𝐁𝐀𝐍𝐃𝐀𝐑𝐀

13 2 0
                                    

"𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘, 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑤𝑎𝑡𝑖 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑤𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑔𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑑𝑎ℎ𝑢𝑙𝑢, 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟"
—𝑲𝒆𝒚𝒏𝒂𝒓𝒂 𝑬𝒅𝒓𝒆𝒂 𝑳𝒊𝒅𝒚𝒂

Tinggalkan jejak
Setelah selesai membaca.

Ketuk 🌟 dan jangan
Lupa koment juga.

***

Kini, jam sudah menunjukkan pukul 15.25 yang menandakan bahwa sebentar lagi Key dan keluarganya akan berangkat menuju bandara.

Key sudah selesai dengan segala keperluannya sekitar jam 15.45.
Key dan keluarganya akan berangkat dengan menaiki 1 mobil yang di supiri oleh bodyguard kepercayaan Oswald.

"Bima, jangan lupa untuk mengirimkan seluruh kendaraan yang ada di rumah ke Bandung." ucap Oswald mengingatkan kepada Bima, bodyguard nya.

"Baik tuan" jawab Bima.

"Dan kalian semua juga akan ikut pindah bersama kami jika kalian masih mau untuk menjadi bodyguard saya."

"Baik, saya akan memberitahukan yang lain tuan."

"Hm. Bagus."

***

Sesampainya di bandara, Key kini tengah menunggu kedatangan kedua sahabatnya. Cika dan Cinta.

Kemana kedua orang itu pergi? Apakah mereka tidak jadi datang ke bandara? Apakah mereka sibuk? Hanya menemuinya untuk terakhir kalinya saja, apakah tidak bisa? Sungguh tak bisa di percaya.

Key sudah sekitar 10 menit menunggu dan sebentar lagi jam penerbangan pesawat yang akan ia naiki akan tiba.

"Key!! " panggil seseorang yang membuat Key menoleh.

"Cih. Lama banget lo berdua. " ucap Key malas.

"Ya sory,, soalnya tadi macet. " balas Cika.

"Yaudah, kita cuma bisa liat li dari sini doang Key. Gak bisa ikut ke Bandung. " ujar Cinta.

"Iya, gapapa. Kalian datang aja gue udah makasih. Gue kirain lo berdua gak bakal datang. " balas Key.

"Ya datanglah. Kan kemarin dah kita bilang ke lo kalau kita bakal datang ke bandara. " ucap Cika.

"Makasih. Makasih karna udah jadi sahabat gue. Makasih karna kalian udah sabar sama tingkah laku gue. Gue tau, gue sadar kalau tingkah gue itu agak rada rada. Tapi kalian dengan baiknya tetap mau temenan bahkan jadiin gue sahabat kalian. Makasih banyak atas semuanya. " ucapan Key sungguh menyayat hati. Walaupun kata kata itu adalah kata Terima kasih, namun tetap saja membuat siapa yang mendengarnya  merasa pilu.

"Ck. Buat orang sedih aja lo. " balas Cinta agak ketus.

"Sama sama. Lo jangan pernah lupain kita ya. Bagaimana pun hidup lo di sana nanti, pokoknya lo jangan lupain kita sebagai sahabat lo. Sekali sahabat, akan menjadi sahabat selama lamanya. " ujar Cika dan di balas anggukan oleh kedua temannya.

"Tumben lo. " balas Key sedikit terkekeh.

"Ck. Orang lagi serius juga. " jawab Cika.

"𝘔𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘩𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯. 𝘐𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭𝘢𝘯 𝘣𝘰𝘢𝘳𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘮𝘱𝘢𝘯𝘨 𝘔𝘢𝘴𝘬𝘢𝘱𝘢𝘪 𝘛𝘪𝘨𝘦𝘳 𝘜𝘥𝘢𝘳𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘦𝘳𝘣𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 572 𝘵𝘶𝘫𝘶𝘢𝘯 𝘉𝘢𝘯𝘥𝘶𝘯𝘨, 𝘣𝘰𝘢𝘳𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘨𝘦𝘳𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘈-4. 𝘗𝘦𝘮𝘦𝘳𝘪𝘬𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘪𝘯𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘥𝘪𝘵𝘶𝘵𝘶𝘱 5 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘵 𝘭𝘢𝘨𝘪. 𝘛𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩" suara itu terdengar dari speaker yang ada di setiap sudut bandara.

"Okey. Bye guys jaga diri baik baik. Gue pergi dulu." ujar Key sambil berjalan.

"Hati hati!! " ucap Cinta dan Cika bersamaan dan di balas acungan jempol dari Key.

Keduanya menatap punggung Key hingga tak terlihat lagi sebelum beranjak pergi meninggalkan bandara.

Key kini sudah berada berdekatan dengan gerbang A-4. Kalian bertanya dimana orang tua Key? Orang tua nya sudah terlebih dahulu masuk ke dalam pesawat itu semenjak Key dan dua sahabatnya mengobrol tadi.

Sesampainya di lokasi, Key segera menaiki pesawat yang akan ia tumpangi itu. Melihat beberapa orang yang sudah duduk manis dan ada juga yang masih sibuk dengan barang barangnya. Key mencari keberadaan kedua orang tuanya dan akhirnya terlihat juga.

Key melangkah dan pasti, sampai ke tempat kedua orang tuanya. Key mendudukkan dirinya di belakang kursi bundanya tepat di samping jendela.

Key melihat ayahnya yang sedang mengotak atik ponselnya dan mengarahkan ponselnya ke telinganya. Key mendengarkan percakapan itu dengan baik.

"Halo. Assalamu'alaikum." ucap Oswald.

"Iya, halo om. Waalaikumsalam." jawab seseorang di seberang sana yang sangat Key ketahui siapa pemilik suara itu.

"Kami sudah berangkat. Kamu di rumah kan?" tanya Oswald.

"Iya om aku di rumah." jawab orang itu lagi.

"Ya sudah. Kamu tunggu kami sampai, jangan lupa sediakan makanan atau camilan yang banyak nanti, agar Key tidak bosan." ucap Oswald sambil melirik sekilas ke belakang dimana Key duduk.

"Oke om. Ini aku mau ke supermarket dulu. Mau beli camilan. Kebetulan cemilan di rumah juga udah pada habis karna teman teman aku kemarin datang."

"Yasudah. Kalau begitu om matikan telpon nya. Assalamu'alaikum. "

"Iya om, waalaikumsalam. "

Key memanggil ayahnya yang sudah menyimpan ponselnya kembali ke saku celananya.

"Siapa yah? Kak Elang kah?? " tanya Key.

"Iya. Kamu tidur saja, jangan banyak tanya. Dan mungkin kita akan lama sampainya. " ujar Oswald karna malas meladeni putrinya yang banyak bertanya ini.

"Huh! Iya deh ayah ku tersayang." ucap Key menekan kata terakhirnya.

'Perasaan gue nanyanya cuma sekali doang. Malah dibilang banyak nanya. Heran." key membatin.

Kini, Pesawat yang ditumpangi mereka telah lepas landas tepat pada pukul 16.00 Waktu Indonesia setempat.

Key mulai mengeluarkan ponselnya dan mulai bermain game. Setelah beberapa jam Key bermain game, kini ia merasa bosan dan matanya mulai panas. Key mematikan ponselnya dan memilih untuk menutup kedua matanya.

Untuk slama lamanya. Hehe canda kok. Jangan serius serius amat, dunia ini terlalu kejam bagi orang yang teramat serius dalam menjalani hidupnya. Ya gak??

Hi semuanya!!

Maaf ya di part ini ceritanya pendek.🙏🙏


Segini dulu buat part ini...

Jangan lupa votment 🖤🤍❤

See you next part.....

𝐊𝐞𝐲 & 𝐒𝐚𝐦𝐮𝐝𝐫𝐚 [𝚄𝚙𝚍𝚊𝚝𝚎 𝚂𝚕𝚘𝚠]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang