Bab 9

1.3K 1 0
                                    

dia pikir dia belum lihat adiknya sejak terakhir kemarin ketika mereka berada di gedung pernikahan, ada baiknya dia mendengarkan apa yang diucapkan oleh mamanya untuk membangunkan adiknya tersebut mungkin sedikit menggodanya dan ingin menanyakan beberapa hal soal kekasihnya mungkin.

begitu tiba di depan pintu kamar adiknya perempuan tersebut mencoba untuk mengetuk pintu dan memanggil Jeslin. satu kali dia melakukannya namun tidak terdengar sahutan sama sekali, hingga pada akhirnya dia mengulang mengetuk pintu yang ada di hadapannya tersebut sekali lagi.

Nyatanya tetap saja dia tidak mendapati jawaban dari adiknya tersebut. Hal itu membuat Nayla mengernyitkan keningnya, dan dia berusaha untuk kembali mengetuk pintu kamar adiknya tersebut. namun lagi-lagi dia tidak mendapatkan jawaban dari dalam sana hingga hal tersebut membuat Nayla cukup khawatir.

" Jes... sayang?" berkali-kali dia memanggil adiknya tanpa ada sedikit pulsa hutan di sana hingga pada akhirnya dia pikir sepertinya dia memiliki kunci serep kamar tersebut di kamar nya, karena itu dia bergegas untuk mencari kunci seram dengan cepat ke kamarnya dan setelah memastikan mendapatkan kuncinya dengan cepat perempuan itu membuka kamar adiknya dengan perasaan sedikit cemas.

begitu pintu terbuka dan dia menyuruh masuk dalam kamar tersebut nyatanya dia tidak menemukan Jeslin sekali, dia tidak sempat melirik ke arah kasur di mana adiknya tidur karena dia mendengar suara air pancuran mengalir dari arah kamar mandi.

perempuan itu menarik lega nafasnya dan dia pikir mungkin adiknya mandi hingga tidak mendengarkan panggilannya sejak tadi dan Nayla ingin beranjak pergi namun nyatanya tiba-tiba dia menghentikan langkah kakinya saat dia mendengar suara aneh Jeslin di dalam sana, dan hal tersebut membuat perempuan itu seketika langsung mengerutkan keningnya dan menoleh ke arah kamar mandi tersebut dengan cepat.

"Jes?" dia bergerak menuju ke arah kamar mandi dan berusaha untuk menajamkan pendengarannya, dia pikir sepertinya dia mendengar suara lain selain jeslin di dalam sana, tapi dia takut salah menembak apa kan mungkin adiknya dengan menghubungi seseorang di kamar mandi atau memang ada seseorang di dalam kamar mandi tersebut.

"Jes apa kamu sudah bangun?" sebenarnya dia tidak konsentrasi karena itu memanggil jesslyn dengan asal mempertanyakan apa mungkin gadis tersebut sudah bangun atau belum seharusnya kata tanya yang dia berikan bukan kamu bangun atau belum melainkan apakah kamu ada di dalam sana.

perempuan itu terus menajamkan pendengarannya, berusaha untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam sana dan apakah benar Jeslin ada di dalam kamar mandi tersebut.

"Jes...apa kamu didalam? ini sudah siang, kamu tidak mendapat kan sarapan?"hingga akhirnya basa-basi terjadi dan dia mencoba untuk terus menajamkan telinganya karena sejak tadi dia sepertinya mendengar suara bisik-bisik dan juga suara teriakan kecil dari adiknya tersebut.

dan demi apapun dia benar-benar mendengar suara adik perempuannya dan suara seorang laki-laki.

"Jes kau bersama seseorang?" dia mulai panik dan mencoba untuk meraih handle pintu kamar mandi. kekhawatirannya adalah karena Jeslin sama sekali belum menjawab ucapannya.

****

Terbit di KBM
Untuk full version 21+ di karyakarsa
KARYAKARSA (MissLovaLova)
KBM (Evva)

Terbit di KBM Untuk full version 21+ di karyakarsa KARYAKARSA (MissLovaLova)KBM (Evva)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tergoda iparTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang