Bab 2: Kehidupan di balik senyuman
"Sebagian orang menutupi keterpurukan dengan berpura-pura bahagia"
-Belleza Brigitta
.
.
.Carissa kembali menghampiri Gitta dengan dikuti ibu kantin yang membawa nampan berisi makanan yang mereka pesan. Carissa langsung saja duduk menghadap ke Gitta.
"coba jujur, lo kemaren kenapa ga berangkat?"
"gue gapapa, Carissa sayang. Gue Cuma pusing, biasalah ga enak badan."
"beneran? Lo ga bohong kan"
Gitta mengangguk sambil menyeruput mie ayam nya. "iya Ris, ga bohong gue. "
"oke. Kalo ada apa apa lo langsung hubungi gue aja, gue setia membantu lo. "
.
.
.Makam.
Disinilah keberadaan Gitta berada. Setelah keluar sekolah saat waktu pulang 20 menit yang lalu, Gitta langsung pergi ke makam. Ia rindu bunda nya.
Memeluk rindu batu nisan ibunda nya dengan erat, setelah puas memeluk, ia kini beralih mencium batu nisan itu. Sekuat tenaga ia menahan diri agar tidak menangis, tapi tak bisa, matanya sudah berkaca-kaca.
Abella Parmanta. Nama itu tertulis jelas di batu nisan yang terawat itu. Abella Parmanta, ibunda dari gadis bernama Belleza Brigitta Parmanta yang sudah tiada sejak 9 tahun yang lalu.
"bunda.. Tata dateng. Maaf ya Tata ga bawa bunga, tadi Tata ga sempat beli. Tata kangen sama bunda, Kenapa bunda ga pernah masuk ke mimpi Gitta? Bunda ga kangen Gitta ya?" kata Gitta.
Gitta melirik ke jam yang melingkar di pergelangan tangan nya. "Bunda, maaf Tata ga bisa lama lama disini, besok tata bakal kesini lagi, Tata bakal lebih lama disini." Gitta pun bangkit dari jongkok nya, ia mengecup singkat batu itu lagi.
"Tata pamit, Bunda.."
.
.
."Dari mana. Jam segini baru pulang.
Apakah kelakuan mu selalu seperti ini disaat ayah ga di rumah, Brigitta?!" Suara itu yang pertama kali Gitta dengar saat memasuki pintu rumah. Suara ayahnya.Gitta tersenyum manis, matanya menatap lembut sang ayah. "Gitta pulang, ayah.." Ucapnya seakan tak terjadi apa-apa.
"maaf ayah, Tata tadi ada urusan diluar." Katanya berbohong. Karena jika ia berkata bahwa ia pergi ke maka bunda nya, sudah pasti ia akan dimarahi.
"Alasan!!"
"Gitta, bukannya lo tadi bolos jam pelajaran pertama sampai jam pelajaran ke tiga?" kata itu membuat Gitta maupun ayahnya menoleh.
Gitta sedikit melebarkan matanya mendengar perkataan Kean. Abang ke dua nya. Ia dapat melihat ketiga kakak nya tengah duduk di sofa dengan santai nya. Seolah hal yang terjadi pada Gitta adalah hal yang sudah biasa. Walau kenyataannya memang begitu.
Enggar, sang ayah menoleh kembali ke Gitta, raut muka nya terlihat lebih marah. "dasar tak tahu di untung. Ayah menyekolahkan kamu untuk belajar agar menjadi pintar, bukan malah membolos pelajaran, Gitta." Suara enggar yang lebih meninggi dari sebelumnya itu membuat Gitta menunduk kembali.
"maaf, ayah. "
Tanpa menghiraukan perkataan maaf dari sang anak. Enggar pergi begitu saja ke kamar nya. Meninggalkan Gitta dalam diam.

KAMU SEDANG MEMBACA
BRIGITTA
RandomCover by pinterest PERHATIAN!!## Typo bertebaran, penempatan kata amburadul, juga terdapat beberapa kata kata kasar, jadi mohon kebijakan dalam membaca. Terimakasihh. oh iya, jangan lupa vote and follow, othe? tysm ♡♡ ~~ Tentang seorang gadis ra...