My Secret Husband 🔞

4.9K 199 170
                                    

⚠️ Age gap
⚠️ Lee Donghyuck (21 yo) Lee Jeno (28 yo)
⚠️ Vulgar convo, local profanity, unprotected sex

⚠️ Age gap⚠️ Lee Donghyuck (21 yo) Lee Jeno (28 yo) ⚠️ Vulgar convo, local profanity, unprotected sex

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●◉◎◈◎◉●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●◉◎◈◎◉●

"Ma, udah berapa kali Jeno bilang, Jeno gak mau dijodohin, Jeno masih muda, masa depan masih panjang, gak perlulah dijodoh-jodohin kayak gini," protes Jeno pada sang ibu yang kembali mengenalkan seorang wanita kepadanya.

"Justru usia kamu ini ideal buat menikah, gak ketuaan buat punya anak. Lagian ya Jen, temen-temen mama udah punya cucu semua, masa mama masih gini-gini aja."

Jeno benar-benar muak dengan tuntutan untuk segera menikah di usianya yang ke 28 tahun ini. Bukan apa, ia hanya merasa belum siap untuk memulai rumah tangga, apalagi menjadi seorang kepala keluarga memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Sedangkan ia masih ingin menikmati hidup sebagai lajang, menjalani karir sebagai dosen muda yang baru dimulai dua tahun lalu, dan masih banyak lagi hal-hal yang ingin ia capai.

Tapi orang tuanya itu, khususnya sang mama terus memintanya untuk segera menikah karena ingin segera menimang cucu. Tak terhitung berapa banyak gadis dengan berbagai latar belakang turut dikenalkan kepadanya. Bahkan sang papa pernah beberapa kali mengatur pertemuan dengan anak dari kolega bisnisnya.

Daripada terus berdebat dengan sang ibu yang entah di mana ujungnya, lebih baik Jeno pergi menenangkan diri dari masalah perjodohan ini, mengabaikan segala teriakan dan kemarahan dari sang ibu.

Entah apa yang ada dipikiran pemuda itu, ia melajukan mobilnya menuju sebuah club yang biasa dipenuhi oleh mahasiswa dan mahasiswi ibukota. Mungkin ia bosan bertemu dengan para pejabat dan konglomerat di club langganannya. Ia butuh suasana baru yang lebih menyenangkan dan menggairahkan hidupnya.

Sesuai dengan dugaannya, club itu sangatlah ramai, suara musik dj begitu menggelegar di penjuru ruangan dilengkapi dengan lampu disko yang berkelap-kelip buat semua orang di dalamnya menari ria sambil berdesak-desakkan.

Setelah duduk di meja bartender, Jeno memesan menu favorit yang direkomendasikan olehnya, yaitu Canadian wishkey.

Asik menikmati minumannya seorang diri, tiba-tiba datang seorang pemuda yang langsung duduk di sampingnya.

Hyuckno StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang