Masa depan yang hancur

5.2K 16 1
                                    

Laki-laki itu Dominic langsung melepaskan seluruh pakaiannya, jas, celana, kameja bahkan seluruh nya tanpa sisa, membuangnya kesembarang tempat di lantai mendominasi berwarna putih tersebut.

Dia bahkan melepaskan pakaian Jeslin dengan cara yang keji, dia menggunting lingerie merah tersebut dengan begitu hati-hati, bahkan dia melepaskan pakaian dalam gadis itu dengan gunting nya juga.

Setelah memastikan semua penutup tubuh adik iparnya telah menghilang, Tangan kiri Dominic secara perlahan bergerak menaikkan kedua tangan Jeslin ke atas, kakinya mencoba menahan kedua kaki Rihanna.

Dia tahu gadis itu lamban laut akan terjaga atas tindakan nya.

Setelah memastikan mengunci seluruh tubuh Jeslin, laki-laki itu secara perlahan mulai menautkan bibir mereka, dia menyapu bibir indah itu secara perlahan bahkan tangan kanannya tidak tinggal diam, mencoba bekerja naik ke atas dada Jeslin.

Awalnya Jeslin pikir dia sedang bermimpi, tapi dia merasakan bibir nya menjadi basah akan sapuan sesuatu, seolah-olah ada yang bergerak-gerak di bibir nya.

Bahkan sesuatu terasa begitu aneh terus bergerak-gerak di atas dada nya, seolah-olah seseorang berusaha untuk mengeranyangi milik nya.

Dalam rasa lelah nya dia berusaha untuk membuka bola matanya dengan cara memaksa, rasa kantuk yang begitu hebat coba dia musnahkan dari dalam dirinya.

Dengan bersusah payah Jeslin mencoba bangun dari tidur lelap nya.

Seketika Jeslin tercekat saat dia sadar sang kakak ipar nya sudah berada tepat di atas dirinya.

'Kak?"

Yah Jeslin jelas tercekat.

Dia mencoba untuk memberontak tapi dia jelas tidak bisa, seluruh tubuh nya telah berada di bawa Kungkungan sang kakak ipar.

Tidak mau...tidak mau.

Jeslin jelas panik.

"Kak lepaskan, apa yang kakak lakukan?"

Pekik Jeslin panik.

Dia berusaha terus memberontak, Alih-alih mendengar kan dan peduli dengan pemberontakan Jeslin, Dominic semakin menggila, dia seketika membiarkan bibirnya turun ke dada Jeslin, secepat kilat dia menyesap niple berwarna pink milik Jeslin untuk beberapa waktu.

Di antara kemarahan, rasa benci dan jijik di hati Jeslin, sentuhan Dominic seketika membuat dia mengeluarkan erangan nya.

dia benci ketika suara itu mengacau kan dirinya.

"No kak, please aku masih perawan, no... aku adik ipar mu"

Jeslin terus berteriak panik, berusaha melepaskan diri dari kungkungan Dominic.

Air mata nya jelas tumpah, tangis nya seketika pecah, dia terus berteriak histeris.

Dia tahu kamar tersebut kedap suara, dia tahu teriakan nya bakal cuma-cuma, tapi dia berharap Dominic memiliki rasa kasihan agar mau melepaskan diri nya.

Dia tidak bisa bergerak ketika kedua tangan nya di angkat ke atas, sedangkan kedua kakinya telah di kunci sedemikian rupa.

Bukan nya melepaskan Jeslin, Dominic semakin menggila.

Tangan kanan nya dengan cepat menyusuri kedua paha Jeslin, seketika satu jari laki-laki itu menyeruak masuk kedalam sana.

"Ahhh kak"

Jeslin seketika mengeluarkan Suara menjijikkan nya, dia ingin terus memberontak tapi jari-jari Dominic membuat dirinya seketika kehilangan kendali atas perasaan nya.

Seolah-olah ada jutaan kupu-kupu yang menghantam Diri nya.

Melihat Jeslin tidak tahu harus bagaimana, membuat Dominic semakin bersemangat memainkan jarinya dibawah sana.

Bahkan bibir nya kini menyambar bibir Jeslin, dia menggila, terus menyentuh seluruh titik sensitif milik adik iparnya.

"Kak...kak... please, ini...ah....salah"

Jeslin mulai meracau.

Di antara ketidak mampuannya memberontak diiringi jutaan kesedihan, kemarahan dan rasa jijik yang mendominasi menjadi satu.

Disatu sisi dia ingin lepas dari kungkungan Dominic, di sisi lain dia menggila, menggila karena sentuhan ahli dan luar biasa laki-laki itu yang mampu menaikkan tingkat hasrat yang berlimpah diri nya.

"Mendesah lah Jeslin, mendesah lah"

Dominic seolah-olah tahu gadis itu berusaha menahan desahannya, dia terus memainkan dirinya di diri gadis itu, dia menunggu gadis itu semakin tidak bisa mengendalikan dirinya.

"Lepaskan Kak, lepaskan hmpppp"

Bibirnya seketika di tutup oleh bibir laki-laki itu, bagian inti bawah nya terus di kacaukan oleh laki-laki itu, satu jemari Dominic terus mempermainkan intinya, membuat milik Jeslin lama-lama menjadi basah.

Dia tidak berdaya, benar-benar tidak berdaya, mencoba memberontak pun di tidak mampu.

Hingga bisa Jeslin rasakan dibawah sana Dominic mulai menempelkan milik laki-laki itu ke milik nya dibawah sana.

"Mari menikmati malam pertama kita baby, ini akan menyenangkan untuk kamu"

Bisik Dominic dibalik telinga nya.

Jeslin masih berusaha untuk melepaskan diri, tapi dia jelas kalah tenaga.

"Kakkkkk no..."

Begitu sesuatu dibawah sana melesat dengan kuat menyeruak masuk dengan paksa.

"Akhhhhh"

Seketika teriakan melengking memecah keheningan, rasa nyeri, sakit dan entahlah apa lagi menghantam menjadi satu didalam inti nya.

Dia tidak memiliki daya untuk memberontak lagi, berusaha mengencang kan pegangan nya pada genggaman Dominic di kedua belah tangannya.

hingga akhirnya Jeslin pasrah tidak berdaya, entah berapa kali Dominic menyentak kan miliknya hingga benar-benar terbenam di dalam sana, hingga membuat pegangan Dominic refleks terlepas.

Membuat Jeslin mau tidak mau memeluk erat punggung kakak ipar nya, dia berteriak kesakitan sambil mencoba mencari pegangan, air mata nya tumpah diiringi sesuatu yang di jaga nya selama ini sobek seketika.

Dengan nafas tersengal-sengal Jeslin berusaha menahan seluruh kekecewaan, kemarahan, tangisan dan rasa jijik terhadap kakak ipar nya.

Laki-laki itu masih sempat-sempatnya menatap dirinya.

"Kenapa kak?"

Jeslin jelas menangis, menatap balik wajah Dominic dengan jutaan air mata yang membasahi wajahnya.

"Karena kamu milik ku"

Dominic mendesah nikmat, bicara dalam hasrat yang menggebu.

"Aku adik ipar mu"

Jeslin bergetar, menahan sakit dibawah sana.

"Tapi aku menginginkan mu"

Jeslin menangis histeris, dia mencoba memukul Dominic dengan jutaan perasaan marah, benci dan jijik.

"Aku benci pada mu"

Jeritnya berulang kali.

Tapi Alih-alih peduli, Laki-laki itu tetap bergerak di atasnya, melanjutkan hasrat laki-laki itu persis sesuai dengan kemauan Dominic.

Meskipun tidak dipungkiri rasa sakit menghantam dirinya, tapi Dominic mempersembahkan satu kenikmatan dalam permainan nya yang membuat Jeslin beberapa kali mendesah nikmat dan sakit secara bersamaan.

Dan Jeslin fikir masa depan nya bener-bener hancur dimulai dari malam ini.

Tergoda iparTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang