Chapter 4

429 27 1
                                    

Malam Hari
Tepatnya dikamar Taufan

Taufan sedang tersenyum paksa dengan perempatan diwajah cantiknya
Dia didandani oleh maknya

"Nah udah cantik nih anak mama" Ucap Wind

Taufan melihat wajahnya
Kecantikan Taufan terhalang oleh kacamata

"Ihh Cantik nya aku" Ucap Taufan

"Kan Cantik anak mama" Ucap Wind

"Ma tapi aku ragu" Ucap Taufan

"Ragu buat apa sayang kan ini buat cuma buat perkenalan doang" Ucap Wind

Taufan menghela napas berat

"Baiklah ayok turun" Ucap Wind
Wind dan Taufan turun

Wind turun bersama Taufan lalu mereka berangkat

Hanya membutuhkan waktu 20 menit saja

Rumah keluarga Anggasta Terlihat mewah dan juga sangat berkelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah keluarga Anggasta
Terlihat mewah dan juga sangat berkelas

Mereka dibukakan gerbang utama lalu masuk dan Memarkirkan mobilnya

Dan turun

Didepan pintu mereka sudah disambut dengan wanita paruh baya yang keliatan masih muda wanita tersebut pemilik rumah ini

Wind dan wanita tersebut berpelukan ala ala ibu ibu

"Hai wind lama tak berjumpa" Ucap??

"Hai juga Mara" Ucap Wind

Lalu mereka menyudahi pelukan tersebut

"Sudah tunggu didalam" Ucap Mara

Mara mempersilahkan masuk buat mereka

Didalam rumah juga terdapat 2 orang

"Amato" Ucap Sky
"Sky" Ucap Amato mereka berjabat tangan

"Loh Rina ngapain kamu disini" Ucap Taufan bingung karna melihat temannya disini

"Ya dapat kamu ketahui Taufan aku juga termasuk keluarga ini" Ucap Rina

"Tapi nama kamu tak ada nama Anggasta nya" Ucap Taufan bingung dia

"Ya sengaja ku hilangkan biar mereka semua tak tau nama marga ku.. Aku malas digerombolin oleh fans abang abangku" Ucap Rina

"Jadi kamu adik dari sang kembar?" Tanya Taufan tak percaya

"Ya bisa dibilang begitu tak percaya kan..... Sama aku juga tak percaya bahwa aku punya abang kembar ngeselin" Ucap Rina dia sudah capek dengan kelakuan abangnya

"Oh ya siapa yang dibelakang mu?" Tanya Rina

"Ahh itu kakak ku Beliung kami hanya beda 1 tahun" Ucap Taufan

Rina mengangguk pelan

"Oh ya Sky yang mana anak mu yang mau dijodohin ini" Tanya Amato

"Yang ini yang kedua namanya Arasha Taufan Cyclone" Ucap Sky sambil merangkul bahu Taufan

"Perasaan cuma kenalan saja aku gak nerima ini" Ucap Taufan lirih dia menatap datar sang ayah

"Hahaha cantik sekali kamu Taufan" Ucap Mara memuji Taufan

"Tante lebih cantik" Gugup Taufan dia tersenyum paksa

"Gausah gugup sayang oh ya jangan panggil tante panggil mama saja" Ucap Mara Taufan hanya tersenyum canggung

"Sudah ayok anak ku yang lain sudah menunggu diruang makan" Ucap Amato

"Makasih banyak Om" Ucap kedua anak Cyclone

"Fan" bisik Rina Taufan hanya menengok kearahnya

"Semoga kamu bisa sabar dengan perkataan abangku" bisik pelan Rina

"Emang kenapa?" Tanya Taufan dia juga pelan

"Nanti kamu tau sendiri" Ucap pelan Rina

Mereka akhirnya nyampe diruang makan

Taufan sedikit terkejut

"Loh mereka?!" Batin Taufan kaget

Sesampainya mereka duduk dan memperkenalkan nama nya Masing-masing

"Cih! Jelek" Ucap seorang pemuda berkacamata visor berwarna orange beriris mata abu-abu kembar terakhir

"Pah ini jodoh kita?! Gak ah tolak saja" Ucap seorang pemuda berbaju hujan beriris mata hijau zambrut yang lucu kek bab! Katanya

"Sabar Fan sabar" Batin Taufan sudah muncul perempatan diwajah nya

"Cakep kagak jelek iya" Ucap seorang pemuda berbaju hitam merah pokoknya tertua galak bet oranganya takut balon meletus

"Cakepan juga pacar kita"

"Norak kek perempuan centil!"

"Muka gausah sok cantik"

Krek!

Brakk!!

Taufan yang mulai habis kesabarannya pun meledak bagaikan gunung meletus kemarahan Taufan pun memuncak

"GOSAH SOK KECAKEPAN LO PADA!  MUKA KEK BABI AJA PADA BELAGU!?" Gertak Taufan kesal

"lu tuh muka kek monyet!" Teriak ??

"DIAM LU BENSIN NARSIS!! " Sarkas Taufan

"NGACA BEGO! LU MUKA LEBIH MIRIP MONYET!!" Teriak Taufan lagi

"LU BILANG APA ANJIN*!!? " Tanya Solar gak terima dikatain bensin

"APA KAGAK TERIMA LO BAB*!??!!" Teriak Taufan marah

"Diammmm!!" Teriak Amato marah sang kepala keluarga sudah angkat bicara berarti sudah waktunya berhenti

Mereka yang tadi nya adu bacot saling melontarkan ejekan dan saling merendahkan pun berhenti karna ketakutan saat ayahnya sudah bertindak

Taufan juga begitu dia juga diam tapi mulut masih aja bergumam dan mengejek

Rina menatap temannya itu lalu memegang tanganya Taufan diam diam menengok kearah Rina

"Taufan maaf" Kata singkat dilontarkan dari mulut Rina Taufan yang mendengarkan nya pun hanya tersenyum manis ke Rina dia tahu pasti Rina meminta maaf gara gara sifat abangnya

Lalu menghadap kedepan sambil memakan makanan nya sebenarnya sih udah gak mood lagi buat makan gara gara ribut adu bacot ama kembar tapi karna merasa gak enak sama pemilik rumah Taufan memutuskan untuk makan

Keheningan melanda dimeja makan yang awalnya adu bacot pun hening
Tapi mereka saling melemparkan tatapan tajam dan juga sinis jangan lupa saling menyumpahi kata kata pedas untuk sang lawan

"Ck! Menyebalkan mereka membuat ku jengkel!" Batin Taufan dia sambil mengeratkan sendoknya

Untung saja tuh sendok besi kagak plastik jadinya kagak patah

"Pantesan sih Rina bilang 'sabar ya Taufan dengan perkataan abangku' tuh emang kek gini ya sifatnya" Batin Taufan

Tapi diam diam ada yang melihat Taufan

"Dia cukup menarik" Batin seseorang yang paling waras diantara saudara nya

Taufan yang ditatap itu tidak sadar karna sangking badmoodnya




TBC
Jangan lupa vote dan komen wahai readers yg membaca buku ini

Mohon maaf (◞‸◟ㆀ) kalau buku ini gak nyambung

『Perjodohan Yang menyebalkan』all X TaufanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang