Happy Reading
"Ini kacau sekali, untungnya kita yang ada diatas tidak terluka. Mereka yang dibawah terhempas oleh uap dan angin panas" ujar Hannes menatap pasukan yang pingsan akibat hempasan uap titan kolosal.
"Bagaimana keadaan Mikasa? " tanya Hannes
"Lukanya tidak parah, dia hanya pingsan juga Naruto melindunginya sampai seperti itu" jelas Sakura yang tengah mengobati Mikasa melirik Naruto yang terbaring pingsan dengan luka dibeberapa tubuhnya.
"Kau hebat juga bisa mengobati mereka semua" puji Hannes
"Ini belum seberapa, aku masih belum menguasai sepenuhnya"Sakura menggeleng pelan.
"Kalau begitu aku akan mengobati Naruto "pamit Sakura kemudian menghampiri Naruto yang tak jauh dari Mikasa.
"Armin kau belum makan kan? Akan ku bawakan sesuatu" ujar Hannes, Armin menjawab dengan gelengan tetapi Hannes malah pergi.
"Makan ya"
"Aku membawa ramen, ini cukup untuk kita" ujar Sai, Hannes kemudian kembali penasaran dengan sesuatu yang Sai bawa.
Sai menyeduh 6 ramen kemudian mendiamkan nya beberapa menit.
"6? " heran Hannes.
"Ahh... Ini untuk Naruto dan Mikasa" ujar Sai
"Anak pirang itu? Dia tak sadarkan diri" seru Hannes menunjuk Naruto yang masih pingsan ditangani Sakura.
"Anda lihat saja" Sai tersenyum kemudian membuka tutup cup ramen dan menuang bumbunya.
"Wahh... Ini membuatku lapar" Hannes mengambil satu. Hannes juga mengambilnya untuk Armin yang diam daritadi.
"Ramen! " seru seseorang.
"Lihat? " Hannes hanya menggeleng melihat bocah pirang bernama Naruto mulai sadar begitu juga Mikasa.
"Armin Eren dimana?! " tanya Mikasa
"Mikasa tenanglah! Kau jangan bergerak dulu! " seru Sakura saat Mikasa berlari dan menatap kebawah dimana hanya ada 2 titan liar juga bekas pertempuran titan Eren, titan zirah dan titan kolosal.
"Dimana?! "
"Eren telah dibawa oleh mereka, Ymir juga... Oleh Berthold dan Rainer. Eren.. Kalah melawan titan zirah dan sudah lima jam berlalu" jelas Armin
"Apa ada yang mengejar mereka? " tanya Mikasa
"Tidak... "
"Kenapa?! " sarkas Mikasa
"Semua kuda ada didalam dinding... Untuk menyelamatkan Eren, kita harus menunggu alat pengangkat untuk bisa memindahkan kudanya. Tidak ada yang bisa Mikasa lakukan juga, Hanji-buntaichou dan prajurit lainnya terluka hingga tak bisa bergerak bahkan Naruto melindungi mu, walau dalam skala kecil, kita membutuhkan banyak orang untuk membuat formasi pencarian musuh. Prajurit-prajurit berpengalaman, mengerti? " Mikasa terdiam mendengarnya sembari memegang kepalanya yang sakit.
"Ne, ne berikan padaku! Ugh.. Sakit" Naruto mengelus pipinya yang terluka.
"Kau ini... " Sakura beristirahat sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monsters & The Heroes {Tahap Revisi}
RandomSetelah kematian Jiraiya, naruto melakukan latihan untuk menggunakan sennin mode. Ia berlatih di gunung myoboku bersama katak Fukasaku sampai di sela-sela latihan kedatangan otsusuki yang tidak di kenal datang dan membawa naruto ke tempat yang asing...