Happy reading everyone
"Lo beneran gak papa kan soy?, Lo dari tadi diam mulu, maafin gw telat nolongin Lo"ujar vio dengan tampang melasnya
Bukan apanya sedari 2 jam yang lalu setelah soya sadar gadis itu tak pernah mengeluarkan sepatah kata apapun, hanya diam menatap langit-langit rumah sakit dengan raut wajah yang datar
"Sakit banget ya?, Lo sampai ngak ngomong apa-apa dari tadi"gumam vio sembari mengusap pipi soya yang lebam keunguan
"Gila. Baru kali ini gw liat Lo dihajar abis-abisan sama sahabat Lo sendiri"ujar vio dengan geram
Sunyi, soya tak merespon apapun yang dikatakan oleh vio,hanya diam bagai patung dengan pandangan yang tak berubah, kosong dan datar
Vio menunduk sambil menghela nafas lelah saat tak kunjung mendapatkan respon dari sahabatnya, sungguh vio khawatir melihat sahabatnya yang hanya diam sedari tadi
"Eum, gw ke kantin RS dulu ya Lo mau nitip apaan gw pasti beliin, gw tau Lo nggak akan suka makanan hambar RS kan?"tanya vio beruntun
"Gak ada ya, ok gw ke kantin dulu ya, Lo istirahat aja"dengan tersenyum sendu vio melangkah meninggalkan kamar soya menuju kantin RS.
Soya menoleh saat dirasa vio telah pergi dari kamarnya, dengan senyum getir ia meneteskan air matanya, tak dapat tersenyum lebar karna pipinya yang begitu perih dan berdenyut
Inilah alasan ia tidak merespon apapun, tubuhnya terasa berat dan sakit, saat menggerakkan sedikit saja mulutnya nyeri sekujur tubuh, baru kali ini soya merasakan efek yang luar biasa hanya karna ditampar oleh seseorang.
"Lo main tangan sama gw Tae, hanya karna cewe Lo, Lo lupa sama janji kita Lo lebih brengsek dari yang gw kira, Lo benar-benar diluar nalar"gumam soya dengan air mata yang mengalir deras, bukan kecewa tetapi pipinya yang begitu berdenyut sungguh menyakitkan
"Gw iri sama Luna yang dapat perhatian lebih dari Lo karena sakit. Apa kalau gw di posisi itu Lo juga akan ngelakuin hal yang sama untuk gw?"cicit soya dengan tangan yang terus-menerus mengusap pipinya yang lebam.
"Bahkan Lo nggak Dateng kesini untuk minta maaf ke gw, Lo benar-benar udah gak sepeduli itu lagi ke gw Tae"ujarnya lagi
"Mau bagaimana pun gw nggak akan bisa benci manusia spesies kayak Tae, karna cinta gw lebih besar dibanding benci gw karna perilaku dia hari ini"gumam soya lagi seraya mulai terlelap menutup matanya.
______
PRAKKK..
BRUKKKK
BRAKKK..
PRANGG..
"ANJINGGG,, BEGO, BEGO LO BANGSAT,MAAF MAAFin gw soya, gw benar-benar bodoh ngapain Lo ringan tangan bajingann,, FUCKKK"melemparkan seluruh barang-barang yang ada dihadapannya,
bagai orang tak waras menumbuk tembok hingga buku-buku jarinya mengeluarkan darah segar, Tae bagai orang linglung setelah meninggalkan rooftop dan memutuskan untuk menenangkan pikirannya dengan pulang kerumahnya.
"BEGO BANGET SIALAN, inget janji Lo tae soya adalah separuh kehidupan Lo, dan tadi gw g-gw nampar dia sialan anjinggg, cowo brengsek bangsat"sarkas tae terduduk lemas terengah-engah ditempatnya menyaksikan kamarnya yang telah begitu berantakan bagai kapal pecah.
Pria itu bingung harus minta maaf dengan cara apa, pria itu telah berpikir bahwa soya telah membencinya karna perilakunya hari ini, memegang pelipisnya yang berdenyut pria itu meneteskan air matanya,pertama kalinya..
Tae mendongak membiarkan air matanya mengalir deras, ia merasa bersalah kepada bunda soya karna telah melukai putrinya, janji yang dulu ia ucapkan kini ia telah melanggarnya.
Drtttt
Menoleh melihat hpnya yang berdering ia melihat nama itu tanpa ekspresi, tanpa mengangkatnya pria itu berbaring dikasirnya dengan nafas yang terengah, seprai yang tadinya warnah putih kini telah penuh dengan bercak darah dari punggung tangannya dan buku-buku jarinya.
Luna🤍.
Is calling...Message📞
'tae bisa anterin aku ke mall nggak?'
'aku bosen dirumah terus😔'
'mama papa nggak ada,aku sendirian🥹'
'centang dua??, kamu dimana?'
'kamu kemana sih?, tumben nggak bales!!"
Tae memejamkan matanya perlahan seraya terus tak perduli terhadap pesan dari Luna yang beruntun mengiriminya pesan, Tae tau sekarang Luna tengah terisak disana karna pesannya tak dilihat dan dibalas,untuk hari ini saja Tae tidak ingin melakukan apapun.
Gelisah, pria itu tak bisa terlelap, saat ia menutup matanya hanya ada bayang-bayang soya yang menatapnya penuh kekecewaan, dengan penuh air mata soya mengatakan akan pergi jauh dari kehidupan Tae, Tae menggelengkan kepalanya saat soya dengan tegas berbalik meninggalkan dirinya seorang diri.
Tae terduduk dengan keringat yang membanjiri pelipisnya, mengusap wajahnya dan mengacak rambutnya, beranjak memasuki kamar mandi untuk .enyegarkan tubuhnya dari semua yang hari ini terjadi.
Dibawah derasnya shower Tae mengeluarkan air matanya teringat kejadian tadi siang sebagaimana ia telah menampar,menjambak,bahkan membenturkan kepala sahabatnya yang dulu sangat ia jaga, berjanji akan selalu melindunginya, tapi sekarang malah dirinya yang membuat sahabatnya itu perlahan hancur karna dirinya.
Tae menunduk merasakan dinginnya air yang membasahi dirinya, pria mulai menumbuk tembok dihadapannya lagi dengan rahang yang mengeras terus mengucapkan umpatan dan maaf berkali-kali, tidak memperdulikan buku-buku jarinya yang telah begitu memar keunguan. aduhh aku yang ngilu itu sakitnya nggak main-main ya yourebun:)
Vote dan follow aku ya..
Spam UP di kolom komentar ya everyone.See you next time..
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART (ON GOING)
Teen Fiction"Aku akan tetap berkorban meskipun diriku Tak pernah diharapkan.. Aku rela pergi untuk Membuat seorang wanita hidup lebih lama untuk dirimu".... BIJAK DALAM MEMBACA, JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAK DENGAN VOTE DAN FOLLOW AUTHOR!!!.🌚🌚🗣️🗣️ UPDATE S...