4. Dihadapkan Realita

8 1 0
                                    

Setelah Felix pergi, Aira mematikan kran dan menyudahi kegiatannya membersihkan jilbab yang tak kunjung bersih itu. 

Aira hendak pergi namun berhenti sejenak saat Hyunjin sudah berdiri didepannya dengan mengenakan masker, "akan ku antar membeli kain yang baru,"

"Tidak, lebih baik saya pulang saja Hyunjin,"

"Apakah tidak apa-apa? apakah ada masalah? ku lihat tadi Felix juga ke toilet, apakah kalian bertemu atau membahas sesuatu?"

Aira menggeleng pelan, "tidak oppa, aku baik-baik saja, aku hanya sedikit malu karena jilbab dan baju ku kotor sepertinya tidak pantas jika aku ikut makan bersama kalian, aku khawatir akan membuat kalian merasa risih,"

"Eh aku tidak merasakannya, kau masuk saja dulu dan aku akan meminta orang lain untuk membelikan kain dan baju baru untuk mu,"

"Tidak perlu hyunjin, aku baik-baik saja,"

"Tapi kenapa kau terlihat sedih?"

Aira menggelengkan kepalanya pelan lalu mendongakkan kepalanya untuk melihat Hyunjin, "jika oppa terus berada di sini aku takut jika tiba-tiba ada yang mengambil gambar kita di sini,"

"Nah makanya kamu harus masuk lagi ke dalam, aku mohon ya Aira,"

"Baiklah..."

Hyunjin berjalan mendahului Aira untuk masuk kembali ke ruang makan VIP di restoran tersebut.

***

Malam itu setelah pulang dari pertemuan makan malam, Aira memilih untuk segera tidur setelah melaksanakan shalat Isya'.

Pukul 03.00 Aira terbangun lalu pergi ke kamar mandi dan mengambil air wudhu. Aira melaksanakan shalat tahajud dan menceritakan seluruh keluh kesah nya pada sang pencipta.

 Aira melaksanakan shalat tahajud dan menceritakan seluruh keluh kesah nya pada sang pencipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua rakaat tahajud sudah Aira lakukan. Aira melanjutkan dengan berdzikir dan beristighfar lalu berdoa kepada Allah. 

Setelah melaksanakan shalat tahajud, Aira membaca beberapa halaman dari Al-Quran dan mengecek pekerjaan nya yang mungkin bisa dicicil di apartement.

***

Straykids sudah kembali ke dorm mereka, selama di perjalanan hening dan tak ada yang mau membuka pembicaraan.

Felix memasuki kamarnya dengan segera lalu menutup pintu dengan perlahan, ia menjatuhkan dirinya di kasur miliknya, "huffftt," Felix membuang napasnya kasar.

Mata Felix terpejam untuk sementara. Ia memijat pelipis nya pelan.

 Ia memijat pelipis nya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
An Idol and A STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang