Bab 3

158 18 0
                                    


"Kau tau kan gadis baru itu, bisa saja dia menggoda Tuan.Ahn"

"Iya benar, tidak cocok sama sekali jika bersanding dengan Tuan.Ahn"

"Gayanya seperti gadis kampung"

"Lagian Tuan.Ahn itu tampan,mapan mana mungkin mau sama gadis kampungan itu!"

"Curiga, apa jangan-jangan dia udah berani ngasih tubuhnya ke Tuan.Ahn"

"Paling juga di manfaatin"

"Emang dasar wanita penggoda"


Seperti itulah omongan yang sering didengar oleh Wonyoung ketika bekerja di kantor Yujin. Seandainya jika Yujin tak membelinya dan melunasi hutang ayahnya kepada Tuan.Park ia juga memilih untuk bekerja dan melanjutkan kuliahnya daripada harus bekerja seperti ini.

Saat ini Wonyoung tengah duduk di pantri sendirian sambil meneguk air putih yang baru saja ia ambil, sampai Yena datang memberi tahu bahwa Yujin memanggilnya untuk membersihkan ruangannya. Ia lalu bangkit dan berlalu meninggalkan pantri.

Sesampainya di ruangan Yujin, Wonyoung langsung diperintahkan oleh laki-laki itu untuk membereskan buku yang berserakan entah sejak kapan, padahal tadi pagi Wonyoung yakin sudah membersihkan dan menata rapi ruangan bosnya itu.

"Aneh,Sejak kapan buku-buku berserakan seperti ini"-Batin Wonyoung

"Rapihin bukunya! saya tidak suka jika ruangan saya berantakan!"

"Baik Tuan"

Wonyoung mulai menata buku-buku yang mulai berserakan dan ditata serapi mungkin sesuai permintaan Bosnya, tapi ketika ia ingin menaruh dirak atas, keseimbangan tubuhnya mulai goyah membuat ia hampir saja terjatuh jika Yujin tidak sigap menangkap tubuh mungilnya.
Posisi mereka yang sedang seperti ini mungkin bisa membuat orang lain salah paham. Bagaimana tidak mereka berdua tampak berpelukan dengan tangan Yujin memegangi pinggang Wonyoung dan satu tangan Wonyoung melingkar di leher Yujin.

Sampai tatapan mata meraka bertemu dan Yujin menatap dalam mata Wonyoung yang indah.

"Sial! Cantik juga jika dilihat dari dekat!"

"T-tuan? Bisa tolong lepaskan, saya t-takutt jika ada yang salah paham"

Yujin yang tersadar langsung melepas tubuh Wonyoung secara tiba-tiba membuat gadis itu terjatuh ke lantai

"Awww" Ringis Wonyoung

"Maksudku juga jangan dijatuhin! ish!"- Batin Wonyoung sambil menahan sakit

"Maaf Wonyoung saya reflek karna ucapan kamu,sini biar saya bantu"
Ucap Yujin sambil mengulurkan tanganya bermaksud untuk menolong Wonyoung.

"Tidak apa Tuan saya bisa berdiri sendiri"

Yujin mengangguk, lalu seketika pintu terbuka, ternyata Yena yabg datang sambil membawa tumpukan map di tangannya

"Ini Tuan berkas-berkas yang harus di tandatangani" Ucap Yena sambil melirik ke arah Wonyoung, pasti sebelum ia kesini ada sesuatu diantara mereka

"Baiklah, Kau taruh saja disana, nanti saya tandatangani"

"Jangan lupa hari ini ada meeting jam 3 Tuan"

"Ya, kau bisa keluar sekarang Yena"

Yena mematuhi perintah Yujin yang menyuruhnya untuk keluar ruangan, ia menutup pintu tersebut sambil menampilkan Smirknya

"sudah lama tidak melihatmu salah tingkah seperti tadi sobat" Ucap Yena

"Tapi kalau dipikir-pikir mereka serasi juga, apa ada yang harus kulakukan agar mereka jadi dekat?"

Wanitaku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang