Gadis itu tersenyum melihat karyanya mengukir namanya diatas tubuh seorang gadis seusianya yang terbaring tak berdaya diatas tempat tidur tua yang sudah menjadi tempat ternyaman untuk aksinya.
Menatap tubuh itu dan tertawa tanpa merasa bersalah.
"Ukiran yang sangat cantik""Ahyeon tolong lepasin aku. Ini sakit tolong jangan bunuh aku" Mohon gadis itu.
Ahyeon menunduk melihat teman kelasnya itu menatap sendu sedetik kemudian dia kembali tersenyum mengeluarkan pisau kesayangannya kemudian mengarahkan ke pipi temannya itu.
"Aku tidak peduli kyujin karenamu kembaranku harus terluka. Oh ya aku melupakan sesuatu" Kata Ahyeon sambil mengambil rokok kemudian menyalakannnya.
Kyujin ketakutan memohon agar ahyeon berhenti namun tidak dipedulikan oleh Ahyeon, dia tetap menyudutkan puntung rokok itu kewajah Kyujin.
"Akhhh sakit... Kamu benar-benar pembunuh Ahyeon" Rintih Kyujin saat puntung itu terus ditempelkan oleh Ahyeon ke wajahnya.
"Hahahaah.... Aku memang pembunuh kau tahu Kyujin aku suka membunuh orang bahkan membunuh adalah hobiku hahahha" Tawa Ahyeon pecah kemudian kembali menatap Kyujin.
"Ini gak seberapa dibandingkan apa yang telah kamu lakukan sama Rami. Ingat Kyujin aku tidak suka ada orang yang menyentuh kembaranku dan melukainya" Lanjut Ahyeon menatap tajam Kyujin
Kyujin menggeleng " Aku tidak pernah melukai Rami Ahyeon , aku hanya disuruh sama Haerun dia menyuruhku aku mohon jangan bunuh aku"
"Aku tetap tidak peduli kamu, Dayeon dan Haerin bakal mati ditangan aku karena udah menganggu kembaranku. "
"Rasakan ini hahahah... " Ahyeon terus menusuk perut Kyujin dengan pisau memotong urat nadi Kyujin kemudian menyudutkan puntung rokok dipipi Kyujin, memotong jari Kyujin jangan dilupakan. Setelah memotong kelima jari Kyujin ahyeon memasukkannya kedalam kotak.
"Datang kesini buang mayatnya ditengah lapangan dan kasihkan kotak yang aku taruh disamping mayat itu kemudian kirimkan kerumah Haerin" Ucap Ahyeon setelah menelfon ora suruhanya untuk membereskan mayat Kyujin.
Siapa sangka seorang gadis yang ceria seperti Ahyeon ara Witama gadis pintar yang digemari seluruh siswa-siswi disekolahnya ternyata memiliki sisi psychopath yang sadis.
Bagaimana Ahyeon tahu bahwa Rami kembarannya sering dibully ya Ahyeon adalah Ahyeon dia mempunyai akses luarbiasa untuk mengetahui tentang saudaranya. Meski Ahyeon masih berusia 17 tahun namun dia handal dalam membunuh. Jangan menyepelekan Ahyeon bahkan dia sudah sering disewa oleh orang-orang kaya untuk membunuh musuh dari lawannya, bisa dibilang Ahyeon adalah pembunuh bayaran tanpa identitas. Hanya Ahyeon dan orang suruhanya yang dipercayai.
Ingat tidak ada yang tahu wajah Ahyeon bahkan orang yang menyewa Ahyeon pun tidak tahu bentuk wajahnya. Karena Ahyeon selalu menutup wajahnya dengan topeng bermuka bahagia. Jika orang lain akan memakai topeng bermuka seram Ahyeon berbeda dia akan memakai topeng dengan bermuka bahagia entahlah apa alasannya hanya Ahyeon yang tahu.
****
Ruka sedang disibukan beberapa berkas yang menumpuk diatas mejanya. Menjadi yang tertua diantara saudaranya membuat Ruka merasakan tekanan yang luar biasa dia harus menjadi kuat untuk para adiknya menjadi kakak yang berguna disaat adiknya membutuhkan sesuatu.
"Ini sangat melelahkan" Keluh Ruka melempar berkas itu ke lantai. Hari ini dirinya merasakan lelah yang luar biasa. Entah kenapa dia tidak bisa menjadi tenang seperti biasanya.
"Ahhh Brengsek...pusing banget" Ucap Ruka memijit kepalanya yang berdenyut.
Kemudia menelfon sekretarisnya " Jay buatkan saya kopi tanpa gula bawa keruangan saya secepatnya " Memutuskan panggilan tersebut dan mulai memijit kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and I
Short StoryAku yang akan menanggung semuanya ~ Ruka Jangan egois kita dilahirkan untuk bersama ~ Pharita Jika aku tidak bisa bahagia maka kalian harus bahagia ~ Asa Bertahanlah sampai kita menemukan kebahagiaan ~ Ahyeon Diam bukan berarti menerima semuanya ~ R...