Jangan lupa baca cerita baruku yaa
Semoga kalian sukaa
Jangan lupa Follow, Vote dan Komen ya guys
_______________________
Nara yang sudah setengah sadar akibat minuman yang ia teguk beberapa waktu lalu menaruh kepalanya di atas meja bundar di hadapanya
Tomas yang menyaksikan itu seketika sadar bahwa teman lamanya itu sudah mabuk
Ia mengambil beberapa kartu yang ada di laci belakang tempat ia duduk, mengeluarkannya dan mengacak agar kartu-kartu itu tidak berurutan.
"Main kartu yuk Nar"
"Hmm?" Sambil mendongakkan kepalanya
"Tidak, aku ingin pulang dan tidur. Kepalaku sangat pusing" lanjutnya
"Ayolaah, kapan lagi kita bisa bermain. Setelah sekian lama"
Nara menimbang-nimbang tawaran Tomas dengan mengarahkan bola matanya
"Aku ambilkan satu botol lagi"
Setelah kembali dari tempat penyimpanan minumanya, ia menuangkan kedalam sebuah gelas. Alkohol dengan bau khas nya
"Kita main Dare or Drinks" ucapnya
"Baiklah"
Thomas mengacak kartu di tanganya dan menaruhnya begitu saja
"Aku duluan" sambil mengambil kertu
"Dare or Drinks! Cium aku atau minum 2 gelas?"
"Hanya itu?" Sambil menopang rahangnya dengan tangan kirinya "aku pilih minum"
"Kau sudah cukup mabuk Nar"
"Aku tidak mau menciummu atau aku akan mengingat semua tentang kita dulu"
"Kau begitu tak mau mengingatnya, Nar?"
Nara meneguk segelas
"Kau meninggalkanku begitu saja ketika kau mendapatkan Angle. Aku seperti sampah!"
Kembali ia meneguk gelas kedua
"Kau masih mencintaiku, Nar"
"Melihatmu lagi . . . . sepertinya iya" ucapnya yang sudah mabuk
"Sudah seharusnya begitu" dengan senyum bangganya "ambilah"
Nara mengambil kartu yang di sodorkan oleh Thomas
"Peluk atau minum 2 gelas"
"Peluk!"
Thomas berdiri seraya merentangkan tanganya sedangkan Nara beranjak dari duduknya sedikit sempoyongan namun segera di tangkap oleh Thomas dan di bawa kedalam pelukanya
Dengan nakal, Thomas mencium bahu dan menurunkan tali tank top miliknya
"Enggh" ucap Nara sembari menggeliat di dalam dekapan Thomas
Thomas membawanya duduk dengan masih menciumi bahu dan leher Nara
"Melepas baju atau minum 2 gelas!"
"Emm minum" jawab Nara sambil memegangi kepalanya yang pusing
Nara meminumnya ragu, namun ia menghabiskan dalam sekali tenggak
Ia mengambil kartu, setengah sadar dan membacanya
"Telanjang atau . . ."
"Telanjang!"
Segera Thomas membuka semua baju yang menempel pada tubuhnyaa tak tersisa
Nara melihat itu dengan buram namun ia bisa memastikan apa yang dilihat itu benar-benar nyata
Nara tersenyum geli melihat Thomas yang berjalan kearahnya
"Sepertinya ini tidak adil jika hanya aku yang naked, bermain bersama harusnya lebih adil. Jadi mau kah kamu juga naked, Nara"
Tidak ada jawaban, matanya terpejam namun sedikit membuka. Tubuhnya masih bergerak namun Thomas yakin, Nara sudah tidak sadar
Pelan-pelan ia dudukan tubuh Nara dengan tegap, menurunkan tali tank top kedua dan menarik seluruh tank top kebawah
Hingga meninggalkan nipple pad, dengan nakal ia mengambilnya dengan mencubit dan memilin puting Nara dengan lembut
Hingga lenguhan terdengar begitu saja di telinga Thomas
Ia memandanginya beberapa detik, memiringkan kepalanya dan entah apa yang ada dalam pikiranya
Thomas membawanya berdiri hingga kedua payudara itu teronggok begitu saja di depan matanya
Ia sudah sangat tidak bisa menahan diri, dengan segera ia mencium bibir Nara dengan tangan kanan meremas, memilin dan memijat gundukan kenyal itu
Tidak begitu besar namun sangat pas dalam genggaman.Sedang tangan kirinya memegang pinggang ramping Nara dan menuntunnya masuk kedalam sebuah kamar
Bukan kamar miliknya namun kamar tamu yang ada di rumahnya
Sampai di depan ranjang, ia melepas begitu saja tubuh Nara tanpa menggunakan atasan
Hingga tubuh itu melayang di atas ranjang begitu saja
Ia menarik hotpants dengan kaki yang masih menyentuh lantai
Ia membuka kancing, menurunkan resleting, sedikit membukanya sebelum benar-benar menurunkanya melewati kaki
Ia meraba dengan tanganya hingga pemiliknya melenguh sambil menggigit bibir bawahnya
"Ahh aawhh emmhhh"
Senyum sengit itupun terukir mengetahui betapa basahnya wanita di depanya ini
Tanpa menunggu ia meloloskan celana pendek itu begitu saja dari tubuhnya
Menindih dan menikmati tubuh indah tanpa balutan sehelai kain pun
"Aaahhh"
"Uhhhh"
"Thomm masshhhh"
"Ahhhh uhhhh aaaawhhh"
Lenguhan ketika lidah Thomas sedang bermain-main di dalam lubang kenikmatan milik Nara
Menciuminya, menjilat, mencecap hingga menyedot hingga kuat lubang lembab itu
"Aaaaaaaaaaaaawwwhhh"
Teriakan-teriakan itu menghiasi malam indah mereka. Ralat, malam indah milik Thomas
Thomas beralih menindih dan tanpa aba-aba ia menggenjot milik Nara dengan sangat kuat.
"Ahhh"
"Aaafffhhh"
"Uuhhh"
"Eehmm"
Tanpa sadar Nara juga ikut terbawa suasana hingga ia juga mencecapi bibir, leher serta fafa bidang Thomas
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT ! (21+)
RomanceRank 1 #loveshot Rank 1 #oneday Tidak ada persahabatan antara 2 orang laki-laki dan perempuan tidak ada pure pertemanan tidak ada pure partner kerja tidak ada aku yang kalah aku yang bersedih karena semua hubungan itu ibarat bisnis yang ada hanya a...