Ares tersenyum lega ketika melihat betapa terkesan Silencia dengan ceritanya. "Kastil Utara benar-benar tempat yang luar biasa, tak ada tempat lain di dunia yang bisa seperti ini," kata Ares dengan bangga. "Setiap wilayah di sini memiliki keindahan dan keunikan tersendiri sehingga menjadikannya tempat yang sangat spesial."
Mereka telah mengelilingi Kastil selama satu jam, kaki Silencia tentu lelah. Ares mengajaknya untuk duduk di halaman belakang yang teduh."Benar sekali, aku bisa melihat betapa kau mencintai tempat ini, Ares. Kau lahir dan besar di sini," puji Silencia sambil menatap Ares dengan penuh kagum. Ia perlahan duduk di bangku yang ada di teras belakang kastil.
"Aku memang lahir dan tumbuh besar di Kastil Utara. Kakekku adalah raja yang memerintah selama puluhan tahun, kastil ini dihadiahkan kepada mendiang ayahku dan beliau memberinya gelar Grand Duke. Namun, saat ini Kastil Utara sedang mengalami krisis. Banyak musuh dari luar yang ingin merebut kekuasaan dan merusak keindahan alamnya," kata Ares dengan nada serius.
Tiba-tiba Silencia teringat cerita Tessa tentang penutupan tambang Bloody Maiden. Batu merah darah yang mengandung kekuatan penyembuhan. Batu Sihir. Silencia bertanya dalam hatinya, apakah ini semua berkaitan dengan kalung yang dijadikan sebagai bayaran atas pembunuhan dirinya, mengingat kalung itu juga memiliki hiasan permata semerah darah.
"Yang Mulia," Thorne menghampiri Ares dan Silencia yang sedang berbincang di halaman belakang, lalu membungkuk hormat. "Maaf menyita waktu anda, Yang Mulia."
Ares menoleh, "apakah ini penting?"
"Ya, Yang Mulia. Mengenai pelayan yang melakukan percobaan pembunuhan terhadap Nona Amarilys."
Ares memandang Silencia seakan meminta persetujuan dan dibalas dengan anggukan kepala Silencia, "katakan itu di sini," ujarnya lagi.
"Kami telah menyelidiki latar belakang pelayan tersebut, berikut datanya," Thorne menyerahkan kertas catatan penyelidikan kepada Ares. "Namanya Nuira, ia adalah yatim piatu. Nuira memiliki seorang adik perempuan yang sakit-sakitan. Saat ini adiknya berada di area perawatan dan menderita penyakit Greyscale. Motifnya menerima tawaran pembunuhan adalah untuk biaya pengobatan adiknya. Klinik tempat adik Nuira dirawat menetapkan tarif yang cukup besar sehingga Nuira terpaksa menerima pekerjaan kotor tersebut."
"Selidiki siapa yang bertanggung jawab di area perawatan itu dan laporkan ini pada Erevan," sahut Ares sambil menatap Thorne tajam. Ia tidak akan membiarkan kecurangan terjadi di wilayahnya, apalagi jika ini menyangkut rakyat kecil.
Thorne mengangguk dan mengambil catatan tertulis tersebut, lalu dengan sigap meninggalkan tempat itu. Ia tahu bahwa Ares adalah penguasa yang adil, dan sangat menghargai ketaatan bawahannya.
"Demi Dewa Flocke, apakah itu greyscale yang aku ketahui?" Silencia tidak dapat menyembunyikan rasa ingin tahunya.
Dalam karya Flower Blossom, penyakit greyscale adalah sebuah kondisi ketika kulit manusia yang terinfeksi berubah menjadi abu-abu seperti batu dan mengeras. Saat ini greyscale tidak bisa disembuhkan dengan apapun, tapi Silencia tahu jika nanti seorang alkemis pada akhirnya menemukan penawarnya.
Ares mengangguk, " jika lebih dari separuh tubuhnya terinfeksi, maka tidak ada harapan baginya untuk sembuh," Ares mengatakan itu dengan wajah sedih.
Melihat perubahan emosi Ares yang cepat, Silencia menyentuh tangannya dan bertanya, "apakah kau baik-baik saja, kau kelihatan cemas?"
"Ibuku-" kata-kata Ares terputus di tenggorokannya, "ibuku tiada karena greyscale," Ares menatap jauh dan terdiam sejenak, tersentuh oleh kenangan masa lalunya yang menyakitkan.
Silencia menarik tangannya lembut dan berkata, "aku sangat menyesal mendengar itu, aku tidak tahu bahwa kau pernah kehilangan seseorang akibat penyakit itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duke's Adopted Daughter (REVISI)
RomanceSuatu hari Hasegawa Aya, seorang wanita berusia 30 tahun mengalami kecelakaan sepulang kerja, dan ketika bangun, ia mendapati dirinya berada di dalam sebuah novel online yang terakhir dibacanya sebelum tewas. Berawal dari rasa simpatinya semasa hidu...