27 | I'm Afraid of Losing You

172 18 5
                                    

.
..
...

"Hal paling berat dalam mencintai seseorang adalah kita harus bersiap jika dia menghilang. "

•S O M•

🥀🥀🥀

Mobil Hwan berhenti di sebuah tempat yang jauh dari perkotaan. Sebuah rumah kecil berdiri di sana. Di sudut terpencil yang hanya dikelilingi oleh hutan.

"Tunjukkan dimana Seokjin berada, " titah Hwan.

Sowon memutar bola matanya. Kepalanya sakit. Ia masih dalam keadaan setengah mabuk, "Tidak perlu. Kau hanya perlu berjaga. Biar aku yang membawanya keluar. Lagipula Ki Jun berpikir aku ada di pihaknya. "

Setelah mengucapkan itu, Sowon turun dari mobil. Sesuai perkataan Sowon. Hwan segera menelpon polisi. Berjaga-jaga di sekitar lokasi.

Sowon masuk ke dalam rumah kecil itu. Di dalamnya tidak ada perabotan. Hanya sebuah meja dan kursi kecil yang saat ini sedang diduduki oleh Ki Jun. Serta sebuah ruangan yang Sowon tebak Seok Jin tengah berada di dalamnya. 

"Hai, Sowon!" sapa Ki Jun dengan wajah sombongnya. 

Sowon hanya tersenyum tipis. Bagaimana pun juga ia tidak boleh membuat Ki Jun curiga. 

"Kenapa kemari?" tanya Ki Jun. 

"Memangnya tidak boleh? Aku bosan. Jadi, melihatnya sedang disiksa disini tidak masalah kan?" jawab Sowon sambil melipat tangan di dada.  

Senyum Ki Jun terbit, "ah, benar sekali. Tapi kurasa dia sudah mati. "

Ki Jun berucap dengan nada yang enteng sekali. 

Wajah Sowon jadi pucat. Namun, senyum yang terlihat gugup itu menutupi wajah paniknya. 

"Memangnya apa yang kau lakukan?" tanyanya. 

"Hmm, mengadunya dengan lima orang berbadan besar? Aku tidak yakin dia akan bertahan. " Ki Jun terkekeh kecil. Seolah menikmati hal itu seperti orang yang psycho

Ki Jun beralih menatap Sowon. Perempuan itu langsung terkejut begitu mendapati tatapan tajam darinya. 

"A-ada apa?"  tanya Sowon gugup. 

"Kau datang kesini bukan untuk menolongnya kan?" tanya Ki Jun dengan mata yang menyipit curiga. 

Ki Jun menghembuskan asap rokoknya. 

Sowon tertawa, "Hei, itu terdengar omong kosong. Kenapa aku harus melakukan itu?"

"Hmm, benar. Kau memang harus menjadi musuhnya. " 

Hati Sowon merasa lega. Ia sempat panik tadi. 

"Kau sudah makan? Aku bawakan samgyeopsal. Tapi, aku lupa membawanya saat turun dari mobil, " ujar Sowon memancing Ki Jun. 

"Belum. Kau bawa saja kesini. " 

"Hei, ambil sendiri. Aku bukan pesuruhmu. ' 

Ki Jun berdecak. Kemudian ia bangkit. Sowon segera memberikan kunci mobil kepada laki-laki itu. 

"Aku ingin melihat Seokjin sebentar, " ucap Sowon.  

"Terserah, " balasnya datar. 


🥀🥀🥀

Punggung Seokjin menghempas dinding ruangan begitu lawannya memukul perutnya dengan sangat keras. Darah keluar dari mulutnya. Matanya tampak sayu. Tubuhnya bermandikan keringat dan darah. Pandangan Seokjin menjadi buram. 

Scandal or Me? | Sowjin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang