𝐃𝐈 𝐇𝐔𝐊𝐔𝐌

20 5 0
                                    

"𝐿𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎. 𝐼𝑡𝑢𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑗𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑘𝑢."
—𝑵𝒐𝒗𝒂𝒍 𝑬𝒍𝒂𝒏𝒈𝒅𝒓𝒂 𝑲𝒆𝒍𝒂𝒓𝒂𝒏

Tinggalkan jejakmu setelah
selesai membaca.

Ketuk 🌟 dan jangan lupa
Koment juga.

***

Sesampainya Key di depan kelasnya. Ia melihat, jika Pak Agus sudah memulai pembelajarannya.

'Duhh, gimana nih!? Mana Pak Agus kayak ada masalah lagi, seram banget elah. ' Batin Key setelah melihat Pak Agus saat sedang menjelaskan dengan wajah yang tegas.

'Okey,, rileks. Santai. Jangan gugup.'  Key mulai mengetuk pintu kelas.

"Pe-permisi pak" ucapnya gugup kala melihat tatapan tajam Pak Agus yang seakan akan memakannya hidup hidup.

"Kenapa kamu terlambat ??
Sudah berapa kali kamu terlambat dalam pelajaran saya? " ujar guru itu dengan suara yang mengidentifikasi.

"Baru kali ini kok pak" jawab Key dengan tatapan penuh harap agar guru itu tak mengingat sudah berapa kali ia terlambat.

"Kamu kira saya sudah pikun apa?! Kamu itu sudah terlambat sebanyak 4 kali dan ini yang ke 5 kalinya" ujar Pak Agus.

"Ma-maaf pak. Saya gak akan ngulangin deh, suer." ucap Key sembari mengangkat dua jarinya membentuk huruf v.

"Jangan buat janji jika tidak bisa ditepati."
Jawab Pak Agus. Tiba tiba raut wajahnya berubah menjadi kusut. Seakan ia mempunyai kenangan yang buruk akan janji.

"Jadi saya bisa duduk kan pak?
Kaki saya udah pegel banget"

"Enak saja kamu ini. Keliling lapangan 30 kali dan jangan pernah untuk sekali kali untuk kabur. Karna jika kamu kabur,, maka hukuman mu akan lebih berat daripada ini" ucap Pak Agus mengancam.

"Iya Pak. Iya" jawab Key dengan wajah yang memelas dan mulai melangkah untuk keluar dari kelas.

Sesampainya di lapangan, Key melihat berapa luasnya lapangan sekolah mereka.
Key menghela nafas berat dan ingin berlari untuk mengelilingi lapangan itu sebanyak 30 kali sebelum Keenan datang menemuinya.

"Mau apa lo datang ke sini?" ucap Key menatap sinis pada Keenan.

"Gue ke sini di suruh Pak Agus, buat ngawasin lo biar gak kabur" jawab keenan.
Keenan sebagai Ketua OSIS sudah menjadi murid kepercayaan Pak Agus dalam mengawasi siswa-siswi yang bermasalah.

Key berlari mengelilingi lapangan tanpa menoleh ke arah Keenan. Karna menurutnya, wajah Keenan sungguh menyebalkan. Dimana mana jika ia di hukum maka Keenan lah yang akan mengawasinya.

Masih 20 putaran yang sudah Key selesaikan tapi key sudah kelelahan dan terduduk di pinggir lapangan dan meluruskan kakinya yang terasa ingin copot.

Sepersekian menit Key mendudukkan dirinya di pinggir lapangan, dan kini mulai berdiri untuk menyelesaikan 10 putaran lagi.

Kringg...

Suara bel istrahat pertama berbunyi bertepatan dengan Key yang sudah menyelesaikan hukumannya.

Key berjalan sempoyongan menuju tempat duduk yang memang sudah ada di pinggir lapangan itu dan mendaratkan bokongnya di  kursi itu.

"Hah.. Capek banget gue" ujarnya kepada dirinya sendiri.

"Key!! " teriak Cika dari kejauhan sambil melambai lambaikan tangannya di udara.
Key menoleh ke arah kedua sahabatnya itu yang sedang berjalan ke arahnya.

"Cape gak Key? " tanya Cinta dengan tatapan mengejek.

"Cih. Cape lah. Lo kira gak cape apa ngelilingin ni lapangan? Mana 30 kali putaran lagi. Serasa mau pingsan gue" ucap Key panjang lebar.

"Sudah sudah, ke kantin kuyy. Sekalian buat ngilangin gerah" ujar Cika untuk melerai kedua sahabatnya ini, dan diangguki oleh keduanya.

Ketiga sahabat itu berjalan berdampingan menuju kantin secara bersamaan.
Sesampainya di kantin mereka duduk di meja yang cukup jauh dari keramaian.

"Kalian mau pesan apa? " tanya Cinta.

"Bakso sama teh botol" jawab Cika.

"Punya gue samain aja" ujar Key yang diangguki oleh Cinta.

"MAK! BAKSO TIGA SAMA TEH BOTOLNYA TIGA YA! " Teriak Cinta dengan suara toanya yang menggelegar di seluruh penjuru kantin.

"SIAP" Jawab mak jessy.

"Anjir. Lama lama budeg gue denger suara lo yang kayak toa itu" kata Cika.

"Enak aja. Suara gue yang merdu dan indah ini lo katain suara toa. Suara lo kali yang kayak suara toa" balas Cinta tak Terima jika suaranya di katai mirip suara toa.

Key yang melihatnya hanya bisa geleng geleng kepala. Tak lama dari itu mak Jessy datang membawakan sebuah nampan yang berisi pesanan mereka bertiga.

"Ini teh pesanannya" ucap mak Jenny sembari meletakkan satu persatu pesanan ke depan ketiga sahabat itu.

"Makasih mak" balas Key dengan ramah.

"Sama sama atuh non cantik. Udah cantik ramah lagi. " ujar mak Jenny memuji Key.

"Hehe.. Mak bisa aja" kekeh Key. Cinta dan Cika yang mendengar pujian itu tak Terima karna hanya dilontarkan kepada Key seorang.

"Kita juga cantik kali mak, gak cuma Key doang. Iya gak Cin? " ucap Cika.

"Iya tuh. Masa yang di puji cuma Key doang" balas Cinta tak terima.

"Cih, narsis banget lo berdua" jawab Key.

Mak Jessy yang melihat itu hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku pelanggan nya ini.

"Yasudah, kalau begitu mak permisi dulu atuh masih banyak pesenan" ujar mak Jessy.

"Iya mak." ucap mereka bertiga bersamaan.

Ketiganya melahap habis makanan yang sudah mereka pesan tadi dan hanya menyisakan teh botol yang belum habis.

"Eh, Key nanti jadi kan kita jalan bareng? " tanya Cinta yang teringat akan percakapan mereka kemarin sore do sekolah.

"Iya, jadi kok." jawab Key.

"Nanti jam berapa?" tanya Cika bergantian dengan Cinta.

"Sekitar jam 3 sore bisa gak?" tanya Key memastikan jika kedua sahabatnya ini di perbolehkan oleh orangtuanya masing masing.

"Gue sih boleh boleh aja. Lo gimana? " tanya Cinta kepada Cika.

"Gue bisa kok. Nanti jemput gue ya" jawab Cika.

"Nanti gue aja yang jemput. Kita pakai mobil gue aja." ujar Key kepada kedua sahabat nya itu.

"Okey" jawab keduanya antusias.

Hi guys!!
Gimana nih kabarnya??

Pesan kalian buat part ini apa??

Jangan lupa votment 🖤🤍❤

See you next part!!!

𝐊𝐞𝐲 & 𝐒𝐚𝐦𝐮𝐝𝐫𝐚 [𝚄𝚙𝚍𝚊𝚝𝚎 𝚂𝚕𝚘𝚠]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang