2.

875 72 0
                                        

Yah begitulah makan malam mereka dengan sang Ratu. Saat ini, Ciel dan Sebastian sudah kembali ke kamar mereka lebih dulu. Sedangkan Alois dan Claude ditahan oleh sang Ratu. Entah sang Ratu ingin berbicara apa pada mereka berdua. Ciel dan Sebastian tidak perduli.

"Sebastian, coba hubungi Elizabeth. Apa benar keluarganya membatalkan pertunangan kita dan dia sudah ditunangkan dengan yang lain?"

"Baik."

Sebastian segera keluar dari kamar untuk menghubungi keluarga Midford. Sedangkan Ciel langsung membaringkan tubuhnya di ranjang. Dia lelah setelah perjalanan panjang. Ditambah dengan informasi yang baru dia terima dari sang Ratu. Kepalanya seakan ingin pecah.

Tok! Tok! Tok!

Ciel membuka matanya dan mendudukkan dirinya. Dia menoleh ke arah pintu yang diketuk.

"Siapa?"

"Aku."

Ciel terkejut mendengar suara itu. Suara Alois Trancy. Ciel segera turun dari ranjangnya untuk membuka pintu.

Cklek!

"Ada apa?"

Ciel mendapati Alois yang tersenyum ke arahnya. Sejujurnya dirinya sedikit tak nyaman karena harus mendongak ke arah Alois yang lebih tinggi darinya. Namun itu tak masalah disaat dirinya lebih sering mendongak untuk menatap Sebastian.

"Tidakkah kau ingin memberi tunanganmu ini masuk, Ciel?"

Ciel berdecih mendengar itu.

"Kau belum menjadi tunanganku, Alois Trancy."

Ciel memundurkan tubuhnya saatnya Alois mendekatkan wajahnya.

"Belum. Sebentar lagi. Jadi bisakah kau membiarkanku masuk, sayang?"

Ciel berjengit mendengar itu. Dirinya langsung memundurkan tubuhnya dan memutuskan untuk membuatkan Alois masuk.

"Kau memang pasangan yang baik, sayang."

Ciel hanya menatap tajam ke arah Alois yang masuk ke kamarnya. Setelah dirinya menutup pintu kamar, Ciel menghampiri Alois yang sedang duduk di ranjang miliknya.

"Jadi, ada apa kau kemari?"

Alois yang sedang melihat sekeliling langsung menatap ke arah Ciel. Dirinya menarik tangan Ciel untuk mendudukkannya di samping dirinya.

"Mendekatkan diri kepadamu. Aku ingin mengenal calon istriku lebih dalam. Apa itu tidak boleh?"

Sejujurnya Ciel bergidik mendengar itu. Calon istri katanya. Lebih baik menjadi suami jika dia boleh memilih.

"Ah, jangan khawatirkan Sebastian. Dia sedang dibawa oleh Claude."

Ciel terkejut mendengar itu. Dirinya langsung menatap Alois tajam.

"Apa maksudmu?"

Alois hanya terkekeh pelan mendengar itu. Dirinya tersenyum saat mendapati tatapan tajam dari Ciel.

"Tenang saja. Sebastian sudah melaksanakan perintahmu kok. Dan jangan menatapku seakan-akan Sebastian diculik oleh Claude. Walau wajah Claude seperti itu, dirinya tidak akan menyakiti orang yang dia sayangi."

Ciel mengernyitkan keningnya mendengar kalimat terakhir Alois.

"Orang yang dia sayangi?"

Alois mengangguk sambil tersenyum ke arah Ciel.

"Ya. Claude sudah jatuh cinta pada Sebastian. Entah kapan mereka bertemu. Aku pun tak tau. Tapi kau tau sendiri bagaimana Sebastian, Ciel."

Ciel menghela napasnya pelan. Dia menepuk keningnya.

[END] The Trancy and their BridesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang