Disepanjang acara pernikahan sang kakak, Jeslin terlihat mengembangkan senyuman terbaik nya pada semua tamu undangan yang datang, bahkan tidak jarang orang-orang memuji kecantikan nya.
Dia tidak begitu tertarik untuk ikut naik ke atas panggung bersama keluarga nya, bagi dia berada di atas panggung cukup membuat dirinya tidak nyaman.
Apalagi sejak pertama bertemu sang calon kakak ipar, laki-laki itu terus menatapi dirinya dari ujung kaki hingga ke ujung kepalanya dengan tatapan yang begitu aneh.
Entah bagaimana sang kakak nya bisa mengenal laki-laki itu, tapi dia tidak melihat ada cinta di bola mata laki-laki tersebut untuk kakak nya.
"Bukankah dia type laki-laki playboy yang suka bergonti-ganti pasangan, bagaimana bisa kakak jatuh cinta pada nya?" batin Jeslin.
"Itu cukup mengerikan."
Gadis itu pada akhirnya mencoba menepi sejenak setelah merasa lelah bergelut di bawah panggung sembari berniat menikmati makanan nya, dan kesalahan terbesar nya adalah dia membawa soto panas kedalam sebuah ruangan yang belum dia ketahui dengan gerakan tergesa-gesa dan.
Brakkkkk
"Akhhhhh," seketika Jeslin berteriak kecil saat dia sadar jika dia baru saja menabrak tubuh seseorang.
"Oh god, maafkan aku," Jeslin jelas terkejut saat sadar dia menabrak dada seseorang, gadis tersebut langsung meletakkan mangkuk soto yang tidak lagi berisi itu ke lantai, dia terus bicara panik sambil mencari apapun untuk menghapus semua tumpahan tersebut di sekitar perut laki-laki tersebut.
"Maafkan aku, ya ampun bagaimana ini?," begitu suara panik nya terus terdengar disana, seketika bola mata Jeslin tidak berkedip saat dia sadar siapa yang baru saja dia tabrak tersebut.
"Kakak ipar?," dia jelas tercekat.
Sosok tampan yang baru dia lihat 2 kali tersebut berdiri di hadapan nya dengan pandangan yang sangat sulit untuk Jeslin artikan. Itu adalah Dominic, sang kakak ipar nya, laki-laki yang baru beberapa jam menjadi suami kakak nya.
Masih dengan kepanikan mendalam Jeslin mencoba meraih tisu didalam tas tangannya, dia berusaha ekstra untuk membersihkan semua kotoran yang menempel di pakaian sang kakak ipar.
"bagaimana ini?, Kakak ipar benar-benar maafkan aku," gadis itu terus bicara panik.
Tangannya terus bergerak lincah membersih kan tubuh sang kakak ipar, dari perut hingga ke paha laki-laki tersebut, terus membersihkan bagian manapun yang terkena tumpahan soto miliknya, tanpa Jeslin sadari gerakan tangan nya yang terus menyentuh seluruh permukaan kulit Dominic membuat sesuatu dibawah sana bangun secara tiba-tiba.
"Berdirilah," ucap Dominic tiba-tiba.
"Tapi ini kotor semua kak?," Jeslin bicara cepat.
"Berdirilah sekarang Jeslin," Dominic kembali memberikan perintah.
"Tapi,"
"Aku akan minta seseorang untuk mengganti kan pakaian ku," ucap Dominic cepat.
"Tapi kak,"
"Apa kamu type gadis yang suka membangkang?," tanya Dominic tiba-tiba.
"Ya?," Jeslin jelas terkejut mendengar ucapan Dominic.
"Aku bilang berhenti melakukan gerakan seperti itu, gerakan mu cukup mengganggu ku," setelah berkata begitu, Dominic langsung memajukan tubuhnya.
Jeslin seketika terkejut, dia memundurkan tubuhnya hingga punggung nya menabrak dinding yang ada dibelakang. Dominic tiba-tiba meletakkan satu tangan nya ke sisi kanan tubuh Jeslin, Dominic tahu-tahu merapatkan bibir nya ke balik telinga Jeslin, membuat gadis itu seketika mencoba menahan lengan sang kakak ipar nya.
"Kau membangunkan sesuatu yang seharusnya tidak kamu bangun kan, Jes,"
Mendengar ucapan sang kakak ipar, seketika membuat Jeslin membuka bola matanya dengan lebar, dia terkejut dan sedikit bingung.
"Jika kamu terus melakukan nya lagi, aku pastikan dia akan menerkam kamu sekarang juga."
Dan ucapan akhir Dominic membuat Jeslin merinding di buat nya.
******
Test pasar dulu, rame lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tergoda ipar
RomanceKepulangan nya untuk berlibur dan menjadi tamu di pernikahan kakak nya, tapi siapa sangka kakak ipar yang baru dikenalnya merusak masa depan nya di malam pertama yang seharusnya menjadi malam pertama kakaknya. Seiring waktu berjalan sebuah kenyataan...