Bel pulang sekolah berdering dari tadi. Sedangkan aku baru menyelesaikan tugasku yang diberikan oleh Mr.Darrent.Guru terkiller di sekolah ini. Aku hanya bisa menghela nafas pasrah. Kapan aku bisa menyelesaikan tugas ini. Perutku pun sudah berkoar minta diisi -,-. "Sudahlah kalian boleh pulang" kata-kata yang diucapkan Mr.Darrent akhirnya terucap juga. Aku bahkan sudah menantikan kata-kata itu sejam yang lalu ._. Itu kata-kata yang paling berharga buatku. Kalian menganggap aku lebay ? Silahkan saja ! Aku tidak peduli. Kalian juga akan merasakan hal yang sama denganku ketika kalian dihukum guru dan tidak pulang tepat waktu. Seperti aku contohnya. Dengan tergesa-gesa aku menyerahkan tugasku di meja guru. Tapi saat aku sudah sampai didepan pintu . . . "Mrs.Descha , bisakah kamu membantu saya meletakkan tugas-tugas ini di ruang guru?" tanya Mr.Darrent
ASDFGHJKLQWERTYUIOPZXCVBNM
"Hufffttt , tarik nafas , buang perlahan" aku hanya berkata dalam hati. "Dengan senang hati Mr.Darrent" jawabku dengan fakesmile yang aku buat. Setelah aku meletakkan tugas itu , aku langsung menuju kantin. Tempat Valen sahabatku menunggu."Kemana aja lu?"cerocosnya setelah aku sampai dikantin. "Sorry deh , tadi gue disuruh sama bapak-bapak gila itu buat bantuin dia" jawabku. "Mr.Darrent ? ha ha ha ... lagian sih lu , kan udah gue bilangin jangan pernah dapet nilai jelek kalau di pelajarannya dia" aku hanya bisa menghela nafas.KRUYUKK KRUYUK , Ini perut ga bisa diajak kompromi apa ? _-_ "Yaudah deh, gue mau ke loker, lu tunggu di mobil, jangan kemana-mana" aku langsung menuju ke loker dan mengambil barang-barangku. Eh, kita belum kenalan. Namaku Gweneth Michelle Descha. Aku berumur 18 tahun. Aku bersekolah di Universitas Oxford. Sebenarnya aku tidak diperbolehkan sekolah disini. Tapi aku memaksakan diri. Aku lahir di Singapura , tapi orangtuaku asli Indonesia. Yang tadi itu Valencia Kim. Dia keturunan Korut (Korea-Garut) papanya Korea dan mamanya Garut. Dia tinggal di London karena papanya mempunyai urusan bisnis disini. Tidak jauh beda dengan orangtuaku. Papaku adalah CEO sekaligus designer terkenal di London. Mamaku adalah CEO di perusahaan minyak dan batu bara yang aku tak tau namanya. Aku tidak peduli karena cita-citaku adalah seorang dokter, bukan pembisnis.
Saat aku membuka lokerku, tiba-tiba seseorang menutup mataku. "Valen, kan udah aku bilang tunggu di mobil"gerutuku sambil menarik tangan yang menutup mataku ini. Tapi kok kasar ya ._. Setauku Valen itu tangannya halus "Jadi ingetnya cuma sama Valen aja nih ?". Ehh tunggu deh , sepertinya kenal sama suara ini. Ini suara cowok ! OMG. . . "Asa, lepasin dong, gelap nih " kataku manja pada Asa. Aku baru ngeh kalau itu Asa .-.
Asa melepaskan tangannya dari wajahku. Dia menatapku dengan tatapan yang tidak bisa diartikan -,- "Asa, please jangan ngambek , aku kan ga tau kalau itu kamu"
"Kamu ngeselin, , masa cuma inget sama Valen , kamu ga sayang ya sama aku?" jawab Asa sambil memasang muka datar .Yahh dia ngambek , aduhh Asa , kayak anak kecil aja sih -,- masa gitu doang ngambek :')
Karena dia ngambek aku cium pipinya, abis mukanyaa gemesinn bgt. Dan pipinya merah kayak tomat yang udah mateng -,- "Jangan marah ya pleaseee, aku sayang sayang sayang sayangggggggggggggggg banget sama kamu" aku bujuk dia supaya ga marah , karena kalau dia ngambek , ngelebihin cewek PMS -.-
"Ya udah ayo pulang" kata Asa sambil menarik tanganku
T B C
a/n : Holaaa , gimana nih ceritanya ? masih abal ya ha ha ha aku butuh saran dan kritikan , jangan jadi pembaca gelap ya, kan serem ;) kalau jelek nanti aku usahain biar bagus , btw ada fotonya Asa di mulmed
VOTE AND COMMENT :)))))))))))))))))))))
![](https://img.wattpad.com/cover/43618430-288-k206390.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You
Teen Fiction"Dijodohkan". Kata yang membuatku kabur dari rumah. Aku hanya ingin mencari pilihanku sendiri, bukan menjadi korban dari orangtua yang sedang mempertahankan perusahaan mereka. Aku terdampar di rumah seseorang yang menyebalkan dan sekaligus membuatku...