BAB 6.2

958 86 6
                                        

Para murid perempuan berkumpul di perpustakaan  yang telah beralih fungsi menjadi asrama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para murid perempuan berkumpul di perpustakaan  yang telah beralih fungsi menjadi asrama. Mereka menunggu kabar dari Yeonju yang tengah mengobati sersan Kim.

"Bagaimana? Bagaimana keadaan pak Kim?" tanya Soonyi ketika Yeonju kembali.

"Dia baik-baik saja."

"Astaga."

"Syukurlah."

"Teman-teman, bagaimana jika mereka menembak kita juga?" ucap Junhee.

"Hei, pelankan suaramu. Mereka bisa mendengarmu," tegur Soyoon.

"Astaga. Aku hanya bicara begitu karena gelisah" Junhee membela dirinya.

"Astaga, jaga ucapanmu!" ujar So Yoon seraya menepuk-nepuk mulut Jun Hee.

"Biar bagaimanapun juga, aku memahaminya. Dia seolah-olah mengungkapkan isi pikiranku," ucap Soonyi.

Anak-anak diam, melihat ke arah Yoonseo yang saat ini tertidur. Tak lama kemudian, Yoojung menghampiri mereka.

"Pak Lee ingin menemui kita semua" ujarnya.

Kemudian disinilah mereka sekarang, berkumpul dihadapan Letnan Lee.

"Begitu matahari terbit besok, kita akan mundur dan kembali ke kamp."

"Apa? Memangnya bisa? Bagaimana dengan misinya?" tanya Soyoon beruntun.

"Aku tidak bisa menjamin keselamatan kalian di sini. Kita bahkan tidak tahu ada berapa bola di luar sana. Jika mereka menyerang bersama, kita tidak akan bisa menanganinya."

"Maaf, Letnan Lee. Dengan kejadian sebelumnya, bukannya kau akan mendapat masalah jika terus melanggar perintah?" ucap Dukjoong.

"Aku memutuskan untuk memprioritaskan keselamatan kalian. Aku akan bertanggung jawab. Jangan khawatir," jawab letnan Lee menenangkan.

"Para penjaga harus tetap waspada. Sisanya harus tidur. Kita akan berangkat tepat saat pagi tiba. Itu saja."

Setelah pengumuman mendadak dari letnan Lee, anak-anak berkumpul lagi. Mereka masih tidak percaya jika bisa pergi begitu saja di tengah misi mereka.

"Jika satu penampungan saja seperti ini, aku penasaran apa yang terjadi kepada sekolah kita," ucap Taeman membuka obrolan.

"Namun, jika kita kembali, bukannya Letnan Lee akan dihukum?" Soochul ikut menimpali.

DAS : VIVA LA VIDA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang