Part 7 - Akhirnya?

438 47 0
                                    

Tanpa basa basi, langsung aja gasiw ke ceritanya? Jangan lupa vote ya! Timakacii

*

*

*

*

*

*

⋆ ˚。⋆୨୧˚ Happy Reading! ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Hari ini hari libur, tapi kamu sudah berjanji dengan Arion untuk ke taman bersama. Entah terkena angin dari mana, tapi Arion lah yang mengajak-mu duluan. Kamu akan pergi di sore hari, jadi dari pagi hingga siang kamu masih memiliki waktu untuk melakukan hal lain. 

Siang itu Echi mengajak mu pergi ke mall yang baru buka di dekat rumah Echi. Beruntung sekali, Echi bilang kalian akan pergi malam hari karena ada suatu pertunjukan yang terjadi di mall itu pada malam hari. 

Kamu segera mengiyakan, tak lupa menceritakan janji mu dengan Arion agar Echi tak terlalu awal datang dan menunggu terlalu lama. 

Sore hari tiba, kamu segera bersiap-siap untuk pergi ke taman. Kamu mengenakan atasan tanktop, celana jeans, dan juga mengenakan cardigan (gatau namanya apa).

 Kamu mengenakan atasan tanktop, celana jeans, dan juga mengenakan cardigan (gatau namanya apa)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi! cr : pinterest. ctto.)

Setelah siap, kamu mengambil motormu di garasi. Kamu berangkat sendiri menggunakan motor kesayanganmu. (jangan tanya kenapa ga sama bang Harris. Intinya kalian janjian tu diem diem.) 

Sesampainya di taman, kamu dapat melihat pria tinggi bersurai ungu gelap yang sedang duduk di kursi taman. Awalnya kamu sedikit ragu untuk menghampiri nya. Tapi saat ia menoleh kearah mu, kamu langsung berlari kearah nya. 

"Kak Iyon!" Kamu memanggil Arion, pria yang mungkin sedang menunggu kamu. Ia beranjak dari duduknya lalu menyapamu balik.

"Agatha! kamu cantik banget pake baju kasual selain seragam~" Arion menggoda mu. Ia tersenyum tipis saat melihat mukamu yang sedikit memerah. Kamu memalingkan wajah dengan segera, lalu duduk di kursi diikuti oleh Arion

'apalah dia apalah, baru juga nyampe loh cok' batinmu. Hening, selama 2 menit kalian tak melakukan apa-apa. Entah kenapa, momen berdua kali ini terasa sedikit canggung. Padahal biasanya hanya berdua di ruang OSIS tidak se-canggung ini.

"Kenapa ajak aku kesini kak? Tumben banget ngajak jalan?" Pertanyaanmu memecahkan keheningan, Arion menatap langit, menghela nafas seperti sedang menenangkan diri. Kamu menatap seniormu itu dari sebelah kiri. 

Perlahan, ia menoleh kearahmu, memandangi irismu yang indah itu. Tatapannya sungguh dalam, seakan sedang menghipnotis. Kamu yang ingin memalingkan wajah, tiba-tiba terpaku entah mengapa.

"Agatha.. aku mau ngomong serius kali ini." ucap Arion. Ia meraih tangan mu dengan tangan kirinya. Tangan kanannya mengeluarkan setangkai bunga mawar yang kamu tak tau asalnya darimana.

"Iya kak? K-kenapa?" Ucap mu sedikit terbata. Kamu terpaku, syok, terkejut, senang, tersipu, terharu, semuanya campur aduk. Suasana juga terasa sangat serius, walaupun taman hari ini terlihat sedikit lebih ramai dari biasanya.

"Agatha, selama 4 bulan ini, kamu tau? Aku selalu memperhatikan kamu. Dari awal kamu baru masuk ke sekolah ini, sampai sekarang sudah hampir semester 2. Tiap ngeliat kamu lewat depan ruang OSIS, atau liat kamu lagi ngobrol di kantin sama temen kamu, aku ngerasa deg-degan." Arion mengambil nafas panjang.

"Mungkin, dimata orang lain, kamu itu anomali. Tapi menurut aku ngga, Tha. Dimata-ku, kamu itu menarik, beda. Ngga kaya cewe lainnya yang ada di sekolah. That's why, aku punya perasaan lebih ke kamu. Aku ngga nyangka aku bakal naruh perasaan ke kamu." Lagi-lagi ia menarik nafas, ia juga terlihat sedikit gugup kali ini.

"Awalnya aku cuma mau mendem perasaan ini buat diri aku sendiri. Tapi makin lama aku pendem, perasaan ini malah nambah. Aku udah gabisa pendem ini sendiri. Agatha Caine, I love you. Will you be my lover and let me be your partner for the rest of your life?

Boom! Kata kata yang selama ini kamu tunggu, akhirnya berhasil lolos dari mulut Arion. Entah seberapa merah wajahmu sekarang, kamu hanya bisa terdiam. Matamu terbelalak, terkejut dengan apa yang barusan seniormu itu sampaikan. Arion terlihat sedikit kecewa karena kamu tak kunjung menjawab. 

"Yes, yes I will be your lover, Kak Arion." Kamu akhirnya bicara. Arion terlihat tidak percaya dengan jawabanmu. Kamu hanya membalas tingkah Arion dengan senyuman manis mu. Arion beranjak dari duduknya, kamu pun ikut berdiri. Ia lalu segera memelukmu dengan erat, kamu membalas pelukan itu.

"Makasih, sayang." Arion mengucapkan kedua kata tersebut dengan suara deep voice yang berbeda dari biasanya. Kamu melonggarkan pelukan itu, lalu sedikit menjinjit untuk mencapai kepalanya. Arion yang mengerti langsung menundukkan sedikit kepalanya. Kamu mengelus pucuk kepala Arion dengan lembut.

"Kak Iyon, I love you!" Ucapmu sambil tersenyum kepada Arion.
"I love you too, sayangku." 

Bersambung..

Yeayy, akhirnya konpes juga ni aa arion. Gimana gimana? Suka nggaa? Akhirnya aku up lagiww hehee~ Buat jadwal up sihh author masi gatau yaa. Tetep ditunggu aja part barunya~ 
Anyways, jangan lupa vote yaa biar aku makin semangat up! Makasiww
Soo, see you on the next part, dear readers!

Senior - Mikazuki Arion x Reader on hiatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang