♚♕ 05 • Mine♕♚

320 30 121
                                    

Hitam adalah warna yang indah, sungguh gelap dan kelam keindahannya berkobar di dalam kegelapan pekat. Abu-abu yang bersinar, merah yang menggairahkan. Itulah duniaku, dan akan menjadi duniamu juga, kakak.

~Thorn Elvanno Eizer~

~Thorn Elvanno Eizer~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tap!

Tap!

Tap!

Langkah kakinya terus menyusuri lorong VIOR dengan menggemakan suara-suara layaknya sebuah kepercayaan diri yang selalu dia pancarkan. Seringai licik selalu dia pasang dengan maniknya berpendar menatap setiap ruangan yang dilewati.

Hari ini adalah hari yang dinantinya. Sebuah permainan yang selalu dia dambakan bersama seseorang yang dia rindukan setiap detik.

Jantungnya berdebar tidak sabar untuk bermain, sudah lama sekali orang itu selalu menolak ajakannya, yah tapi dia selalu mempunyai cara untuk memaksa orang itu bermain dengannya.

Contohnya, menawan orang terdekatnya.

"Apakah Kak Hali sudah disana?"

Suara itu terdengar lembut dan tajam di waktu yang bersamaan, membuat 5 remaja yang berjalan dibelakangnya saling menatap, meminta salah satu untuk segera menjawab.

"Kak Hali sudah menunggu di ruang Redemption, kau tenang saja."

"Kami sudah memastikan tidak ada jalan untuknya kabur."

"Ya, kau bisa bermain dengannya sepuasmu."

Senyumnya semakin lebar kala mendengar jawaban 3 remaja yang ia klaim sebagai suruhannya, ah tapi dia lebih suka menyebut mereka budak, atau calon tumbal?!

Yah, apapun sebutannya mereka tetap adalah makhluk rendah di dalam genggamannya.

"Kerja bagus Beliung, Rimba, Nova, aku akan memastikan kalian mendapatkan imbalan yang pantas untuk ini," tegasnya dengan senyum terukir.

Beliung dan Rimba saling menatap dengan perasaan campur aduk. Ada rasa takut dalam diri mereka mengingat imbalan yang dimaksud bisa berupa apa saja, salah satunya ... siksaan. Mereka takut akan hal itu.

Kecuali Nova yang kini menyeringai bangga dengan pujian yang dilontarkan orang yang dia klaim sebagai panutannya. Ya, dia sangat haus akan pengakuan, bahkan ia dengan senang hati akan melakukan apa saja yang diperintahkan olehnya walaupun itu masuk ke dalam api yang  berkobar sekalipun.

"Terimakasih Kak," ujar Nova dengan nada penuh kekaguman dan rasa bangga, membuat remaja lainnya memutar bola mata malas melihat tingkah sombong Nova.

Langkah keenamnya berhenti tepat di sebuah ruangan tertutup dengan tulisan 'REDEMPTION' di bagian atasnya.

"Gamma, buka pintunya!"

Pemuda bermanik silver gelap melangkah maju dan membuka pintu besi itu dengan pelan. Ada rasa tidak suka dalam hatinya saat dia diperintah olehnya seenak jidat, tapi dia tidak ada pilihan lain selain menurut, untuk saat ini.

SWEET MASK TRICK [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang