3화

437 39 11
                                    

Hari ini hari kedua Yerim di Singapur. Kemarin, setelah sampai, dia memilih untuk tidak keluar kamar dan memesan room service saja. Dirinya memang tidak memiliki jadwal penting kemarin. Sangat mendukung untuk tetap di hotel saja. Hari ini, dia harus keluar untuk menghadiri rapat tujuan dia ke negara ini.

"Yah... ga dapet jemputan ck." kata Yerim menyadari dirinya akan menaiki taksi hari ini.

Sesampainya di depan hotel, dia melihat sekitar menunggu taksi yang sudah dipesannya memalui aplikasi daring. Sekitar semenit menunggu, Yerim melihat layar hpnya dan menyadari kalau taksinya akan sampai sekitar 5 menit lagi.

'Gapapa deh berdiri 5 menit. Males masuk lagi, ga panas juga. Cepet dong pakkkkkk' keluh Yerim dalam hati sambil meyakinkan dirinya untuk tetap menunggu di depan hotel saja.

"Yerim..." suara bernada rendah terdengar oleh si empunya nama.

'Eja?'

-

"Anjay debut tipi nih, Ja?"

"Takut dikit ama direktur kita."

"Paling keren dah lu, Ja."

Ledekan teman-teman sekantor Eja saat mereka memasuki ruangan Eja.

"Bacot lu semua, dah dah. Fokus dulu. Gue kan ntar malem flight nih buat pertemuan besok di HQ(eitch-kyu)*. Lo semua tau, gue bareng CMO tuh, lo lo dan lo awas aja afk* besok. Pokoknya kalo gue ping lo pada harus langsung bales!!!" Eja memiliki 3 manager yang dia manage di divisi marketnya dan sekarang dia sedang memberi arahan untuk para manager tersebut.

Setelah memberi arahan singkat itu, dia langsung pergi ke bandara untuk mengejar flightnya dalam tiga jam lagi. Eja meninggalkan mobilnya di parkiran kantor karena dia akan menaiki kereta bandara. CMO yang akan pergi bersamanya ke pertemuan kantornya sudah berada di tempat yang mereka tuju kemarin malam.

Eja sampai di hotel sekitar tengah malam, karena sedikit lelah dia langsung terlelap setelah membersihkan tubuhnya. Bahkan tidak membuka lagi materi yang akan dia bawakan besok. Bukan sedikit lelah, sepertinya dia sangat lelah.
-
Keesokkan pagi, Eja bangun telat dan langsung bergegas memakai pakaiannya. Untung saja tadi malam dia sudah mandi. Setelah melihat cermin untuk terkahir kali, Eja akhirnya keluar dari kamarnya dan menuju ke depan hotel. Berharap ada taksi di bawah. Namun setelah sampai di depan hotel, bukannya melihat taksi, Eja melihat seseorang yang sudah sepuluh tahun lamanya tidak dilihatnya secara langsung. Wanita yang selalu menjadi lockscreennya

Dia membeku beberapa detik, dia melihat wanita tersebut mengecek hpnya beberapa kali sambil menyibakkan rambut panjangnya ke belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia membeku beberapa detik, dia melihat wanita tersebut mengecek hpnya beberapa kali sambil menyibakkan rambut panjangnya ke belakang. Hembusan angin yang cukup kencang di hari itu berhasil membawa wangi wanita itu memasuki indera penciuman Eja. Wanginya tidak berubah sama sekali, jantung Eja berdetak keras kali ini. Dia ingat sekali wangi yang membuatnya semakin tergila-gila akan wanita tersebut. Dia yang selalu membeli perfume ini dulu untuk wanita itu, Coach Flower Blush. Segala emosi kini berkumpul di benak Eja, kangen, bahagia, terharu, ingin berlari ke pelukan wanita itu lagi.

RESET LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang