Part 4 - Perhatian?

466 42 1
                                    

Hai haii, auth publish lebih awal nii, soalnya nanti ada urusan jadi auth sempetin buat publish hari ini. Semoga suka yawr
Sebelum baca, klik vote dipojok kiri bawah boleh?

*

*

*

*

*

*

⋆ ˚。⋆୨୧˚ Happy Reading! ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Beberapa minggu, atau mungkin bulan telah kamu lewati di sekolah ini. Hari ini ada upacara bendera, tapi sialnya kamu lupa membawa topi. Kamu sudah siap dibawa ke ruang OSIS, padahal kamu adalah tipikal orang yang sangat jarang masuk ruang OSIS.

Akhirnya kamu ditarik ke ruangan OSIS bersama beberapa siswa yang tidak membawa atribut.
"Mampus ada kak Arion, bisa mati gw kalo dia liat gue disini." Batinmu, kamu merasa gelisah karna kamu melihat Arion.

Kamu takut dia malah cepu ke bang Harris, tapi kamu tidak terlalu peduli tentang itu. Dia bisa saja menahanmu di ruangan OSIS untuk waktu yang lebih lama, alasannya? Tidak ada yang tau alasan dia melakukan itu setiap kamu masuk ke ruang OSIS, walaupun dia hanya menanyakan hal random yang tidak terlalu penting.

Namun, perasaanmu padanya selalu saja bertumbuh saat melihat parasnya yang bisa dibilang sempurna dimatamu itu. Mungkin karena itulah setiap dia menahanmu kamu selalu merasa berbunga-bunga dan deg-degan saat berada di satu ruang hanya berdua dengannya.

Pada akhirnya, hari ini kamu pun ditahan Arion. Dia menanyakan sesuatu yang lebih serius daripada biasanya.

"Kamu biasanya temenan sama siapa kalo di kelas? Punya temen 'kan?" Kamu menjawab pertanyaan itu dengan percaya diri, ia kembali bertanya.
"Kamu udah tertarik sama seseorang di sekolah ini? Semacam gebetan? Hm?" Dia terlihat sedikit lebih serius dari beberapa detik lalu. Tapi perubahan ekspresi itu tidak akan kamu sadari jika tidak melihat dengan seksama.

Kamu menjawab dengan suara yang kecil, namun terdengar.
"U-udah, kenapa?"
"Ohh gapapa cuma pengen tau aja, siapa orangnya?" Arion kembali bertanya.
"Kamu kak, kamu astaga" Kamu bergumam pada dirimu sendiri sambil menunduk, sepertinya dia tidak dengar.

"Siapa? Or maybe, ciri-cirinya? Kelas berapa dia?" -Kak Arion.
"Yang pasti kelas 11, dia tinggi. Udah 'kan? Aku pengen balik ke kelas kak." -Agatha.
"Baiklah, kamu boleh balik ke kelas." -Kak Arion.
"Makasih kak!" Kamu tersenyum manis kepada Arion, dan berlari keluar menuju kelas mu.

"Semangat belajarnya! Duhh lucu banget adeknya Harris. Ga heran sih, Harris nya aja lucu- eh." Arion kembali berbicara, namun kamu tak mendengar 2 kalimat terakhir karena sudah lumayan jauh dari ruang OSIS.

(Skip pulang sekolah)

"Chi, Tha, gue bareng pacar gue, duluan ya!" Ucap Selia.
"Iyaa! yok Tha kantin bentaran, gue laper tadi jam istirahat kaga makan banyak." Echi menarik tanganmu ke arah kantin. Sesampainya di kantin kamu melihat abangmu, bersama temannya, juga bersama beberapa perempuan. Yang kamu kenal hanya pacar abangmu, perempuan yang lainnya mungkin pacar teman abangmu.

"Eh bentar Chi, lu yakin mau ke kantin aja? Udah mau tutup tau ini, mending ke warung depan aja ga sih?" Kamu berusaha menghindari kantin (karena ada kak Arion yang duduk bareng abangmu).

"Lu kenapa sih Tha? Tumben banget ngindarin kantin, biasanya lu paling semangag kalo udah di kantin. Itu ada abang lu kaga lu palakin?" -Echi
"Ngga gue gapapa. Gue lagi ga mau nyamper abang gue gatau kenapa." -Agatha
"Udahlah ayo Tha temenin gue. Udah laper nii perut." Rengek Echi. Kamu yang kasihan akhirnya mengiyakan.

Kamu duduk di kursi kantin, menemani Echi yang sedang menyantap makanannya. Kamu sesekali melirik meja abangmu, bukan abangmu yang kamu lihat, tapi Kak Arion. Baru kali ini kamu melihat Kak Arion tanpa almamater OSIS nya. Ia terlihat lebih 'menggoda' dari biasanya.

"Luw ngwelwiatwin apwa swi?" Tanya Echi sembari mengunyah. Kamu terkejut karena Echi tiba-tiba berbicara.
"Telen dulu Chi, ga kedengeran lu ngomong ape." -Agatha
Echi terlihat menelan makanannya yang sudah ia kunyah.
"Lu ngeliatin apaan Tha? Serius amat." Echi mengulang pertanyaannya.

"Gue ngeliatin kucing tu dibawah meja abang gue, lucu banget bjir." Kamu membuat alasan, ya memang ada kucing disitu, jadi Echi percaya dan lanjut makan.
Tiba-tiba, ada suara berat yang memanggil mu.
"Agatha!"

Bersambung..

Jujur aja, hari ini auth lagi gaada ide. Imajinasi author lagi ga jalan huee. Maap yah rada random gitu alurnya, author juga bingung bwanget. Btw, part selanjutnya bakal aku publish di tgl 23 April jam biasa yaw.
Soo, see you on the next part, dear readers!

Senior - Mikazuki Arion x Reader on hiatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang