chap 5

18 5 0
                                    

Enjoy senk
♡♡♡


"APA?!"

"..."

"Tidak! Pasti itu salah, jangan kau menyebarkan berita palsu kepada ku keparat."

"..."

"Kau ingin mati? Jika itu benar, tunjukan pada ku."

Tutt...

"Sial!" Umpat Geo, aku yang sedari tadi mengintip Geo pun penasaran. Aku bisa melihat wajah Geo yang diliputi rasa kegelisahan.

Handphone Geo berbunyi, ada orang yang mengirim pesan pada Geo. Aku terus mengamati Geo dari kejauhan. Setelah Geo melihat Handphone nya, ia diam sejenak aku melihat samar tangan nya bergetar dan matanya memerah siap untuk menjatuhkan air mata nya.

Tentu, aku yang melihat itu semakin penasaran. Apa yang terjadi, mengapa Geo menangis?
Aku berniat untuk menghampiri Geo tetapi aku mengurung nya, aku memberi waktu untuk Geo. Jika dia seperti ini tidak boleh mengganggu.

Geo pov

Aku tidak percaya apa yang ku lihat dalam handphone ku, tangan ku bergetar, jantung ku berhenti sejenak saat melihat berita pesawat yang ayah dan bunda tunggangi jatuh.

Aku diliputi rasa gelisah, takut, panik semua nya tercampur. Air mata ku mulai turun dengan perlahan, dengan segera aku menghubungi ayah.

"Ku mohon.." aku menggigit bibir bawah ku kuat, jantung ku berdetak tak karuan. Anak-- sialan(Harvey) itu datang, dan menanyakan apa yang terjadi.

"Kak.. ada apa? Kenapa kakak terlihat gelisah?" Tanya nya semakin membuat ku panik.

"DIAM SIALAN!!" Bentak ku, anak itu langsung terdiam dan menunduk aku tak peduli, yang ku inginkan adalah jawaban dari ayah maupun bunda.

Aku mencoba menghubungi ayah dan bunda berulang kali tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Tangisan ku semakin deras, tetapi dengan sekuat tenaga aku menahan nya, aku tidak ingin terlihat lemah di depan anak sialan itu.

Aku membanting handphone ku pada sofa, pikiran ku tak tenang. Aku melihat anak itu(Harvey) dengan tatapan tak suka, pada dasar memang dia lah anak pembawa sial, jika ia tidak ada disini semua nya akan baik baik saja. Semua adalah salah nya.

Drtt...

Drtt..

Handphone ku berdering menandakan ada yang menelpon, dengan sigap aku mengangkatnya berharap bahwa itu ayah atau bunda, tetapi ternyata itu adalah Dean(teman Geo yang memberi kabar tentang pesawat jatuh tadi).

"Halo, apa?"

"Maaf, orang tua mu.."

"Apa? Ada apa dengan orang tua ku?!"

"Tadi ibu ku yang menangani korban korban pesawat jatuh, dan ternyata salah satu nya adalah bunda mu.. beliau sudah tiada.."

Aku tak mampu untuk berkata kata selain terkejut dan menangis.

"Dan ibu ku mencari ayah mu apakah beliau selamat atau tidak, dan hasilnya.. sama seperti bunda mu.."

Aku tertawa kecil, menganggap bahwa itu hanyalah kabar palsu.

"haha, kau pikir aku percaya pada mu? Tidak bodoh, orang tua ku masih hidup tidak mungkin mereka mati. Katakan pada ku bahwa itu palsu, katakan.." Aku lemas tersungkur, aku mematikan sambungan telpon nya dan menangis sejadi jadi nya. Harvey mengghampiri ku dan berniat untuk mebekap ku tetapi aku menepis nya.

"Kakak.. ada apa? Katakan pada ku." Ujar nya, aku justru mendorong nya sampai ia terbentur ujung meja, dan aku bangkit menatap benci pada anak itu.

"Kau tahu? Semenjak kau disini semua kacau." Aku memukul pipinya kuat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Harvey Dengan KisahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang