chap 4

18 5 0
                                    

enjoy ges:>

♡♡♡


"BAA!!" Aku mengaggeti Geo saat ia keluar dari kamarnya, berharap ada tawa yang terukir pada wajah nya dan menganggapnya lelucon, namun yang ku dapatkan raut wajah yang tak suka Geo mendorong bahu ku menjauh.

"Apaan apaan kau ini! Masih pagi jangan membuat ulah sialan." Geo marah dan berpaling meninggalkan ku.

"Maaf.." lirih ku padanya.

Aku pun menuruni anak tangga untuk melakukan sesuatu. Ini adalah hari libur! Awal nya aku tak tahu harus melakukan apa hari ini, tetapi aku teringat bahwa aku mempunyai kamera! Aku akan mempotret segala hal untuk mengisi waktu libur ku.

Aku membawa kamera putih milik ku dan berjalan ke halaman rumah, kebetulan aku mempunyai tanaman bunga matahari, aku sangat menyukai bunga matahari. Tak tahu apa alasan nya tetapi aku sangat menyukai nya, Nala bilang jika aku sangat cocok dengan bunga matahari karena aku selalu berharap yang terbaik meskipun aku mengalami hal yang berat dalam hidup ku, bagaimana menurutmu?

"Bunga matahari! Aku akan memotret bunga matahari." Seru ku, aku pun menekan tombol potret.

Ckrek!

"Yup, selalu indah." Aku memadangi polaroid hasil kamera itu dan beralih menatap bunga matahari di hadapan ku. Entah mengapa jika aku melihat bunga matahari, hari ku seperti di ubah menjadi rasa senang dan bahagia seperti tidak ada masalah apapun yang ku tanggung. Kedua sudut bibir ku terangkat.

"Aku berharap jika aku mati, ada seseorang yang memberi bunga matahari disaat hari kematian ku nanti."

~~~

"Geo! Sini nak.." panggil bunda. Segera Geo menghampiri bunda nya, sedangkan aku hanya duduk dengan tenang sembari melihat lihat polaroid.

"Ada apa bun?" Tanya Geo.

"Esok Bunda dan Ayah akan pergi ke luar kota, Ayah dan bunda akan menetap disana sekitar 1 minggu saja, tidak apa apa kan?" Jelas bunda pada Geo.

"Jadi Geo akan tinggal berdua dengan Harvey?" Bunda mengangguk, ia melirik ku tak suka aku hanya diam tak berani menatap Geo.

"Geo ikut saja, biarkan Harvey sendiri yang menjaga rumah bunda, aku tidak mau tinggal berdua bersama nya." Protes Geo, seolah pisau tertusuk pada dada ku berkali kali, apakah Geo sangat membenci ku? Sampai sampai ia tak ingin hanya tinggal bersama ku.

"Tapi nak, ini urusan penting kami hanya sebentar disana tak apa kan?" Geo diam sejenak lalu mengangguk pelan.

"Anak pintar.. yasudah bunda packing dulu ya sayang.." bunda meninggalkan Geo, lelaki itu menatap ku dengan tajam aku berpura pura sibuk dengan polaroid ku. Lalu Geo meninggalkan ku dan beralih menuju kamar nya, syukurlah ia tak memukul ku..

"Oh ya! Aku sudah lama tak melukis, ah.. pasti cat cat itu sudah berdebu karena sudah ku diamkan lama sekali, baiklah aku akan melukis bunga matahari dan beruang!" Aku menuju kamar sembari membawa polaroid itu.

Sesampainya dikamar, seperti biasa aku memajang polaroid polaroid itu dengan rapi. Serasa sudah pas, aku beralih untuk mengeluarkan alat lukis ku, dan aku pun bersiap untuk melukis. Tangan ku dengan lihai mencoret kanvas putih itu dan membentuk suatu objek kesukaan ku, perpaduan warna ku campur sehingga membuat lukisan itu tampak indah.

Walaupun aku mengidap syndrome peter pan bukan berarti aku kurang terhadap apapun, buktinya aku berhasil membuat lukisan indah yang ku mau. Terkadang aku dianggap tidak ada guna nya dan tidak memiliki kemampuan apapun, tetapi orang orang salah mengira. Aku juga manusia dan semua manusia PASTI mempunyai kelebihan tersendiri, hanya saja orang orang tidak menyadarinya bahwa dia hebat! Dia bisa melakukan yang terbaik! Walaupun dia memliki kekurangan atau sebagainya, tetapi dia sangat hebat luar biasa! Kami semua pasti bangga melihat mu.

Harvey Dengan KisahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang