paginya. naresh terbangun dan kebingungan karena dia berada dikamar yang bernuansa gelap itu.
"dimana aku.." ucap naresh lirih.
naresh saat ini bisa melihat lelaki tampan yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan anduk melilit di pinggangnya saja, membuat dadanya itu terekspor kemana mana."kau sudah bangun ya" ucap lelaki tampan itu membuat naresh kesal, apakah dia tidak melihat dirinya yang tengah membuka matanya ini, dan tandanya dia sudah bangun dari tidurnya.
"kau tidak melihat aku yang sudah membuka mataku ini?!" kesal naresh
jendral hanya terkekeh mendengarnya, dan sekarang dia berjalan ke arah naresh.
"mau ngapain?! pakai baju mu cepat!" teriak naresh, tetapi jendral menghiraukan naresh dan terus mendekat ke arahnya. semangkin dekat.. dekat.. dan sudah sampai om.
jendral sekarang sudah berada di depan naresh yang lagi duduk bersila di kasurnya. dia mendekat ke wajah naresh dan dia melihat naresh yang sedang memejamkan matanya.
"kamu kira aku mau ngapain?" tanya jendral dan mencubit hidung naresh pelan.
naresh membuka matanya. dan saat ini pipinya itu memerah karna malu dan itu membuat jendral semangkin gemas oleh naresh. dan jendral mengangkat tangannya untuk menempelkan ke dahi naresh.
"aku hanya ingin mengecek suhu tubuhmu saat ini" ucap jendral dan mengecup singkat bibir naresh,itu membuat naresh salah tinggal dan pipinya semangkin memerah.
"a-apasih kamu jen"
"yahaha-ha pipimu seperti tomat"
ceklek..
dan saat itu mamah jendral datang untuk membawakan semangkuk bubur untuk naresh.
"heh jendral, pakai baju mu dahulu sana"
"ya nanti dong"
"haish anak ini emang" keluh taeyong. taeyong melihat naresh yang sudah bangun dari tidurnya.
"naresh sudah bangun ini makan dulu ya" ucap mamah jendra
"ehh iya tante"
"kok manggil tante sih?! panggil mommy aja dong biar akrab sama mertua" ucap taeyong yang membuat pipi naresh merona kembali.
"haha yasudah kalau gitu mamah kebawah dulu, naresh di abisin ya buburnya" ucap mamah jendra dan langsung pergi ke bawah.
"nah sekarang kau makan saja aku mau pakai baju ku"
"yasudah paka pakai aja aku tidak peduli" dan jendral langsung memakai bajunya dan hendak melepas handuknya pun tertahan oleh naresh.
"heh! kau mau pakai celana didepanku? huh! dikamar mandi sana cepat!! " kesal naresh
"huh?! padahal kan ini kamarku ya terserah aku dong mau dimana"
"tidak peduli ini kamar mu atau siapa, yang penting disini ada aku!, ganti baju di kamar mandi saja sana"
"haish! iya iya! " jendral pun langsung pergi ke kamar mandi dengan perasaan kesal.
• • • • • •
disiang hari ini, naresh masih berada di rumah jendral karena keadaannya yang belum sepenuhnya pulih. tetapi saat ini naresh memaksa ingin pulang kerumahnya dengan alasan akan merepotkan taeyong padahal taeyong terlihat senang dengan kedatangan calon menantunya itu.
"kau beneran mau pulang sayang?? disini dulu gapapa kok, kamu juga belom sepenuhnya pulih gitu" ucap taeyong membujuk naresh
"iya mommy takut nanti merepotkan mommy, naresh juga sudah ditungguin sama buna" ucap naresh kekeh.
"padahal tidak merepotkan kok naresh tapi tak apa, kau di antar jendral ya sayang" ucap taeyong
"boleh mommy kalau tidak merepotkan" ucap naresh malu
"naresh, mommy sudah bilang kan kau tidak merepotkan mommy senang kalau menantu mommy datang ke sini" ucap taeyong yang membuat naresh semangkin malu.
"oh yasudah itu jendral sudah siap, hati hati di jalan ya menantu mommy" ucap taeyong menggoda
"h-hahahaha iya mommy" ucap naresh yang diselingi tawa garing.
KAMU SEDANG MEMBACA
the nomin -HIATUS-
Humorseorang siswa berandalan yang mmepunyai banyak luka dari kedua orang tuanya. tapi siswa itu mempunyai dua kepribadian ganda. naresh namanya. dia adalah siswa berandalan itu, tak sedikit orang yang menyukainya walaupun dia berandalan. lee jendra. a...