bab 4

71 7 1
                                    

Walangsungsang abikara dan kian santang pun menemui ayahanda nya di ruangan semedi ayahanda nya

Walangsungsang : ada apa ini sebenarnya tidak biasanya ayahanda ingin membicarakan sesuatu yang penting tapi hanya dengan anak" dari ibunda subang larangan

Abikara : benar raka aku pun dari tadi memikirkan hal ini apakah salah satu diantara kita melakukan kesalahan

Kiansantang : kita tunggu saja raka apa yang akan disampaikan oleh ayahanda

Siliwangi dan subang larang : sampurasun, assalamu'alaikum putra ku

Walangsungsang, abikara, Kiansantang : waalaikumsalam bunda rampes ayahanda

Kiansantang : mohon maaf ayahanda ada apakah sehingga ayahanda memanggil kami bertiga seperti ini apakah ada masalah ayahanda

Abikara : benar ayahanda apakah ada masalah yang sangat serius ataukah kami telah membuat kesalahan ayahanda

Walangsungsang : katakanlah ayahanda ada apa ibunda ada apa

Subang larang : putra putra ku nak kurasa sudah saat nya kalian mengetahui semua ini

Siliwangi : benar dinda sudah saat mereka mengetahui nya

Kiansantang : mengetahui apa ayahanda

Siliwangi : putra ku kian santang, abikara dan Walangsungsang besok adalah gerhana bulan

Walangsungsang : astagfirullahaladzim gerhana bulan

Kiansantang & abikara : astagfirullahaladzim gerhana bulan Yunda Rara santang

Siliwangi : benar putra ku dulu kau selalu berkata kenapa setiap gerhana bulan Yundamu  Rara santang pasti akan melemah tubuh nya seperti seseorang yang tidak mempunyai ilmu kanuragan hari ini akan ayahanda jawab pertanyaan kalian itu, putri ku Rara adalah ardianaraswari kalian pasti sudah tau bukan apa itu ardianaraswari, kenapa ayahanda memanggil kalian disini karena besok adalah gerhana bulan tersebut terjadi dan di saat itu juga kekuatan Rara santang akan hilang tetapi akan kembali lgi keesokan hari nya dan akan banyak sekali para golongan hitam yang akan mengincar putriku Rara santang

Subang larang : benar nak ibunda mohon lindungi lah Yunda dan rayi kalian lindungi lah putri ku

Kiansantang : jadi ini yang membuat Yunda selalu lemah di saat gerhana bulan dan juga disaat hari lahirnya
Batin kian santang
Tenang lah ibunda kami akan menjaga Yunda Rara santang meski nyawa kami yang menjadi taruhan hanya

Abikara : benar apa yang dikatakan oleh rayi kian santang ayahanda kita bersama-sama akan melindungi Yunda Rara santang

Walangsungsang : aku seperti pernah mendengar nya ayahanda

Siliwangi : tentu saja putra ku Walangsungsang kau sebenarnya tau semuanya tetapi ayahanda sengaja menghilangkan ingatan mu supaya tidak memikirkan semua itu (batin Siliwangi) kau tau putra ku Walangsungsang namun kau lupa

Walangsungsang : iya ayahanda dulu ayahanda menceritakan ini di saat aku masih kecil

Siliwangi : baiklah kalian boleh kembali ke wisma kalian masing masing
WAabki : sendika ayahanda

Pov Rara santang
Aku harus segera ke wisma ayahanda.
Rara santang sudah sampai depan  wisma ayahanda nya
Sampurasun ayahanda Prabu

Siliwangi : rampes kemarilah putriku Rara santang duduk lah di samping ayahanda

Rara santang : iya ayahanda ada apa ayahanda  kenapa ayahanda memanggil ku

Siliwangi : putri ku Rara santang besok adalah gerhana bulan kau tau bukan apa yang akan terjadi padamu

Rara santang : gerhana bulan ayahanda '( Rara santang pun memeluk ayahanda nya )
Bagaimana ini ayahanda  aku takut sekali ayahanda

Siliwangi : kau jangan khawatir putriku ayahanda akan selalu menjagamu ayahanda tidak akan membiarkan satu orang pun bisa melukaimu karena itu sama saja melukai ayahanda  tenang lah sekarang raka & rayi mu juga akan  menjagamu

Rara santang : jadi ayahanda sudah memberitahukan semuanya kepada raka dan rayi

Siliwangi : tidak semuanya ayahanda ceritakan kepada mereka nak nanti jika sudah tepat waktunya pasti akan ayahanda ceritakan kepada  mereka jadi kau jangan jauh" dari ayahanda

Rara santang pun memeluk ayahanda nya

Siliwangi :maafkan ayahanda yang terlalu pengecut ini putri ku, ayah mana yang rela jika putri nya akan pergi meninggalkan nya dan ayahanda berjanji ayahanda tidak akan membiarkanmu pergi dari kami ayahanda berjanji putriku batin Siliwangi

Rara santang : ayahanda aku sangat mengantuk sekali

Siliwangi : kemarilah tidur lah dipangkuan  ayahanda

Rara santang : benarkah
Siliwangi : kemarilah
" Rara santang pun terlelap dipangkuan ayahanda nya

Siliwangi : selamat tidur putriku mimpi yang indah jangan takut nak kita hadapi semuanya bersama-sama raka serta rayi mu tidak akan membiarkan mu terluka sedikit pun

Subang larang : kakanda

Siliwangi : tunggu sebentar dinda
Subang larang : putri kita sudah tidur
Siliwangi : ya dinda
Subang larang : kakanda aku takut sekali hikss.... Aku tidak ingin kehilangan putri ku Rara santang kanda sungguh aku tidak ingin
Siliwangi : aku tau dinda semua itu pasti akan terjadi tapi kanda tidak akan membiarkan semua itu bisa terjadi

Subang larang : aku percaya padamu kanda

Siliwangi : terimakasih dinda

Pov hutan sugara (Surawisesa, Gagak ngampar, dan ratna wulan

Ratna wulan : tunggu rayi raka aku seperti mendengar ada orang yang sedang bertarung

Gagak ngampar : kau benar rayi mari kita lihat siapa yang sedang bertarung

Surawisesa : mari raka Yunda

" ada beberapa penduduk yang sedang ditindas oleh orang bertopeng

Surawisesa : jadi kau orang yang ingin menghancurkan padjajaran

Penopeng : ya itu aku
Mereka pun  bertarung dan pertarungan pu  dimenangkan oleh Surawisesa

Surawisesa ; siapa kau dan siapa yang menyuruh mh
Penopeng : yang menyuruh ku adalah akhhh
Surawisesa :bedebah keluar kalian

Spoiler : ada rahasia apakah yang disembunyikan oleh Prabu Siliwangi subang larang dan Rara santang?
Mengapa Rara santang terlihat sangat ketakutan?
Dan apakah Surawisesa, Gagak ngampar dan Ratna wulan  bisa menemukan pelaku yang merusak dan mengganggu penduduk padjajaran

Huaa maaf kan autor ygy banyak sekali tulisan  yang salah tapi tenang sudah diperbarui kok jangan lupa komen ya gayss

yunda Rara santang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang