siapa.
Pria itu menjauh dari ku dan melambaikan tangan nya pada ku, aku berusaha untuk mengejar orang itu, entah mengapa aku sangat tak rela orang itu pergi. Aku menangis dengan deras, tangan ku terulur dan berusaha untuk menyentuh tangan pria tersebut tetapi cahaya terang tiba tiba menyala dengan silau.
Aku terbangun, tadi hanyalah mimpi, aku diam sejenak merenung. Aku tiba tiba tidak ingat wajah pria tersebut, di mimpi sangat jelas tetapi mengapa saat aku mengingat nya lagi aku seketika lupa? Siapa dia? Mengapa dia tiba tiba muncul di mimpi ku?
Aku kembali merenung sembari mengigiti kuku, aku mengambil salah satu boneka beruang milik ku, aku memeluk boneka itu dengan erat.
"Hai bear, apa kau tahu, aku bermimpi seseorang yang tak aku kenali, dia memeluk ku bahkan mengelus ku dan dia berkata lembut kepada ku! saat di mimpi wajah nya terlihat sangat jelas, dia sangat tampan! tetapi saat aku mengingat nya lagi aku menjadi lupa dengan wajah nya.
Tapi tak apa, sangat nyaman pelukan nya! Aku bisa merasakan nya, walaupun hanya mimpi.. semoga saja seseorang bisa memeluk ku, mengelus ku dan berkata lembut pada ku seperti yang dilakukan oleh orang itu!" Ucap ku kepada benda mati itu, aku sangat sering berbicara pada boneka beruang itu, ya walaupun tidak ada respon sama sekali. Boneka itu sudah ku anggap sebagai teman dekat, berteman dengan benda mati, apakah itu normal?
"Dari dulu aku belum menyiapkan nama untuk mu, bagaimana jika.. Hugo! Sangat cocok dengan mu, baiklah sekarang nama mu adalah Hugo!" Kata ku dengan bersemangat karena telah menciptakan nama untuk boneka beruang itu, aku tersenyum dan memeluk erat Hugo(boneka beruang)
Hugo adalah boneka beruang yang dibelikan oleh Matthew dahulu, entah karena apa dia memberi ku boneka ini tetapi aku sangat senang, dan aku sangat menyayangi boneka ini. Aku akan merawat nya dengan baik! Hugo adalah pemberian terbaik dan berharga bagi ku, kapan kapan aku akan berbalas budi kepada Matthew karena sudah memberi boneka kepada ku.
TBC
Hola! Ehee maaf ya kalo masih pendek soal nya masi mikir mikir duluww, aku usahain chap selanjutnya aku panjanginn.
Thankyou for reading guyss, love uu, see youu♡♡
Kiko enak tau

KAMU SEDANG MEMBACA
Harvey Dengan Kisahnya
Action{Judul lama: adiptta harvey} {Judul baru: Harvey dengan kisahnya} "apakah aku anak sial?" manusia baik secara fisik tetapi tidak dengan perilaku nya. mereka menganggap ku seolah olah aku adalah hewan yang di telantarkan begitu saja, aku bagaikan sem...