"Papa!!! Apa apaan sih pulang udah marah aja. Perih tau" ringis Giselle.
Ahh mati gue :'(
"Abis obatin Giselle tolong temuin gue" ucap Greyson jutek. Yaampun mau diapain aneeeee...."Giselle jangan gerak ya biar ga kemana-mana betadinenya" ucap gue lembut sambil mengelus kepala Giselle. Giselle hanya mengangguk patuh.
Giselle tertidur. Gue mengangkatnya pelan-pelan dan membawa ke kamar tidurnya.
Gue menghela nafas sebelum masuk ke ruang kerja Greyson. Baru sehari kerja udah begini aja nasibnya...
"Misi" ucap gue sambil membuka pintu.
"Duduk" perintah Greyson
Gue duduk dan tidak berani menatap matanya. Gue udah pasrah..."Sebelumnya gue mau bilang makasih" ucap Greyson dengan pelan.
"Hahh?????" Ucap gue kaget. Gue bikin anaknya lecet-lecet tapi dia bilang makasih?"A-apa lo bilang?" Ucap gue masih ga percaya.
"Makasih gue bilang. Gua tau pasti lu ga percaya kan gue bilang makasih ke elu?" Tanya Greyson menebak pikiran gue."Ini pertama kalinya anak gue main ke taman walaupun cuma taman komplek" lanjut Greyson. Gue cuman mendengerkan dia dengan seksama.
"Dia udah lama ga keluar rumah, gua..." ucapan Greyson terpotong. Sepertinya enggan untuk melanjutkannya.
"Gua?" tanya gue penasaran.
"Gua ga ngerti cara ngurus anak. Menurut gua, Giselle bakal baik-baik aja di rumah" ucap Greyson sendu.
Aduh. Gue jadi ga tega.
"Wajar kok. Namanya juga pemula" ceplos gue.
Salah ga sih ngomong gitu?
"Maksud lu?" tanya Greyson bingung.
"M-maksudnya tuh, si Giselle kan anak pertama, dan lu juga gaada yang dampingin gitu... jadi ya wajar aja" ucap gue tergagap. Mampus kan. Salah ngomong dah gue.
"Oh. Tolong bikinin gua telor dadar dong" ucap Greyson sambil mencari sesuatu di laci meja kerjanya.
"Iyaudah sabar" ucap gue dan langsung meluncur ke dapur.
At least, gue bisa masaklah. Masak telor doang, yakali gabisa. Gue mulai mecahin telornya dan mencampurnya dengan daun bawang biar enak. Gue pecahin dua telor biar banyak. Ga usah dua deh... Tiga aja biar makin banyak. Kalau makan telor banyak-banyak bisulan ga ya? Yaudahlah sekali-kali.
Gue masukin mentega ke penggorengan. Upss lupaa. Nyalain kompornya belum.
Aduh.
Aduh..
ADUH...
GUE GABISA NYALAIN KOMPOR!!!! GIMANA INI?!!
YA LORDD HELP MEE!!!!
Ga mungkin kan gue minta tolong sama Greyson? Mau dikata apa gue. . .
AHA!
Minta ajalah daripada itu telor di anggurin. . .
Gue memberanikan diri untuk naik dan masuk keruangan kerja Greyson.
TOK TOK TOK
"Masuk" ucap Greyson dari dalam.
Gue pelan-pelan memutar kenop pintu dan mendorong pintunya secara perlahan-lahan.
"Kenapa?" tanya Greyson.
"Kalau gue jujur, lo bakalan marah ga?" tanya gue dengan gemetar.
"Kenapa sih? Ada apa? Please, jangan buat gua kepo" ucap Greyson dengan muka memelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You
Teen Fiction"Dijodohkan". Kata yang membuatku kabur dari rumah. Aku hanya ingin mencari pilihanku sendiri, bukan menjadi korban dari orangtua yang sedang mempertahankan perusahaan mereka. Aku terdampar di rumah seseorang yang menyebalkan dan sekaligus membuatku...